Inflasi Austria Tembus Rekor Tertinggi

Reporter

Tempo.co

Jumat, 20 Mei 2022 09:00 WIB

Pejalan kaki melintas di deretan toko yang tutup di Wina, Austria, saat negara itu meningkatkan langkah-langkah karantina wilayah (lockdown) guna membatasi penyebaran COVID-19, Selasa, 17 November 2020. Kegiatan sekolah beralih ke pembelajaran jarak jauh, dan toko-toko nonesensial ditutup, sementara masyarakat diminta bekerja dari rumah. (Xinhua/Georges Schneider)

TEMPO.CO, Jakarta - Inflasi di Austria melambung ke level tertinggi dalam lebih dari 40 tahun. Laporan media mengungkap hal ini pada Rabu, 18 Mei 2022, berdasarkan data badan statistik Austria.

Pada April 2022, harga-harga mengalami kenaikan lagi secara signifikan dibanding akhir tahun lalu sebanyak 7,2 persen.
"Kami melihat tingginya kenaikan harga di Austria untuk terakhir kalinya pada Oktober 1981. Lalu, harga minyak naik dengan tajam lantaran ada perang Iran-Irak. Sekarang, sejalan dengan harga bahan bakar dan energi, maka pangan menjadi faktor yang menentukan," kata CEO Statistics Austria, Tobias Thomas.
Ilustrasi kilang minyak dunia. REUTERS/Chen Aizhu
Menurut Statistics Austria, biaya transportasi naik rata-rata sekitar 17,7 persen setelah sempat naik 15,9 persen pada Maret 2022. Kenaikan ini dipicu oleh lonjakan harga bahan bakar, yang pada April 2022 naik sampai 49,1 persen.
Kenaikan harga bahan bakar, juga telah memukul harga tiket pesawat, yang pada bulan lalu melonjak 45 persen. Harga energi bidang rumah tangga juga meroket, hampir 29 persen. Sedangkan kenaikan harga pangan sampai 8,4 persen.
Data pada pekan ini memperlihatkan rata-rata biaya belanja mingguan naik 14 persen pada April 2022 dibanding periode sama tahun lalu.
Austria masuk daftar negara-negara Barat yang menderita akibat lonjakan harga. Pada bulan lalu, inflasi di Inggris menyentuh angka tertinggi dalam 40 tahun, dengan inflasi di level 9 persen.
Kenaikan harga-harga hingga ke rekor tertinggi juga terjadi di Amerika Serikat, Jerman dan sejumlah negara lainnya. Kenaikan harga-harga ini buntut diberlakukannya sanksi - sanksi terhadap Rusia menyusul operasi militer di Ukraina.
Penjatuhan sanksi-sanksi tersebut, ditujukan untuk menggoyang stabilitas ekonomi Rusia. Namun tampaknya ini malah menjadi senjata makan tuan bagi negara-negara yang menjatuhkan sanksi ke Rusia.
Sumber : RT.com

Baca juga: Rayakan Ulang Tahun, IU Sebarkan Kehangatan Lewat Donasi Rp 2,4 Miliar

Ikuti berita terkini dari Tempo.co di Google News, klik di sini.

Advertising
Advertising

Berita terkait

Ukraina Berharap Indonesia Hadiri KTT Perdamaian di Swiss Bulan Depan

9 jam lalu

Ukraina Berharap Indonesia Hadiri KTT Perdamaian di Swiss Bulan Depan

Dubes Ukraina mengatakan pemerintah Indonesia belum mengonfirmasi kehadiran di KTT Perdamaian, yang akan berlangsung di Swiss bulan depan.

Baca Selengkapnya

Wakil Menteri Keuangan Suahasil Nazara: Kita Harus Waspada, Pendapatan Negara Turun

9 jam lalu

Wakil Menteri Keuangan Suahasil Nazara: Kita Harus Waspada, Pendapatan Negara Turun

Wakil Menteri Keuangan Suahasil Nazara mengatakan bahwa Indonesia harus waspada, karena pendapatan negara pada triwulan I 2024 turun.

Baca Selengkapnya

Wamenkeu Suahasil Nazara Soroti 3 Faktor Penting dalam Ekonomi RI, Suku Bunga hingga Kurs Rupiah

13 jam lalu

Wamenkeu Suahasil Nazara Soroti 3 Faktor Penting dalam Ekonomi RI, Suku Bunga hingga Kurs Rupiah

Wamenkeu Suahasil Nazara menyoroti tiga faktor yang menjadi perhatian dalam perekonomian Indonesia saat ini. Mulai dari suku bunga yang tinggi, harga komoditas, hingga nilai tukar rupiah terhadap dolar AS.

Baca Selengkapnya

Kementerian Luar Negeri Rusia Kesal Volodymyr Zelensky Bawa-bawa Tuhan dalam Perang Ukraina

15 jam lalu

Kementerian Luar Negeri Rusia Kesal Volodymyr Zelensky Bawa-bawa Tuhan dalam Perang Ukraina

Volodymyr Zelensky disebut Kementerian Luar Negeri Rusia sedang hilang akal karena membawa-bawa Tuhan dalam konflik dengan Moskow.

Baca Selengkapnya

Zelensky Masuk dalam Daftar Buron Rusia, Ukraina Sebut Moskow Putus Asa

18 jam lalu

Zelensky Masuk dalam Daftar Buron Rusia, Ukraina Sebut Moskow Putus Asa

Ukraina menyebut Rusia mencari perhatian karena menetapkan Presiden Zelensky sebagai buronan.

Baca Selengkapnya

Rusia Masukkan Volodymyr Zelensky Dalam Daftar Buronan

1 hari lalu

Rusia Masukkan Volodymyr Zelensky Dalam Daftar Buronan

Kementerian Dalam Negeri Rusia mengeluarkan surat perintah penangkapan terhadap Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky.

Baca Selengkapnya

BI: Inflasi di Jawa Tengah Turun setelah Idul Fitri, Berapa?

2 hari lalu

BI: Inflasi di Jawa Tengah Turun setelah Idul Fitri, Berapa?

Daerah dengan catatan inflasi terendah di Jawa Tengah adalah Kabupaten Rembang yaitu 0,02 persen.

Baca Selengkapnya

Antisipasi Protes Anti-Israel, Penyelenggara Eurovision Larang Pengibaran Bendera Palestina

2 hari lalu

Antisipasi Protes Anti-Israel, Penyelenggara Eurovision Larang Pengibaran Bendera Palestina

Keputusan penyelenggara Eurovision diambil meskipun ketegangan meningkat seputar partisipasi Israel

Baca Selengkapnya

LPEM UI Sebut Tiga Sumber Inflasi, Rupiah sampai Konflik Iran-Israel

2 hari lalu

LPEM UI Sebut Tiga Sumber Inflasi, Rupiah sampai Konflik Iran-Israel

Inflasi April 2024 sebesar 3 persen secara year on year.

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani Sebut Pertumbuhan Ekonomi Global Bakal Stagnan di 3,2 Persen, Bagaimana Dampaknya ke RI?

3 hari lalu

Sri Mulyani Sebut Pertumbuhan Ekonomi Global Bakal Stagnan di 3,2 Persen, Bagaimana Dampaknya ke RI?

Sri Mulyani menyebut perkiraan pertumbuhan ekonomi global pada tahun ini bakal relatif stagnan dengan berbagai risiko dan tantangan yang berkembang.

Baca Selengkapnya