Pasukan Ukraina di Mariupol Pantang Menyerah, Hanya Bisa Bertahan Beberapa Jam

Reporter

Tempo.co

Editor

Yudono Yanuar

Rabu, 20 April 2022 21:37 WIB

Tank pasukan pro-Rusia berpatroli di sepanjang jalan selama konflik Ukraina-Rusia di dekat kota pelabuhan selatan Mariupol, Ukraina 17 April 2022. REUTERS/Alexander Ermochenko

TEMPO.CO, Jakarta - Tentara Ukraina yang terpojok di Mariupol mengabaikan ultimatum Rusia untuk menyerah atau mati. Sampai batas waktu yang diberikan Rusia pada Rabu sore, 20 April 2022, tidak ada tanda-tanda mereka menyerah.

Komandan unit yang diyakini bertahan di kota pelabuhan itu mengatakan, pasukannya dapat bertahan hanya dalam beberapa hari atau jam.

Ukraina mengatakan sejauh ini telah menahan serangan ribuan tentara Rusia yang berusaha maju dalam apa yang oleh pejabat Ukraina disebut Pertempuran Donbas, upaya baru untuk merebut dua provinsi timur yang diklaim Moskow dikuasai separatis.

Dalam sebuah video, komandan Brigade Marinir ke-36 Ukraina, salah satu unit terakhir yang diyakini bertahan di Mariupol, meminta bantuan internasional untuk bisa keluar dari pengepungan kota.

"Ini adalah seruan kami kepada dunia. Ini mungkin yang terakhir bagi kami. Kami mungkin hanya memiliki beberapa hari atau jam tersisa," kata Mayor Serhiy Volyna dalam video yang diunggah ke Facebook.

Advertising
Advertising

"Unit musuh puluhan kali lebih besar dari kami, mereka memiliki dominasi di udara, artileri, pasukan darat, peralatan dan tank."

Volyna berbicara di depan dinding bata putih di tempat yang terdengar seperti ruangan yang penuh sesak. Belum diketahui di mana atau kapan video itu difilmkan atau siapa lagi yang mungkin ada di sana.

Invasi Rusia selama hampir delapan minggu telah gagal merebut salah satu kota terbesar di Ukraina. Moskow terpaksa mundur dari Ukraina utara setelah serangan di Kyiv digagalkan bulan lalu, tetapi telah mengerahkan pasukan kembali untuk serangan di timur yang dimulai minggu ini.

Di reruntuhan Mariupol, lokasi pertempuran terberat dan bencana kemanusiaan terburuk, Rusia menyerang benteng utama terakhir Ukraina, pabrik baja Azovstal, dengan bom penghancur bunker, kata Kyiv. Pejabat Ukraina mengatakan wanita dan anak-anak terjebak di bunker di bawah pabrik.

"Dunia menyaksikan pembunuhan anak-anak secara online dan tetap diam," tulis penasihat presiden Ukraina, Mykhailo Podolyak di Twitter.

Rusia berusaha untuk mengambil kendali penuh atas Mariupol sejak hari-hari pertama perang. Penguasaan wilayah ini sangat strategis karena menghubungkan daerah yang dipegang oleh separatis pro-Rusia di timur dengan wilayah Krimea yang dianeksasi Moskow pada 2014.

Separatis yang didukung Rusia mengatakan sesaat sebelum pukul 2 siang, hanya lima orang tebtara Ukraina menyerah. Hari sebelumnya, Rusia mengatakan tidak ada yang menanggapi permintaan penyerahan serupa.

Mariupol merupakan pelabuhan makmur berpenduduk 400.000 orang, Mariupol telah berubah menjadi gurun yang hancur dengan mayat-mayat di jalan-jalan dan penduduk yang terkurung di ruang bawah tanah. Pejabat Ukraina mengatakan puluhan ribu warga sipil tewas di sana.

