Top 3 Dunia: Malaysia Tak Wajibkan Turis Tes Corona, Inggris Provokasi Ukraina

Reporter

Tempo.co

Jumat, 29 April 2022 06:01 WIB

Peserta vaksinasi Covid-19 mengenakan kostum T-rex di Kuching, Malaysia. Twitter/@Tiangdanbatu

TEMPO.CO, Jakarta - Berita top 3 dunia kemarin dimulai dari Malaysia yang mencabut pembatasan Covid-19. Turis asing yang masuk ke Malaysia tak lagi diwajibkan tes corona.

Berita top 3 dunia lainnya adalah Ukraina menanggapi serangan terhadap gudang amunisi di Rusia sebagai balasan dan "karma" atas invasi Moskow. Berita terakhir adalah Inggris dituding sebagai provokator Ukraina untuk menembakkan rudal ke Rusia. Berikut berita selengkapnya:

1. Malaysia Cabut Pembatasan Covid-19, Mulai 1 Mei Turis Tak Wajib Tes Corona

Malaysia mengumumkan akan mencabut pembatasan COVID-19 mulai 1 Mei 2022. Sejak tanggal tersebut, pemakaian masker di luar ruangan tak lagi diwajibkan. Pelancong yang sudah divaksinasi Covid-19 juga tidak diwajibkan lagi menjalani tes Corona saat masuk ke Malaysia.

Menteri Kesehatan Khairy Jamaluddin mengatakan bahwa penggunaan masker masih diperlukan di dalam ruangan, termasuk di pusat perbelanjaan dan di transportasi umum. “Pemakaian masker di luar ruangan adalah opsional, tetapi tetap dianjurkan,” katanya saat konferensi pers, Rabu, 27 April 2022.

Ia mengatakan bahwa orang-orang juga didorong memakai masker di luar ruangan di tempat-tempat ramai seperti di pasar Ramadhan, stadion dan pasar malam. Khairy juga mengumumkan bahwa semua protokol pengujian untuk pelancong ke Malaysia seperti tes Covid-19 sebelum keberangkatan dan saat kedatangan, akan dibatalkan untuk mereka yang sudah divaksinasi penuh serta yang telah pulih dari infeksi COVID-19 enam hingga 60 hari sebelum tanggal keberangkatan. Turis anak-anak berusia 12 tahun ke bawah juga tak wajib tes.

Namun untuk mereka yang belum sepenuhnya divaksinasi Covid-19 tetap harus menjalani tes ini dan menjalani karantina wajib lima hari, kata Khairy.

Asuransi perjalanan tidak lagi menjadi prasyarat bagi orang asing yang masuk ke negara itu. "Anda tidak perlu lagi memiliki traveller's insurance untuk datang ke Malaysia," ujarnya.

Sejak awal pandemi, Malaysia telah melaporkan lebih dari 4,4 juta kasus COVID-19, dengan lebih dari 35.500 kematian.

<!--more-->

2. Ledakan Gudang Amunisi di Rusia, Ukraina: Karma Itu Kejam

Advertising
Advertising

Penasihat Presiden Ukraina, Mykhailo Podolyak, menanggapi terjadinya serangkaian ledakan termasuk sebuah gudang amunisi di Rusia sebagai balasan dan "karma" atas invasi Moskow.

Tanpa secara langsung mengakui bahwa Ukraina bertanggung jawab atas serangan itu, Podolyak mengatakan bahwa wajar jika wilayah Rusia tempat penyimpanan bahan bakar dan senjata belajar tentang "demiliterisasi".

Penggunaan kata itu merujuk pada tujuan yang dinyatakan Moskow untuk perang sembilan minggu di Ukraina, yang disebutnya sebagai operasi militer khusus untuk melucuti senjata dan "mendenazifikasi" tetangganya.

"Jika Anda (Rusia) memutuskan untuk menyerang negara lain secara besar-besaran, membunuh semua orang di sana secara besar-besaran, menghancurkan orang-orang damai secara besar-besaran dengan tank, dan menggunakan gudang di wilayah Anda untuk memungkinkan pembunuhan, maka cepat atau lambat hutang harus dilunasi," kata Podolyak.

