Ramzan Kadyrov Deklarasikan Kemenangan di Kota Sievierodonetsk Ukraina

Reporter

Tempo.co

Jumat, 3 Juni 2022 18:55 WIB

Ramzan Kadyrov, Presiden Chechen. Sumber: Reuters

TEMPO.CO, Jakarta - Ramzan Kadyrov, pemimpin Cechnya yang merupakan sekutu dekat Vladimir Putin mendeklarasikan kemenangan atas kota Sievierodonetsk, di Ukraina timur yang terkepung. "Pejuang Republik Chechnya, bersama dengan milisi rakyat LPR dan unit kekuatan Rusia lainnya, menyelesaikan pembersihan total Sievierodonetsk," ujar Ramzan Kadyrov dilansir dari Newsweek, Jumat, 3 Juni 2022.

Dia menambahkan para pejuang Chechnya telah pindah ke tahap berikutnya yaitu pemeriksaan acak yang lebih menyeluruh terhadap objek perkotaan individu. "Para pejuang tahu tugas mereka dengan sangat baik dan karena itu bertindak dengan ketenangan yang melekat pada para profesional," ujar Ramzan Kadyrov.

Dia menambahkan kubu pasukan Ukronazi yaitu gedung Direktorat Utama SBU dan daerah sekitarnya, telah sepenuhnya dibersihkan. SBU adalah Dinas Keamanan Ukraina, otoritas penegakan hukum dan badan intelijen dan keamanan utama pemerintah Ukraina.

Rekaman yang menyertai pernyataan Ramzan Kadyrov tampaknya menunjukkan pasukan pro-Rusia mengambil gedung SBU lokal. Para prajurit terlihat memakai huruf "Z" yang terkenal di seragam mereka saat mereka berjalan melewati gedung. Tentara juga terlihat menyapa penduduk setempat dan berjalan melalui bagian lain kota.

Dia mengatakan bahwa orang-orang Ukraina, yang disebutnya sebagai "Nazi," telah "meninggalkan kantor dan melarikan diri. "Mereka meninggalkan banyak kejutan dalam bentuk alat peledak improvisasi. Para penyadap kami membuangnya tanpa gagal," katanya.

Advertising
Advertising

Ramzan Kadyrov juga mengklaim penduduk setempat menyambut tentara Rusia dengan lega dan gembira. Mereka bercanda tentang fakta bahwa Jerman telah diusir, yang berarti semuanya akan beres sekarang.

Tak satu pun dari pernyataan yang dibuat oleh Kadyrov dapat diverifikasi secara independen.

Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky mengatakan bahwa Ukraina kehilangan antara 60 dan 100 tentara setiap hari di wilayah Donbas.

Militer Ukraina juga mengklaim bahwa Rusia telah kehilangan 1.363 tank, 3.354 kendaraan tempur lapis baja, 661 sistem artileri, 207 sistem peluncuran roket ganda, 95 sistem anti-pesawat, 210 pesawat tempur, 175 helikopter, 2.325 kendaraan bermotor dan tanker bahan bakar, 13 kapal, 521 kendaraan udara tak berawak, 51 unit peralatan khusus, dan 120 rudal jelajah.

Zelensky menyebut serangan Rusia terhadap tangki asam nitrat di kota timur Sievierodonetsk yang terkepung sebagai kegilaan. Penduduk Sievierodonetsk telah diperingatkan untuk tetap berada di tempat perlindungan bom dan menyiapkan masker untuk melindungi dari asap beracun saat pertempuran meningkat.

Analis mengatakan hingga 70 persen kota sekarang dikendalikan oleh invasi pasukan Rusia. Hampir semua infrastruktur penting dan perumahan telah hancur.

Baca: Pemimpin Chechnya Ramzan Kadyrov Kirim Pesan Menyeramkan untuk Polandia

NEWSWEEK

Berita terkait

Ini Harapan Duta Besar Ukraina untuk Pemerintah RI di Bawah Prabowo Subianto

11 jam lalu

Ini Harapan Duta Besar Ukraina untuk Pemerintah RI di Bawah Prabowo Subianto

Duta Besar Ukraina untuk Indonesia Vasyl Hamianin berbicara tentang harapannya untuk pemerintah RI selanjutnya dan usulan perdamaian Prabowo Subianto.

