Selain Ustad Abdul Somad, Singapura Pernah Larang Masuk Dua Penceramah Islam Ini

Reporter

Tempo.co

Rabu, 18 Mei 2022 13:36 WIB

Ustad Abdul Somad ketika diperiksa di Imigrasi Singapura, 16 Mei 2022. (Instagram/ustadzabdulsomad_official)

TEMPO.CO, Jakarta - Singapura melarang masuk penceramah Ustad Abdul Somad atau UAS ke negara tersebut. Menurut Kementerian Dalam Negeri atau MHA Singapura ada sejumlah alasan yang mendasari keputusan itu.

Sebelum Ustad Abdul Somad, Singapura pernah melarang pula dua penceramah muslim lainnya pada 2017. Mereka dianggap menyebarkan pandangan intoleransi yang berisiko bagi keharmonisan warga Singapura.

Dilansir dari Reuters, dua penceramah muslim asing yang dilarang masuk adalah Ismail Menk dari Zimbabwe dan Haslin bin Baharim, warga negara Malaysia. Pemerintah Singapura menilai kedua individu itu menyebarkan pandangan yang memecah belah kesatuan Singapura.

Menurut Kementerian Dalam Negeri Singapura saat itu, Menk pernah berkhotbah bahwa umat Islam tidak diizinkan memberi selamat hari raya kepada umat agama lain. Semeentara Haslin bin Baharim dinilai memiliki pandangan yang mempromosikan perselisihan antara Muslim dan non-Muslim yang disebut oleh Singapura adalah tindakan menyimpang.

“(Pandangan mereka) tidak dapat diterima dalam konteks masyarakat multi-ras dan multi-agama Singapura,” kata kementerian itu.

Advertising
Advertising

Sekitar 14 persen penduduk Singapura beragama Islam. Dalam beberapa tahun terakhir, Singapura meningkatkan pengawasannya terhadap radikalisme ekstremis karena khawatir negara tersebut disusupi kelompok ISIS. Saat itu, Menk dan Baharim berencana mengadakan sesi keagamaan di kapal yang berangkat dari Singapura bulan depan. Namun aplikasi mereka untuk izin kerja jangka pendek berkhotbah di Singapura ditolak.

Alasan yang ditimpakan kepada Menk dan Baharim sama dengan Ustad Abdul Somad. Singapura juga menilai Abdul Somad menyebarkan ajaran ekstremis dan segregasionis, yang tidak dapat diterima di masyarakat multi-ras dan multi-agama Singapura.

Selain itu, Abdul Somad telah memperbolehkan bom bunuh diri dengan tujuan syahid dalam konteks konflik Israel-Palestina dalam khotbahnya.
Abdul Somad juga membuat komentar yang merendahkan anggota komunitas agama lain, seperti Kristen, dengan menggambarkan salib Kristen sebagai tempat tinggal jin (roh/setan) kafir. Dalam keterangannya, MHA Singapura juga menolak Abdul Somad karena menyebut non muslim sebagai kafir.

Singapura mengatakan Ustad Abdul Somad berusaha memasuki Singapura dengan pura-pura untuk kunjungan sosial. "Pemerintah Singapura memandang serius siapa pun yang menganjurkan kekerasan dan/atau mendukung ajaran ekstremis dan segregasionis."

Baca: Dirjen Imigrasi Masih Telusuri Informasi Soal Deportasi Ustad Abdul Somad

REUTERS | ARAB NEWS | DANIEL AHMAD

Berita terkait

Inovasi Desain Jembatan dari Unej Menang di Singapura, Ungguli UGM, ITS, NTU, dan ITB

28 menit lalu

Inovasi Desain Jembatan dari Unej Menang di Singapura, Ungguli UGM, ITS, NTU, dan ITB

Tim mahasiswa Teknik Sipil Universitas Jember (Unej)menangi kompetisi gelaran Nanyang Technological University (NTU) Singapura.

Baca Selengkapnya

Update Harga Tiket dan Jadwal Kapal Feri Batam - Singapura Mei 2024

20 jam lalu

Update Harga Tiket dan Jadwal Kapal Feri Batam - Singapura Mei 2024

Perjalanan dari Batam ke Singapura dengan kapal feri hanya butuh waktu sekitar 1 jam. Simak harga tiketnya.

Baca Selengkapnya

Wisatawan Indonesia Paling Senang Belanja di Singapura

1 hari lalu

Wisatawan Indonesia Paling Senang Belanja di Singapura

Singapura telah menerima lebih dari 664 ribu pengunjung Indonesia. Jumlah ini mengalami peningkatan sebesar 33,8 persen dibandingkan tahun lalu.

Baca Selengkapnya

Profil Lawrence Wong, Bakal PM Singapura yang Diperkenalkan Jokowi ke Prabowo

3 hari lalu

Profil Lawrence Wong, Bakal PM Singapura yang Diperkenalkan Jokowi ke Prabowo

Politikus Partai Aksi Rakyat yang segera PM Singapura ini lahir 18 Desember 1972 dibesarkan dari keluarga sederhana di Marine Parade Housing Board.

Baca Selengkapnya

Maskapai Penerbangan Ini Harus Bayar Kompensasi 39 Juta Gara-gara Sandaran Kursi Tak Bisa Direbahkan

5 hari lalu

Maskapai Penerbangan Ini Harus Bayar Kompensasi 39 Juta Gara-gara Sandaran Kursi Tak Bisa Direbahkan

Pnumpang maskapai penerbangan ini merasa diperlakukan sebagai penumpang kelas ekonomi meski sudah bayar kelas bisnis.

Baca Selengkapnya

Prabowo Bertemu Calon PM Singapura, Diperkenalkan oleh Jokowi

5 hari lalu

Prabowo Bertemu Calon PM Singapura, Diperkenalkan oleh Jokowi

Jokowi mempertemukan Prabowo dengan calon PM Singapura yang akan dilantik Lawrence Wong.

Baca Selengkapnya

Startup Asal Bandung Produksi Material Fashion Berbahan Jamur, Tembus Pasar Singapura dan Jepang

6 hari lalu

Startup Asal Bandung Produksi Material Fashion Berbahan Jamur, Tembus Pasar Singapura dan Jepang

Startup MYCL memproduksi biomaterial berbahan jamur ramah lingkungan yang sudah menembus pasar Singapura dan Jepang.

Baca Selengkapnya

Kemendag dan KBRI Gelar Pameran Fesyen di Singapura, Total Transaksi Capai Rp 4,2 Miliar

8 hari lalu

Kemendag dan KBRI Gelar Pameran Fesyen di Singapura, Total Transaksi Capai Rp 4,2 Miliar

Kementerian Perdagangan dan Duta Besar RI untuk Singapura menggelar pameran fesyen di Singapura. Total transaksinya capai Rp 4,2 miliar.

Baca Selengkapnya

Jokowi Terima Kunjungan Menlu Singapura di Istana

9 hari lalu

Jokowi Terima Kunjungan Menlu Singapura di Istana

Presiden Jokowi terima kunjungan Menlu Singapura.

Baca Selengkapnya

Ada Aurora Borealis di Gardens by the Bay Singapura, Mirip di Kutub Utara

9 hari lalu

Ada Aurora Borealis di Gardens by the Bay Singapura, Mirip di Kutub Utara

Tapi pada 5 Mei, lampu-lampu indah auroa borealis akan tampil perdana di Gardens by the Bay.

Baca Selengkapnya