Awal bulan ini, Rusia menuduh Ukraina menyerang depot bahan bakar di Belgorod dengan helikopter, yang dibantah oleh pejabat tinggi keamanan Kyiv, Rusia juga menuduh Ukraina menembaki beberapa desa di provinsi tersebut.

Insiden tersebut telah mengekspos kerentanan Rusia di daerah yang dekat dengan Ukraina yang penting bagi rantai logistik militernya.

Dalam insiden terbaru, gubernur daerah Belgorod Vyacheslav Gladkov mengatakan kebakaran di gudang amunisi telah dipadamkan dan tidak ada warga sipil yang terluka.

Roman Starovoyt, gubernur Kursk, provinsi lain yang berbatasan dengan Ukraina, mengatakan ledakan juga terdengar di kota Kursk pada Rabu pagi dan kemungkinan besar itu adalah suara tembakan sistem pertahanan udara.

Dia kemudian mengatakan bahwa drone Ukraina dicegat di langit di atas wilayah Kursk, menambahkan bahwa tidak ada korban atau kerusakan.

Di Voronezh, pusat administrasi provinsi selatan lainnya, kantor berita TASS mengutip seorang pejabat kementerian darurat yang mengatakan bahwa dua ledakan telah terdengar dan pihak berwenang sedang menyelidiki.

Gubernur regional Alexander Gusev mengatakan pada pagi hari bahwa sistem pertahanan udara telah mendeteksi dan menghancurkan sebuah drone pengintai kecil.

Rusia mengatakan telah mengirim penyelidik ke wilayah Kursk dan Voronezh untuk mendokumentasikan apa yang disebutnya "tindakan ilegal oleh tentara Ukraina".

Podolyak mengatakan tidak mungkin untuk "mengabaikan" invasi Rusia. "Dan oleh karena itu, perlucutan senjata di gudang para pembunuh Belgorod dan Voronezh adalah proses yang benar-benar alami. Karma adalah hal yang kejam," katanya.

<!--more-->

3. Dituding Provokasi Ukraina Tembakkan Rudal ke Rusia, Ini Jawaban Inggris

Menteri Pertahanan Inggris Ben Wallace mengatakan bahwa sah-sah saja bagi pasukan Ukraina menyerang logistik Rusia, tetapi mereka tidak mungkin menggunakan senjata milik Inggris.

Moskow menuduh London memprovokasi Ukraina untuk menyerang sasaran di Rusia, dan mengancam Inggris bahwa akan ada "tanggapan proporsional" segera jika itu berlanjut.

Serangan di tiga provinsi Rusia dekat perbatasan Ukraina terjadi Rabu. Salah satu serangan menyebabkan gudang amunisi terbakar.

"Jika Ukraina memang memilih untuk menargetkan infrastruktur logistik untuk tentara Rusia, itu akan sah menurut hukum internasional," kata Wallace kepada BBC TV, Kamis, 28 April 2022.

Dia mengatakan setiap senjata jarak jauh tidak mungkin datang dari Inggris, karena pasukan Ukraina cenderung menggunakan peluncur bergerak sementara tentara Inggris bisa menembakkannya dari udara atau laut.

"Tentu saja Inggris membantu dan mengirimkan artileri untuk Ukraina, yang terutama digunakan di Ukraina untuk melawan pasukan Rusia," katanya.

Wallace juga membantah bahwa NATO terkunci dalam perang proksi dengan Rusia tetapi mengatakan Barat akan meningkatkan dukungan ke Ukraina jika serangan Rusia berlanjut. "Bisa saja itu termasuk pesawat dan tank," katanya kepada Times Radio.

Dia memperkirakan Presiden Rusia Vladimir Putin akan lama di Ukraina, seperti "pertumbuhan kanker" tetapi mengatakan presiden Rusia juga tampaknya ingin melangkah lebih jauh.

"Anda dapat melihat dalam pernyataannya saat ini, dia hampir putus asa, mencoba memperluas ini baik dengan ancaman atau memang, dengan potensi tanda atau serangan palsu," katanya.