Baca Selengkapnya

Rusia Bersumpah akan Hancurkan Senjata Barat yang Dikirim ke Ukraina

15 jam lalu

Rusia Bersumpah akan Hancurkan Senjata Barat yang Dikirim ke Ukraina

Rusia bersumpah untuk menghancurkan senjata yang dikirim negara-negara Barat ke Ukraina, di tengah laporan rencana AS akan kirim Patriot dari Israel

Baca Selengkapnya

Korea Utara Uji Coba Rudal Balistik Baru untuk Hulu Ledak Super Besar

16 jam lalu

Korea Utara Uji Coba Rudal Balistik Baru untuk Hulu Ledak Super Besar

Korea Utara telah melakukan uji coba rudal balistik taktis baru yang mampu membawa hulu ledak super besar

Baca Selengkapnya

Mantan Kepala Mata-mata Dilantik Sebagai PM Belanda, Pernah Pimpin Penyelidikan MH17

17 jam lalu

Mantan Kepala Mata-mata Dilantik Sebagai PM Belanda, Pernah Pimpin Penyelidikan MH17

Mantan kepala mata-mata Dick Schoof menjadi perdana menteri Belanda yang baru pada Selasa 2 Juli 2024.

Baca Selengkapnya

Sekjen NATO Tuding China Berpotensi Picu Konflik Terbesar Eropa Sejak PD II

22 jam lalu

Sekjen NATO Tuding China Berpotensi Picu Konflik Terbesar Eropa Sejak PD II

Sekjen NATO Jens Stoltenberg menuduh bahwa China berpotensi memicu konflik militer terbesar di Eropa sejak Perang Dunia II.

Baca Selengkapnya

Volodymyr Zelensky Buka Kemungkinan Pintu Dialog dengan Rusia

1 hari lalu

Volodymyr Zelensky Buka Kemungkinan Pintu Dialog dengan Rusia

Volodymyr Zelensky mengingatkan pemerintahannya tak mengatur bagaimana Kyev harus berkomunikasi dengan Rusia di masa mendatang.

Baca Selengkapnya

Angka Kejahatan Naik, Kepala Investigasi Rusia Usulkan Hukuman Mati Kembali Diberlakukan

1 hari lalu

Angka Kejahatan Naik, Kepala Investigasi Rusia Usulkan Hukuman Mati Kembali Diberlakukan

Moskow secara efektif sementara penerapan hukuman mati pada akhir 1990-an sebagai salah satu syarat bergabung dengan Dewan Eropa.

Baca Selengkapnya

Denmark Bantah Tuduhan Putin soal Kepemilikan Rudal Jarak Menengah

2 hari lalu

Denmark Bantah Tuduhan Putin soal Kepemilikan Rudal Jarak Menengah

Kementerian Pertahanan Denmark pada akhir pekan menolak tuduhan Presiden Rusia Vladimir Putin tentang kepemilikan rudal jarak menengah.

Baca Selengkapnya

Top 3 Dunia: Liga Arab Keluarkan Hizbullah dari Daftar Teroris hingga Penyerang Kedutaan Israel Tewas

2 hari lalu

Top 3 Dunia: Liga Arab Keluarkan Hizbullah dari Daftar Teroris hingga Penyerang Kedutaan Israel Tewas

Berita Top 3 Dunia pada Ahad 30 Juni 2024 diawali oleh kabar Liga Arab mengeluarkan kelompok Hizbullah Lebanon dari daftar organisasi teroris.

Baca Selengkapnya

Lebih 40 Negara Anggota PBB Kecam Transfer Senjata dari Rusia ke Korea Utara

2 hari lalu

Lebih 40 Negara Anggota PBB Kecam Transfer Senjata dari Rusia ke Korea Utara

Lebih dari 40 negara anggota PBB, termasuk Amerika Serikat pada akhir pekan mengecam transfer senjata "melanggar hukum" yang dilakukan Rusia ke Korea

Baca Selengkapnya