Keseimbangan Iklim Bisa Terganggu, Vladimir Putin Diminta Akhiri Perang

Reporter

Daniel Ahmad

Senin, 9 Mei 2022 21:45 WIB

Demonstran melakukan aksi teatrikal saat berunjuk rasa untuk memprotes pertemuan KTT G20 di Roma, Italia, 30 Oktober 2021. Selain itu, mereka juga memprotes perubahan iklim. REUTERS/Yara Nardi

TEMPO.CO, Jakarta - Sekretaris Negara sekaligus utusan khusus Kementerian Luar Negeri Jerman bidang Aksi Iklim Internasional, Jennifer Morgan, menyarankan agar G20 tetap maju dengan misi iklimnya kendati dihadapkan pada tantangan ketidakpastian global. Diantara tantangan itu adalah dampak invasi Rusia ke Ukraina.

Menurut Morgan, Presiden Rusia Vladimir Putin harus segera mengakhiri perang di Ukraina. Sebab, keseimbangan iklim sangat sejajar dengan perdamaian.



"Secara multilateral kita harus tetap mengawasi gol 1.5 derajat dan bekerja dengan mitra lain mendorong agar tercipta kemajuan. Tidak memungkinkan aktor tunggal (Vladimir Putin) menghentikan kita," kata Morgan dalam sebuah acara diskusi online bersama Foreign Policy Community of Indonesia (FPCI), Senin, 9 Mei 2022.


Presidensi G20 tahun ini dipegang oleh Indonesia dan salah satu isu di G20 adalah komitmen setiap negara pada Kesepakatan Paris (Paris Agreement). Kesepakatan ini menyasar upaya negara di dunia mengatasi segala permasalahan iklim.

Advertising
Advertising


Jerman adalah pemegang amanat presidensi G7 pada 2022. Dalam forum G20 terjadi dinamika, dengan mayoritas anggota G7 meminta Rusia untuk dikeluarkan akibat invasi ke Ukraina.


Morgan menilai, masa-masa sulit ini tetap harus dilalui. Dia berpendapat semua pihak harus tetap berkomitmen untuk mendorong ekonomi nol karbon dan pergeseran menuju bahan bakar non-fosil.


"Saya pikir, itulah yang harus kita lakukan sekarang (mendorong ekonomi nol karbon dan pergeseran menuju bahan bakar non-fosil)," katanya.



Sebelumnya, Presiden Amerika Serikat Joe Biden, Perdana Menteri Australia Scott Morrison, dan Perdana Menteri Kanada Justin Trudeau kompak tak mau satu meja dengan Putin di forum G20 nanti. Usai KTT Luar Biasa NATO pada akhir Maret lalu, Biden meminta Indonesia untuk tak mengundang Rusia ke puncak acara G20 di Bali, November 2022.


Kepanitiaan G20 sejauh ini tetap mengundang seluruh anggota forum, termasuk Rusia. Preseden prosedural G20 yang berlaku, jadi alasan keputusan Indonesia tersebut.


Presiden RI Joko Widodo sudah bertelepon dengan Putin soal G20 dan pemimpin Negeri Beruang Merah itu bersedia datang. Sekitar seminggu lalu, Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky juga mengaku telah mendapat undangan ke KTT Bali, namun belum mengkonfirmasi kehadirannya.

Baca juga: Sering Disalahpahami, Ini Persamaan dan Perbedaan Iklim dan Cuaca

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.



Berita terkait

Profil Marco Reus yang akan Hengkang dari Borussia Dortmund

22 jam lalu

Profil Marco Reus yang akan Hengkang dari Borussia Dortmund

Borussia Dortmund mengumumkan, Marco Reus akan meninggalkan klub akhir musim ini dan berstatus bebas transfer

Baca Selengkapnya

Rusia Masukkan Volodymyr Zelensky Dalam Daftar Buronan

22 jam lalu

Rusia Masukkan Volodymyr Zelensky Dalam Daftar Buronan

Kementerian Dalam Negeri Rusia mengeluarkan surat perintah penangkapan terhadap Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky.

Baca Selengkapnya

Perusahaan Malaysia dan Jermat Minat Investasi di IKN, OIKN Sebut 3 LoI, Rencana Kantor Kedubes Pindah hingga..

3 hari lalu

Perusahaan Malaysia dan Jermat Minat Investasi di IKN, OIKN Sebut 3 LoI, Rencana Kantor Kedubes Pindah hingga..

Deputi Otorita IKN Agung Wicaksono menyatakan beberapa perusahaan dari Malaysia dan Jerman telah menyatakan minatnya untuk berinvestasi di IKN.

Baca Selengkapnya

Ujung Perang Dunia II Eropa: Eva Braun, Istri Adolf Hitler yang Tewas Sehari Setelah Pernikahan

4 hari lalu

Ujung Perang Dunia II Eropa: Eva Braun, Istri Adolf Hitler yang Tewas Sehari Setelah Pernikahan

Bernama lengkap Eva Anna Paula Braun, Braun adalah simpanan yang lalu menjadi istri Adolf Hitler, pemimpin Nazi Jerman di Perang Dunia II.

Baca Selengkapnya

Perang Dunia II: Kilas Balik Kematian Adolf Hitler 79 Tahun Silam

4 hari lalu

Perang Dunia II: Kilas Balik Kematian Adolf Hitler 79 Tahun Silam

Setelah kematian Adolf Hitler, Ibukota Jerman, Berlin, jatuh ke tangan Sekutu pada 7 Mei 1945. Itu menandai akhir dari Perang Dunia II di Eropa.

Baca Selengkapnya

Ahli Klimatologi BRIN Erma Yulihastin Dikukuhkan sebagai Profesor Riset Iklim dan Cuaca Ekstrem

10 hari lalu

Ahli Klimatologi BRIN Erma Yulihastin Dikukuhkan sebagai Profesor Riset Iklim dan Cuaca Ekstrem

Dalam orasi ilmiah pengukuhan profesor riset dirinya, Erma membahas ihwal cuaca ekstrem yang dipicu oleh kenaikan suhu global.

Baca Selengkapnya

Jerman Lanjutkan Pendanaan untuk UNRWA

10 hari lalu

Jerman Lanjutkan Pendanaan untuk UNRWA

Jerman menyatakan akan melanjutkan pendanaan untuk UNRWA, menyusul negara-negara lain yang sempat menangguhkan pendanaan.

Baca Selengkapnya

Profil 3 Pemimpin Perempuan di Kerajaan Majapahit

10 hari lalu

Profil 3 Pemimpin Perempuan di Kerajaan Majapahit

Tak hanya dipimpin raja, Majapahit pernah dipimpin perempuan. Siapa saja mereka?

Baca Selengkapnya

Jerman Lanjutkan Kerja Sama dengan UNRWA Palestina

11 hari lalu

Jerman Lanjutkan Kerja Sama dengan UNRWA Palestina

Menyusul beberapa negara yang telah menghentikan penangguhan dana UNRWA, Jerman melanjutkan kerja sama dengan badan pengungsi Palestina itu.Menyusul b

Baca Selengkapnya

Deretan 5 Perpustakaan Unik di Dunia, Surga Pecinta Buku

11 hari lalu

Deretan 5 Perpustakaan Unik di Dunia, Surga Pecinta Buku

Banyak perpustakaan konvensional unik di setiap negara yang menjadi tempat impian bagi para pecinta buku.

Baca Selengkapnya