Sidang Dugaan Korupsi Vatikan, Terdakwa: Paus Setuju Operasi Bebaskan Biarawati
Reporter
Tempo.co
Editor
Yudono Yanuar
Jumat, 6 Mei 2022 13:00 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - Paus Fransiskus disebut-sebut menyetujui operasi rahasia bernilai jutaan euro untuk membebaskan seorang biarawati Kolombia yang disandera selama lebih dari empat tahun oleh kelompok teroris cabang Al Qaeda di Mali pada 2021, kata seorang kardinal kepada pengadilan Vatikan, Kamis, 5 Mei 2022.
Kardinal Angelo Becciu, 73 tahun, satu-satunya kardinal di antara 10 terdakwa dalam sidang dugaan korupsi di Vatikan yang dimulai Juli lalu, juga bersaksi bahwa dia tidak memiliki hubungan tidak pantas dengan seorang wanita Italia yang menjadi perantara dalam operasi untuk membebaskan biarawati itu.
Suster Gloria Cecilia Narvaez diculik oleh Front Pembebasan Macina, sebuah kelompok yang terkait dengan al Qaeda di Mali, pada Februari 2017.
Becciu bersaksi bahwa Cecilia Marogna, yang juga seorang terdakwa di persidangan, menghubungkannya dengan perusahaan risiko dan intelijen yang berbasis di London pada 2018 untuk mencari cara membebaskan suster Gloria.
Kardinal mengatakan bahwa dia memberi tahu Paus bahwa operasi itu, termasuk pembentukan "jaringan kontak" dan akhirnya tebusan, akan menelan biaya paling banyak sekitar satu juta euro.
"Dia menyetujui. Saya harus mengatakan bahwa setiap fase operasi itu disetujui oleh Bapa Suci," kata Becciu.
Becciu, yang merupakan wakil menteri luar negeri antara 2011-2018, dituduh melakukan penggelapan, penyalahgunaan jabatan dan mendorong seorang saksi untuk memberikan sumpah palsu. Dia menyangkal semua tuduhan.
Becciu mengatakan rekening khusus untuk operasi itu dibuat di Sekretariat Negara Vatikan dan pembayaran dilakukan ke rekening yang ditunjuk oleh Marogna.
Becciu mengatakan perusahaan intelijen menjalin kontak langsung dengan para penculik tetapi tidak mengatakan apakah uang tebusan telah dibayarkan.
Dia mengatakan bahwa pengaturan itu dirahasiakan bahkan dari kepala keamanan Vatikan pada saat itu karena kebocoran apa pun akan berisiko mendapat kritik internasional dan "membahayakan kehidupan dan keselamatan misionaris lain".
Marogna didakwa dengan penggelapan dan dia didakwa bersekongkol dengan penggelapan. Dia juga menyangkal melakukan kesalahan.
Dakwaan yang dikeluarkan pada Juli mengatakan dia telah menerima sekitar 575.000 euro pada 2018-2019 dari Sekretariat Negara. Jaksa dalam dakwaan mereka yang dijatuhkan pada bulan Juli, menuduh mereka menggunakan banyak dana untuk "keuntungan pribadi", termasuk pembelian barang-barang mewah. Dia telah menyangkal hal ini.
Paus memecat Becciu dari Vatikan pada 2020, dan menuduhnya melakukan nepotisme demi saudara-saudaranya, tuduhan yang juga dibantahnya.
Dua bulan lalu, Paus mencabut sumpah "kerahasiaan kepausan" Becciu sehingga dia bisa menjawab pertanyaan yang berkaitan dengan Marogna dan penculikan biarawati.
Becciu mempermasalahkan media Italia, yang menjuluki Marogna, 41 tahun, sebagai "wanita kardinal".
Dia mengatakan kepada pengadilan bahwa hubungannya dengan Marogna telah "terdistorsi, dengan sindiran ofensif, yang bersifat keji, berbahaya bagi martabat imamat saya".
Persidangan sebagian besar berkisar pada pembelian oleh Sekretariat Negara Vatikan sebuah bangunan di daerah mewah London sebagai investasi seharga 350 juta euro mulai tahun 2014.
Tapi kesepakatan itu berjalan buruk dan Vatikan kehilangan 217 juta euro. Jaksa Vatikan telah mendakwa dua calo Italia melakukan pemerasan.
Selama sidang tujuh jam hari Kamis, jaksa Vatikan Alessandro Diddi menanyai Becciu tentang aspek lain dari kesepakatan itu, hubungan institusional kardinal dengan pejabat Vatikan lainnya dan bank mana yang digunakan Vatikan.
Terdakwa lain di persidangan termasuk mantan pejabat dan karyawan Vatikan yang didakwa melakukan penggelapan dan berbagai kejahatan keuangan lainnya yang terkait dengan kesepakatan real estat. Semua telah membantah melakukan kesalahan.
Reuters