Dubes Rusia untuk Polandia Dilempar Sirup Merah, Moskow Geram

Reporter

Daniel Ahmad

Editor

Yudono Yanuar

Selasa, 10 Mei 2022 10:00 WIB

Duta Besar Rusia untuk Polandia Sergey Andreev dilempari cairan merah oleh pengunjuk rasa saat ia datang untuk merayakan hari Kemenangan di Pemakaman Militer Soviet untuk menandai ulang tahun ke-77 kemenangan atas Nazi Jerman, di Warsawa, Polandia 9 Mei 2022. Slawomir Kaminski/ Agencja Wyborcza.pl melalui REUTERS

TEMPO.CO, Jakarta - Duta Besar Rusia untuk Polandia Sergey Andreev diserang ketika mencoba meletakkan karangan bunga di pemakaman tentara Soviet di Warsawa, Polandia, Senin, 9 Mei 2022. Dalam momen memperingati Hari Kemenangan Rusia dan Sekutu di Perang Dunia Kedua yang ke-77 itu, Andreev juga disiram dengan cairan berwarna merah.

Andreev tiba di pemakaman peringatan tentara Uni Soviet di ibu kota Polandia, ditemani oleh diplomat dan istrinya. Namun, massa yang telah berkumpul sebelumnya di wilayah pemakaman menghalangi jalannya dan meneriakkan slogan-slogan yang menghina.

Kemudian, massa mulai melemparkan cairan merah pada Andreev dan orang-orang yang menemaninya. Duta besar batal meletakkan karangan bunga di kuburan, sebab dia harus meninggalkan tempat itu ditemani oleh polisi setempat setelah adanya serangan itu.

Andreev menjelaskan, dia diserang dengan sirup merah manis pada upacara peletakan karangan bunga. Dia mengaku mengetahuinya karena zat itu terasa manis.

"Tidak ada staf kami yang terluka. Satu-satunya cedera yang kami derita adalah disiram sirup," katanya seperti dikutip Sputnik, Selasa, 10 Mei 2022.

Dia mengatakan, serangan itu muncul sebagai manifestasi dari keliaran yang bertentangan dengan norma-norma perilaku beradab. Menurut Andreev, Polisi seharusnya saja memperkirakan akan terjadinya insiden itu, tetapi sebaliknya mereka mengambil waktu untuk tiba dan menangani situasi.

Seorang pengunjuk rasa yang diwawancarai oleh TVN24 mengatakan, penyiraman terhadap Andreev dengan zat merah sudah sangat tepat. "Dengan sepenuh hati, kami bersama Mariupol," katanya, mengacu pada kota tenggara Ukraina yang hancur akibat invasi Rusia, seperti dikutip Reuters.

Andreev menyatakan, kedutaan akan mengajukan protes secara resmi setelah serangan terhadapnya itu. Sementara itu, Juru Bicara Kementerian Luar Negeri Rusia Maria Zakharova mengatakan, serangan terhadap duta besar Rusia di Warsawa menunjukkan wajah asli neo-Nazisme.

Zakharova menyebut Rusia tidak terima dengan intimidasi yang diterima utusan Moskow dan mengkritik pihak berwenang Polandia. "Sebuah protes keras diekspresikan kepada pihak berwenang Polandia karena memanjakan neo-Nazi," ujarnya.

"Kementerian luar negeri Rusia menuntut agar Warsawa segera menyelenggarakan upacara peletakan karangan bunga, memastikan keamanan sepenuhnya dari segala macam provokasi. Kami mencoba minta pihak Polandia untuk mengambil tindakan yang tepat hari ini," kata kementerian itu dalam sebuah pernyataan, menambahkan bahwa polisi sama sekali tidak pro-aktif.

Kedutaan Besar Rusia di Warsawa mengklaim bahwa pihaknya sudah memberi tahu Kementerian Luar Negeri Polandia sebelumnya soal rencana untuk mengadakan perayaan 9 Mei di ibu kota. Pihaknya mendesak pihak berwenang untuk memastikan keselamatan publik selama acara tersebut.

Moskow menduga, reaksi publik itu mengacu pada perkataan Wali Kota Warsawa Rafal Trzaskowski yang menyebut "perayaan agresor" harus dilarang sama sekali.

