Diplomat Rusia Mengundurkan Diri, Tak Setuju Invasi ke Ukraina

Reporter

Tempo.co

Editor

Yudono Yanuar

Selasa, 24 Mei 2022 09:38 WIB

Boris Bondarev (LinkedIn)

TEMPO.CO, Jakarta - Seorang diplomat Rusia di misi tetap negara itu di Perserikatan Bangsa-Bangsa di Jenewa mengundurkan diri karena ketidaksetujuannya dengan invasi Moskow ke Ukraina.

"Saya masuk kerja seperti Senin pagi lainnya dan saya menyerahkan surat pengunduran diri saya dan saya keluar, " kata Boris Bondarev, yang di LinkedIn menyebut pekerjaannya sebagai penasihat misi tetap Rusia untuk PBB yang bekerja pada pengendalian senjata, kepada Reuters, Senin, 24 Mei 2022.

“Saya mulai membayangkan ini beberapa tahun yang lalu tetapi skala bencana ini mendorong saya untuk melakukannya,” katanya, mengacu pada invasi Rusia ke Ukraina yang dimulai pada 24 Februari.

Dia telah menyampaikan keprihatinannya tentang invasi dengan staf senior kedutaan beberapa kali. "Saya diberitahu untuk tutup mulut untuk menghindari konsekuensi," katanya.

Tidak ada komentar segera dari misi permanen Rusia untuk PBB.

Advertising
Advertising

Sebelumnya, Bondarev mengumumkan pengunduran dirinya di LinkedIn.

"Saya belajar untuk menjadi diplomat dan telah menjadi diplomat selama dua puluh tahun," tulis Bondarev. "Kementerian (luar negeri Rusia) telah menjadi rumah dan keluarga saya. Tapi saya tidak bisa lagi berbagi dalam aib yang berdarah, dungu dan sama sekali tidak perlu ini."

Ukraina telah mendesak diplomat Rusia untuk mengundurkan diri dalam debat Dewan Hak Asasi Manusia pada bulan Maret. Namun, Bondarev mengatakan dia tidak tahu apakah ada diplomat lain yang mengikutinya. "Aku khawatir aku satu-satunya."

Kira Yarmysh, juru bicara tokoh oposisi Kremlin yang dipenjara Alexei Navalny, menyambut baik pengunduran diri tersebut.

"Sepertinya hanya ada satu orang jujur di kementerian luar negeri," tulisnya di Twitter.

Rusia mengirim puluhan ribu tentara ke Ukraina dalam apa yang disebutnya operasi khusus untuk menurunkan kemampuan militer tetangga selatannya dan membasmi orang-orang yang disebutnya nasionalis berbahaya.

Barat telah memberlakukan sanksi besar-besaran terhadap Rusia dan memberikan Ukraina dukungan militer sebagai tanggapan.

Berita terkait

Pengakuan Palestina sebagai Negara Berdaulat akan Jadi Pukulan Telak bagi Israel

7 jam lalu

Pengakuan Palestina sebagai Negara Berdaulat akan Jadi Pukulan Telak bagi Israel

Menteri Luar Negeri Turkiye sangat yakin pengakuan banyak negara terhadap Palestina sebagai sebuah negara akan menjadi pukulan telak bagi Israel

Baca Selengkapnya

Rusia Masukkan Volodymyr Zelensky Dalam Daftar Buronan

13 jam lalu

Rusia Masukkan Volodymyr Zelensky Dalam Daftar Buronan

Kementerian Dalam Negeri Rusia mengeluarkan surat perintah penangkapan terhadap Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky.

Baca Selengkapnya

Delegasi PBB Evakuasi Pasien dari Rumah Sakit di Gaza Utara

1 hari lalu

Delegasi PBB Evakuasi Pasien dari Rumah Sakit di Gaza Utara

Delegasi PBB mengevakuasi sejumlah pasien dan korban luka dari Rumah Sakit Kamal Adwan di Jalur Gaza utara

Baca Selengkapnya

Hamas: Netanyahu Berusaha Gagalkan Kesepakatan Gencatan Senjata di Gaza

1 hari lalu

Hamas: Netanyahu Berusaha Gagalkan Kesepakatan Gencatan Senjata di Gaza

Pejabat senior Hamas mengatakan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu berupaya menggagalkan kesepakatan gencatan senjata di Gaza.

Baca Selengkapnya

Antisipasi Protes Anti-Israel, Penyelenggara Eurovision Larang Pengibaran Bendera Palestina

1 hari lalu

Antisipasi Protes Anti-Israel, Penyelenggara Eurovision Larang Pengibaran Bendera Palestina

Keputusan penyelenggara Eurovision diambil meskipun ketegangan meningkat seputar partisipasi Israel

Baca Selengkapnya

WHO: Rencana Darurat Tak Bisa Cegah Kematian jika Israel Lakukan Serangan Darat di Rafah

1 hari lalu

WHO: Rencana Darurat Tak Bisa Cegah Kematian jika Israel Lakukan Serangan Darat di Rafah

WHO mengatakan tidak ada rencana darurat yang dapat mencegah "tambahan angka kematian" di Rafah jika Israel menjalankan operasi militernya di sana.

Baca Selengkapnya

Palestina: Tidak Ada Guna Membahas Gaza di PBB

1 hari lalu

Palestina: Tidak Ada Guna Membahas Gaza di PBB

Dubes Palestina untuk Austria menilai upaya membahas Gaza pada forum PBB tidak akan berdampak pada kebijakan AS dan Eropa yang mendanai genosida.

Baca Selengkapnya

PBB: Serangan Terbaru Israel Bisa Hapus 44 Tahun Pembangunan Manusia di Gaza

2 hari lalu

PBB: Serangan Terbaru Israel Bisa Hapus 44 Tahun Pembangunan Manusia di Gaza

Jika perang terus berlanjut selama sembilan bulan, kemajuan yang dicapai selama 44 tahun akan musnah. Kondisi itu akan membuat Gaza kembali ke 1980

Baca Selengkapnya

Tema World Water Forum ke-10 Sejalan dengan Target UNICEF, Kelangkaan Air jadi Isu Krusial

2 hari lalu

Tema World Water Forum ke-10 Sejalan dengan Target UNICEF, Kelangkaan Air jadi Isu Krusial

Tema World Water Forum ke-10 di Bali berkaitan dengan sejumlah tujuan UNICEF. Salah satunya soal akses air bersih untuk anak-anak di daerah.

Baca Selengkapnya

PBB: Kehancuran Bangunan di Gaza Terburuk Sejak PD II, Butuh Biaya Rekonstruksi Hingga US$40 Miliar

2 hari lalu

PBB: Kehancuran Bangunan di Gaza Terburuk Sejak PD II, Butuh Biaya Rekonstruksi Hingga US$40 Miliar

PBB melaporkan kehancuran perumahan di Gaza akibat serangan brutal Israel sejak 7 Oktober merupakan yang terburuk sejak Perang Dunia II.

Baca Selengkapnya