Reuters

Berita terkait

10 Negara Terdingin di Dunia, Ada yang Minus 50 Derajat Celcius

14 jam lalu

10 Negara Terdingin di Dunia, Ada yang Minus 50 Derajat Celcius

Berikut ini deretan negara terdingin di dunia, mayoritas berada di bagian utara bumi, seperti Kanada dan Rusia.

Baca Selengkapnya

Politikus di Rusia Diguncang Silang Pendapat soal Isu Gay

1 hari lalu

Politikus di Rusia Diguncang Silang Pendapat soal Isu Gay

Alexandr Khinstein menilai politikus yang bertugas di lembaga pendidikan atau anak-anak tak boleh penyuka sesama jenis atau gay.

Baca Selengkapnya

Kementerian Dalam Negeri Rusia Izinkan Foto di Pasport Pakai Jilbab

2 hari lalu

Kementerian Dalam Negeri Rusia Izinkan Foto di Pasport Pakai Jilbab

Rusia melonggarkan aturan permohonan WNA menjadi warga Rusia dengan membolehkan pemohon perempuan menggunakan jilbab atau kerudung di foto paspor

Baca Selengkapnya

Pemantau PBB Laporkan Rudal Korea Utara Hantam Kharkiv Ukraina

2 hari lalu

Pemantau PBB Laporkan Rudal Korea Utara Hantam Kharkiv Ukraina

Badan ahli tersebut mengatakan kepada Dewan Keamanan PBB bahwa penemuan rudal menunjukkan pelanggaran sanksi internasional oleh Korea Utara.

Baca Selengkapnya

Invasi Rusia di Ukraina Dorong Kemungkinan Ekspansi Uni Eropa

2 hari lalu

Invasi Rusia di Ukraina Dorong Kemungkinan Ekspansi Uni Eropa

Presiden Dewan Eropa mengatakan invasi Rusia ke Ukraina akan memberi dorongan bagi upaya Uni Eropa untuk menerima lebih banyak anggota.

Baca Selengkapnya

Ketua NATO Janjikan Aliran Senjata ke Ukraina akan Meningkat

3 hari lalu

Ketua NATO Janjikan Aliran Senjata ke Ukraina akan Meningkat

Sekretaris Jenderal NATO Jens Stoltenberg menjanjikan aliran senjata dan amunisi yang meningkat kepada Ukraina.

Baca Selengkapnya

Mengenal Stasiun Luar Angkasa Internasional atau ISS

3 hari lalu

Mengenal Stasiun Luar Angkasa Internasional atau ISS

Stasiun Luar Angkasa Internasional atau ISS merupakan pesawat luar angkasa raksasa yang mengorbit mengelilingi bumi demi tujuan-tujuan ilmiah.

Baca Selengkapnya

Rusia Akan Balas Jika Aset-asetnya Disita Amerika Serikat

4 hari lalu

Rusia Akan Balas Jika Aset-asetnya Disita Amerika Serikat

Kementerian Luar Negeri Rusia mengancam negara-negara Barat akan mendapat balasan tegas jika aset-aset Rusia yang dibekukan, disita

Baca Selengkapnya

Panglima Militer Ukraina Akui Terseok-seok Hadapi Serangan Rusia

4 hari lalu

Panglima Militer Ukraina Akui Terseok-seok Hadapi Serangan Rusia

Panglima Militer Ukraina mengakui pihaknya menghadapi kesulitan dalam memerangi Rusia.

Baca Selengkapnya

Ketua Partai Patriot dari Prancis Curiga Bantuan untuk Ukraina Dikorupsi

4 hari lalu

Ketua Partai Patriot dari Prancis Curiga Bantuan untuk Ukraina Dikorupsi

Florian Philippot Ketua Partai Patriot dari Prancis menyebut sebagian besar bantuan dari negara - negara Barat digelapkan oleh pejabat-pejabat Ukraina

Baca Selengkapnya