REUTERS | CHANNEL NEWS ASIA

Berita terkait

RI - Inggris Berkomitmen Perkuat Kerja Sama Ekonomi dan Perdagangan

2 jam lalu

RI - Inggris Berkomitmen Perkuat Kerja Sama Ekonomi dan Perdagangan

Pemerintah Indonesia bertemu dengan Menteri Perdagangan Inggris Greg Hands MP untuk membahas sejumlah kerja sama di bidang ekonomi dan perdagangan.

Baca Selengkapnya

Microsoft Investasi Rp35,6 triliun di Malaysia, Bagaimana dengan di Indonesia?

3 jam lalu

Microsoft Investasi Rp35,6 triliun di Malaysia, Bagaimana dengan di Indonesia?

Microsoft siap investasi Rp35,6 triliun di Malaysia, bagaimana dengan rencana investasinya di Indonesia?

Baca Selengkapnya

Rusia Masukkan Volodymyr Zelensky Dalam Daftar Buronan

3 jam lalu

Rusia Masukkan Volodymyr Zelensky Dalam Daftar Buronan

Kementerian Dalam Negeri Rusia mengeluarkan surat perintah penangkapan terhadap Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky.

Baca Selengkapnya

KKP Tangkap 3 Kapal Ikan Asing di Laut Natuna dan Selat Malaka, Berbendera Vietnam dan Malaysia

4 jam lalu

KKP Tangkap 3 Kapal Ikan Asing di Laut Natuna dan Selat Malaka, Berbendera Vietnam dan Malaysia

Dua Kapal Ikan Asing berbendera Vietnam sempat hendak kabur sehingga petugas harus mengeluarkan tembakan peringatan.

Baca Selengkapnya

Top 3 Dunia: India Tak Terima Tuduhan Xenofobia Biden Hingga Gencatan Senjata Gaza

6 jam lalu

Top 3 Dunia: India Tak Terima Tuduhan Xenofobia Biden Hingga Gencatan Senjata Gaza

Berita Top 3 Dunia pada Sabtu 4 Mei 2024 diawali penolakan India soal tudingan xenofobia oleh Presiden AS Joe Biden

Baca Selengkapnya

Microsoft Tanamkan Investasi 2,2 Milyar Dolar AS di Malaysia, Apa yang Dibidik?

19 jam lalu

Microsoft Tanamkan Investasi 2,2 Milyar Dolar AS di Malaysia, Apa yang Dibidik?

Microsoft juga akan bekerja sama dengan pemerintah Malaysia untuk mendirikan Pusat Keunggulan AI Nasional dan meningkatkan kemampuan keamanan siber.

Baca Selengkapnya

Detektif Swasta Israel Ditangkap di London, Dicari AS atas Dugaan Peretasan

1 hari lalu

Detektif Swasta Israel Ditangkap di London, Dicari AS atas Dugaan Peretasan

Seorang detektif swasta Israel yang dicari oleh Amerika Serikat, ditangkap di London atas tuduhan spionase dunia maya

Baca Selengkapnya

Antisipasi Protes Anti-Israel, Penyelenggara Eurovision Larang Pengibaran Bendera Palestina

1 hari lalu

Antisipasi Protes Anti-Israel, Penyelenggara Eurovision Larang Pengibaran Bendera Palestina

Keputusan penyelenggara Eurovision diambil meskipun ketegangan meningkat seputar partisipasi Israel

Baca Selengkapnya

Top 3 Dunia: Turki Hentikan Ekspor Impor ke Israel

1 hari lalu

Top 3 Dunia: Turki Hentikan Ekspor Impor ke Israel

Berita Top 3 Dunia pada Jumat 3 Mei 2024 diawali oleh Turki menghentikan semua ekspor impor dari dan ke Israel.

Baca Selengkapnya

Badan Mata-mata Seoul Tuding Korea Utara Rencanakan Serangan terhadap Kedutaan Besar

1 hari lalu

Badan Mata-mata Seoul Tuding Korea Utara Rencanakan Serangan terhadap Kedutaan Besar

Badan mata-mata Korea Selatan menuding Korea Utara sedang merencanakan serangan "teroris" yang menargetkan pejabat dan warga Seoul di luar negeri.

Baca Selengkapnya