Soal perayaan itu, Wakil Menteri Luar Negeri Polandia Marcin Przydacz juga mengatakan di media sosial bahwa Polandia tidak berencana untuk memberikan dukungan kepada kedutaan Rusia dan menegaskan izin setiap gelaran acara diputuskan oleh Wali Kota Warsawa.

Sputnik | Reuters

Berita terkait

Uni Eropa Menolak Media asal Rusia, Ketua Parlemen Berang

16 jam lalu

Uni Eropa Menolak Media asal Rusia, Ketua Parlemen Berang

Ketua parlemen Rusia mengecam Uni Eropa yang melarang distribusi empat media Rusia. Hal itu sama dengan menolak menerima sudut pandang alternatif

Baca Selengkapnya

Xi Jinping dan Putin Makin Mesra, Janjikan Hubungan Lebih Erat

3 hari lalu

Xi Jinping dan Putin Makin Mesra, Janjikan Hubungan Lebih Erat

Putin mengunjungi Cina dan bertemu Xi Jinping setelah dilantik kembali sebagai Presiden Rusia.

Baca Selengkapnya

Ingin Israel Dihukum, 5 Negara Ini Kritik Ancaman AS Kepada Mahkamah Pidana Internasional

3 hari lalu

Ingin Israel Dihukum, 5 Negara Ini Kritik Ancaman AS Kepada Mahkamah Pidana Internasional

Sejumlah pihak bereaksi setelah Amerika mengancam hakim ICC jika mengeluarkan surat penangkapan kepada PM Israel, Benjamin Netanyahu.

Baca Selengkapnya

Sri Lanka Akui 16 Warganya Tewas Saat Berperang dalam Konflik Rusia-Ukraina

3 hari lalu

Sri Lanka Akui 16 Warganya Tewas Saat Berperang dalam Konflik Rusia-Ukraina

Setidaknya 16 tentara bayaran Sri Lanka tewas dalam perang antara Rusia dan Ukraina, kata wakil menteri pertahanan pulau itu pada Rabu.

Baca Selengkapnya

Putin Tiba di Cina atas Undangan Xi Jinping, Pertama Sejak Terpilih Kembali

3 hari lalu

Putin Tiba di Cina atas Undangan Xi Jinping, Pertama Sejak Terpilih Kembali

Presiden Rusia Vladimir Putin tiba di ibu kota Cina, Beijing, untuk memulai kunjungan resmi selama dua hari atas undangan Xi Jinping

Baca Selengkapnya

Vladimir Putin Akui Dapat Dukungan Beijing untuk Akhiri Perang Ukraina dengan Damai

4 hari lalu

Vladimir Putin Akui Dapat Dukungan Beijing untuk Akhiri Perang Ukraina dengan Damai

Vladimir Putin mendapat dukungan dari Beijing agar bisa menyelesaikan krisis Ukraina dengan damai.

Baca Selengkapnya

Belum Terbitkan Surat Penangkapan untuk Netanyahu, Jaksa ICC Dikecam Tiga Negara Ini

4 hari lalu

Belum Terbitkan Surat Penangkapan untuk Netanyahu, Jaksa ICC Dikecam Tiga Negara Ini

Jaksa ICC disebut takut terhadap ancaman dari Kongres AS dan dipertanyakan independensinya.

Baca Selengkapnya

Calon Menhan Rusia: Tentara Butuh Tunjangan dan Akses Kesejahteraan Lebih Baik

6 hari lalu

Calon Menhan Rusia: Tentara Butuh Tunjangan dan Akses Kesejahteraan Lebih Baik

Calon menhan Rusia yang ditunjuk oleh Presiden Vladimir Putin menekankan perlunya kesejahteraan yang lebih baik bagi personel militer.

Baca Selengkapnya

Siapakah Andrei Belousov, Menteri Pertahanan Pilihan Putin?

6 hari lalu

Siapakah Andrei Belousov, Menteri Pertahanan Pilihan Putin?

Presiden Rusia Vladimir Putin secara mengejutkan mengusulkan Andrei Belousov, seorang sipil ekonom menjadi menteri pertahanan.

Baca Selengkapnya

Rusia Rebut 5 Desa di Kharkiv dari Ukraina Lewat Pertempuran Sengit

7 hari lalu

Rusia Rebut 5 Desa di Kharkiv dari Ukraina Lewat Pertempuran Sengit

Rusia merebut lima desa dari Ukraina di wilayah Kharkiv. Rusia melakukan serangan besar-besaran di akhir pekan lalu.

Baca Selengkapnya