Shireen Abu Akleh dan Ghufran Harun Warasneh, 2 Jurnalis Ditembak Mati Israel

Reporter

Tempo.co

Rabu, 8 Juni 2022 20:55 WIB

Sebuah gambar reporter Al Jazeera Shireen Abu Akleh, yang terbunuh oleh tembakan tentara Israel selama serangan Israel, menurut saluran berita yang berbasis di Qatar, ditampilkan di gedung markas Al-Jazeera di Doha, Qatar, 11 Mei 2022. REUTERS/Imad Creidi

TEMPO.CO, Jakarta - Konflik Israel dan Palestina yang telah berlangsung sejak lama telah melahirkan banyak korban. Baru-baru ini, Israel disorot dunia internasional atas tindakannya yang menewaskan dua orang bernama Shireen Abu Akleh pada 11 Mei 2022 dan Ghafran Harun Warasneh pada 1 Juni 2022.

Diketahui keduanya merupakan jurnalis yang tewas ditembak tentara Israel saat tengah bertugas melaporkan situasi terkini di lapangan. Kabar tersebut memberikan duka terdalam tersendiri bagi dunia jurnalistik dunia.

Mengutip aljazeera.com, Shireen Abu Akleh, yang selanjutnya disebut Shireen, tewas tak lama setelah mendapat luka tembakan di kepalanya. Kejadian itu berlangsung pada 11 Mei 2022 ketika Shireen tengah bertugas melaporkan bentrokan antara pasukan keamanan Israel dengan warga Palestina di Kota Jenin, Tepi Barat. Shireen merupakan sosok jurnalis veteran kelahiran Yerusalem, 3 Januari 1971 yang aktif meliput konflik antara Israel dan Palestina.

Dalam beberapa kesempatan Shireen selalu menyebut bahwa dirinya adalah produk Yerussalem. Keluarganya merupakan penganut Kristiani asli Palestina, dengan ibunya berasal dari Yerussalem Barat dan ayahnya dari Betlehem, Tepi Barat. Sejak 1997, Shireen sudah aktif menjadi seorang reporter lapangan di Al Jazeera.

Melansir dailynewscatcher.com, di masa muda, Shireen bersekolah di sekolah menengah di Beit Hanina, kemudian diterima di Universitas Sains dan Teknologi Jordan untuk belajar arsitektur, tetapi pindah ke Universitas Yarmouk di Yordania dan lulus dengan gelar sarjana jurnalisme cetak. Setelah lulus, Shireen memutuskan kembali ke Palestina.

Advertising
Advertising

Sebelum bergabung dengan Al Jazeera, Shireen pernah bekerja sebagai jurnalis Radio Monte Carlo, Voice of Palestine, UNRWA, Amman Satellite Channel, dan MIFTAH. Setelahnya, pada 1997, Shireen mulai bekerja sebagai jurnalis Al Jazeera, dan menjadi reporter terkenal di saluran berbahasa Arab.

Jurnalis Al Jazeera itu kemudian tinggal dan bekerja di Yerusalem Timur. Shireen bertugas melaporkan peristiwa-peristiwa besar yang berkaitan dengan Palestina, termasuk Intifadah Kedua dan politik Israel.

Shireen Abu Akleh juga sering melaporkan tentang pemakaman orang Palestina yang dibunuh pasukan Israel. Media BBC menggambarkan Shireen sebagai orang yang dikenal dan dikagumi, baik oleh pemirsa maupun rekan kerja.

NAOMY A. NUGRAHENI

Baca: Profil Ghufran Harus Warasneh Tewas Ditembak Israel di Hari Pertama Kerja

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.

Berita terkait

UEA Murka Namanya Dicatut Netanyahu untuk Kelola Gaza

2 jam lalu

UEA Murka Namanya Dicatut Netanyahu untuk Kelola Gaza

Israel menyebut nama UEA untuk mengelola Gaza setelah perang selesai dengan Hamas.

Baca Selengkapnya

Top 3 Dunia: Israel Ingin Kosongkan Rafah, Tawon Serang Tentara IDF

4 jam lalu

Top 3 Dunia: Israel Ingin Kosongkan Rafah, Tawon Serang Tentara IDF

Top 3 dunia adalah Israel meminta warga Palestina kosongkan Rafah, ratusan tawon menyerang tentara Israel hingga Biden desak Hamas bebaskan sandera.

Baca Selengkapnya

5 Fakta Majelis Umum PBB Dukung Keanggotaan Penuh Negara Palestina

15 jam lalu

5 Fakta Majelis Umum PBB Dukung Keanggotaan Penuh Negara Palestina

Ada 143 anggota PBB menyatakan dukungan resolusi yang menyerukan Palestina memenuhi syarat menjadi anggota penuh PBB ke-194 sebagai negara Palestina.

Baca Selengkapnya

Brigade Al Qassam Klaim Selamatkan Sandera Israel yang Mencoba Bunuh Diri

15 jam lalu

Brigade Al Qassam Klaim Selamatkan Sandera Israel yang Mencoba Bunuh Diri

Brigade Al Qassam menyatakan seorang sandera Israel berniat bunuh diri karena depresi.

Baca Selengkapnya

Israel Bersiap Serang Rafah Lagi, Warga Palestina Diperintahkan Mengungsi Besar-besaran

21 jam lalu

Israel Bersiap Serang Rafah Lagi, Warga Palestina Diperintahkan Mengungsi Besar-besaran

Israel menyiapkan serangan besar-besaran di Rafah, perintahkan warga Palestina mengungsi.

Baca Selengkapnya

Ratusan Tawon Serang Tentara Israel di Gaza Selatan, 12 Orang Masuk RS

22 jam lalu

Ratusan Tawon Serang Tentara Israel di Gaza Selatan, 12 Orang Masuk RS

Tentara Israel diserang ratusan tawon saat melintasi Gaza Selatan. Satu tentara dirawat di ICU.

Baca Selengkapnya

Daftar 9 Negara yang Menolak Palestina Jadi Anggota PBB, Ada Tetangga Indonesia

23 jam lalu

Daftar 9 Negara yang Menolak Palestina Jadi Anggota PBB, Ada Tetangga Indonesia

Sebanyak 143 negara mendukung Palestina menjadi anggota penuh PBB, 9 negara menolak dan 25 negara abstain.

Baca Selengkapnya

Biden: Gencatan Senjata Israel Hamas Bisa Terjadi Besok Bila Seluruh Sandera Dibebaskan

1 hari lalu

Biden: Gencatan Senjata Israel Hamas Bisa Terjadi Besok Bila Seluruh Sandera Dibebaskan

Joe Biden mengatakan gencatan senjata bisa terjadi secepatnya jika seluruh sandera Israel dibebaskan oleh Hamas.

Baca Selengkapnya

Media Israel: Pemimpin Hamas Yahya Sinwar Mungkin Ada di Terowongan Khan Younis

1 hari lalu

Media Israel: Pemimpin Hamas Yahya Sinwar Mungkin Ada di Terowongan Khan Younis

Yahya Sinwar, pemimpin Hamas di Jalur Gaza, mungkin masih berada di dalam terowongan bawah tanah Kota Khan Younis

Baca Selengkapnya

Hamas Kembali Umumkan Kematian Sandera akibat Luka Pengeboman Israel

1 hari lalu

Hamas Kembali Umumkan Kematian Sandera akibat Luka Pengeboman Israel

Hamas mengatakan bahwa sandera Israel Nadav Popplewell telah meninggal. Ia tewas akibat luka yang dideritanya dalam serangan udara Israel ke Gaza

Baca Selengkapnya