Estonia Sarankan Uni Eropa Embargo Gas Rusia setelah Sepakat soal Minyak

Reporter

Daniel Ahmad

Selasa, 31 Mei 2022 19:00 WIB

Kapal tanker minyak Rusia. Video/REUTERS

TEMPO.CO, Jakarta - Perdana Menteri Estonia Kaja Kallas menyarankan, Uni Eropa harus melangkah lebih jauh dan membahas paket ketujuh sanksi Rusia yang akan mencakup langkah-langkah embargo terhadap impor gas.

Dia mengatakan ini pada Selasa 31 Mei 2022, tak lama setelah para pemimpin Eropa menyepakati paket sanksi keenam untuk Moskow di KTT Brussel.

Kallas sendiri mengaku tidak memiliki harapan besar sanksi gas itu akan terjadi.

"Saya pikir gas harus ada dalam paket ketujuh, tetapi saya juga realistis. Saya pikir, itu tidak akan jadi pertimbangan serius para petinggi UE, " kata Kallas saat tiba untuk pembicaraan hari kedua di KTT Uni Eropa di Brussels seperti dilansir Reuters.

Kesepakatan paket sanksi keenam, yang termasuk embargo minyak Rusia, menurut Kallas, adalah kompromi yang adil. Dia berpendapat, kebijakan itu merupakan yang terbaik yang bisa UE dapatkan.

Perdana Menteri Latvia Krisjanis Karins mengatakan menjaga UE tetap bersatu adalah tujuan utama. Walau secara efektif UE harus memenuhi tuntutan Hungaria, negara anggota yang dinilai kelompok hak asasi semakin otoriter dan kerap beroposisi dalam kebijakan blok.

Austria tidak setuju dengan wacana embargo gas. Kanselir Austria Karl Nehammer mengatakan, gas tidak dapat menjadi bagian dari sanksi berikutnya.

Nehammer menyebut, Jerman juga menolak penghentian impor gas dari Rusia. "Kanselir Jerman Olaf Scholz telah menjelaskan hal ini juga. Minyak Rusia jauh lebih mudah untuk dikompensasi. Gas benar-benar berbeda," katanya.

Walau sebelumnya ditentang Hungaria, para pemimpin Eropa menyepakati penghentian 90 persen impor minyak Rusia di KTT Brussel pada Senin, 30 Mei 2022.

Selain embargo parsial minyak Rusia, paket baru sanksi UE termasuk pemotongan Sberbank dari sistem pembayaran internasional SWIFT, larangan tiga media massa pemerintah Rusia, dan perluasan daftar hitam orang-orang yang dianggap bertanggung jawab atas invasi Rusia.

Larangan impor minyak ke negara-negara UE akan berlaku untuk minyak mentah Rusia yang dikirim dengan tanker. Dua pertiga dari minyak Rusia yang diimpor oleh UE disalurkan melalui kapal tanker dan satu per tiga melalui pipa Druzhba.
Oleh karena itu, embargo impor minyak lintas laut akan berlaku untuk dua per tiga dari semua minyak yang diimpor dari Rusia.

Jerman dan Polandia termasuk dalam 90 persen yang menghentikan impor pada akhir tahun. Sebanyak 10 persen sisanya akan dibebaskan sementara dari embargo, sehingga Hungaria yang terkurung daratan, bersama dengan Slovakia dan Republik Ceko, semuanya terhubung ke pipa, tetap bisa mendapat pasokan minyak dari Rusia.

Sejauh ini, belum bisa dipastikan, bagaimana negara-negara anggota yang menerima minyak dari kapal tanker Rusia akan diberi kompensasi untuk biaya yang lebih.

Berita terkait

Warga Negara Rusia Disarankan Tak Melancong ke Meksiko

15 jam lalu

Warga Negara Rusia Disarankan Tak Melancong ke Meksiko

Warga negara Rusia agar mempertimbangkan rencana melancong ke Meksiko setelah otoritas di sana menolak lebih banyak pelancong Rusia

Baca Selengkapnya

Rusia Ancam Prancis Akan Buru Tentaranya Jika Dikirim ke Ukraina

1 hari lalu

Rusia Ancam Prancis Akan Buru Tentaranya Jika Dikirim ke Ukraina

Rusia menemukan banyak warga negara Prancis yang tewas di Ukraina.

Baca Selengkapnya

Ukraina Gagalkan Rencana Pembunuhan Presiden Volodymyr Zelensky

2 hari lalu

Ukraina Gagalkan Rencana Pembunuhan Presiden Volodymyr Zelensky

Dinas Keamanan Ukraina mengatakan mereka menggagalkan rencana Rusia untuk membunuh Presiden Volodymyr Zelensky.

Baca Selengkapnya

Ukraina Temukan Puing Rudal Balistik Korea Utara di antara Bukti Serangan Rusia

2 hari lalu

Ukraina Temukan Puing Rudal Balistik Korea Utara di antara Bukti Serangan Rusia

Jaksa penuntut negara Ukraina memeriksa puing-puing dari 21 dari sekitar 50 rudal balistik Korea Utara yang diluncurkan oleh Rusia.

Baca Selengkapnya

Vladimir Putin Kembali Dilantik sebagai Presiden Rusia untuk Periode Kelima

2 hari lalu

Vladimir Putin Kembali Dilantik sebagai Presiden Rusia untuk Periode Kelima

Vladimir Putin kembali menjabat sebagai presiden Rusia untuk periode kelima selama enam tahun ke depan. Bakal mengalahkan rekor Stalin.

Baca Selengkapnya

PT Sunindo Pratama Raup Laba Bersih Rp 33,4 Miliar di Kuartal Pertama 2024

3 hari lalu

PT Sunindo Pratama Raup Laba Bersih Rp 33,4 Miliar di Kuartal Pertama 2024

Laba bersih meningkat 68,6 persen secara tahunan (yoy).

Baca Selengkapnya

Tentara AS Ditahan di Rusia, Dituduh Mencuri Uang Kekasihnya

3 hari lalu

Tentara AS Ditahan di Rusia, Dituduh Mencuri Uang Kekasihnya

Rusia menuduh tentara AS terlibat pencurian dengan mengambil uang kekasihnya.

Baca Selengkapnya

Ukraina Tolak Akui Vladimir Putin sebagai Presiden Sah Rusia

3 hari lalu

Ukraina Tolak Akui Vladimir Putin sebagai Presiden Sah Rusia

Kementerian Luar Negeri Ukraina mengatakan tidak ada dasar hukum untuk mengakui Vladimir Putin sebagai presiden Rusia yang sah.

Baca Selengkapnya

Zelensky Masuk Daftar Buronan Rusia, Dubes Ukraina: Upaya Putus Asa dari Negara yang Kalah

3 hari lalu

Zelensky Masuk Daftar Buronan Rusia, Dubes Ukraina: Upaya Putus Asa dari Negara yang Kalah

Duta Besar Ukraina untuk Indonesia menanggapi laporan media bahwa Rusia memasukkan Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky ke dalam daftar buronan.

Baca Selengkapnya

Ukraina Berharap Indonesia Hadiri KTT Perdamaian di Swiss Bulan Depan

4 hari lalu

Ukraina Berharap Indonesia Hadiri KTT Perdamaian di Swiss Bulan Depan

Dubes Ukraina mengatakan pemerintah Indonesia belum mengonfirmasi kehadiran di KTT Perdamaian, yang akan berlangsung di Swiss bulan depan.

Baca Selengkapnya