Cina dan Solomon Tanda Tangani Pakta Keamanan, Upaya AS Mencegahnya Gagal?

Reporter

Tempo.co

Editor

Yudono Yanuar

Selasa, 19 April 2022 21:41 WIB

Perdana Menteri Kepulauan Solomon Manasseh Sogavare dan PM Cina Li Keqiang menghadiri upacara penandatanganan di Aula Besar Rakyat di Beijing,, 9 Oktober 2019. REUTERS/Thomas Peter/File Photo

TEMPO.CO, Jakarta - Cina telah menandatangani pakta keamanan dengan Kepulauan Solomon. Langkah ini membuat Amerika Serikat, Australia dan Selandia Baru khawatir meningkatnya pengaruh Cina di wilayah Pasifik yang secara tradisional berada di bawah kekuasaan mereka.

Pakta kerangka kerja baru-baru ini ditandatangani oleh Menteri Luar Negeri Wang Yi dan Menteri Luar Negeri Kepulauan Solomon Manele, kata juru bicara Kemenlu Cina Wang Wenbin di Beijing, Selasa, 19 April 2022.

Dia tidak memberikan rincian di mana, atau tepatnya kapan, penandatanganan itu dilakukan.

Canberra khawatir pakta tersebut, yang rinciannya belum diumumkan, bisa menjadi langkah menuju kehadiran militer Cina yang berjarak kurang dari 2.000 km dari Australia.

Meskipun kedutaan Cina dan pejabat Kepulauan Solomon sebelumnya telah menandatangani pakta keamanan yang memungkinkan polisi Cina melindungi infrastruktur dan ketertiban sosial, para menteri belum menandatanganinya.

Advertising
Advertising

Pekan lalu, Zed Seselja, menteri Australia untuk pembangunan internasional dan Pasifik, mengunjungi Honiara untuk meminta Perdana Menteri Manasseh Sogavare agar tidak menandatangani pakta kerangka kerja.

Pada hari Senin, Gedung Putih mengatakan delegasi tingkat tinggi AS termasuk koordinator Indo-Pasifik Kurt Campbell juga akan melakukan perjalanan ke Honiara minggu ini untuk membahas kekhawatiran tentang Cina, serta pembukaan kembali kedutaan AS.

"Upaya yang disengaja untuk meningkatkan ketegangan dan memobilisasi kubu-kubu saingan juga akan gagal," kata Wang, juru bicara Cina, Selasa, ketika ditanya tentang jadwal kunjungan pejabat AS.

Parlemen Honiara diberitahu oleh Douglas Ete, ketua komite akun publik dan anggota parlemen untuk Honiara Timur, bahwa pejabat kementerian luar negeri China akan tiba bulan depan.

“Kementerian luar negeri RRT menuju Honiara pada pertengahan Mei untuk menandatangani perjanjian dan kerja sama multilateral dengan pemerintah Kepulauan Solomon,” katanya merujuk pada Cina.

Ete mengatakan kunjungan itu berarti kedua negara akan meningkatkan kerja sama dalam perdagangan, pendidikan dan perikanan, tetapi menambahkan bahwa ia menolak gagasan Solomon menandatangani pakta keamanan dengan Cina untuk mendirikan pangkalan militer.

Sogavare mengatakan kepada parlemen bahwa perjanjian keamanan yang diusulkan tidak akan mencakup pangkalan militer Cina. Kantornya mengatakan tidak dapat mengkonfirmasi pejabat Cina mana yang akan mengunjungi Honiara.

Reuters

Berita terkait

Pertama Kalinya, AS Tunda Pengiriman Senjata ke Israel

1 jam lalu

Pertama Kalinya, AS Tunda Pengiriman Senjata ke Israel

Ditundanya pengiriman senjata dari Amerika Serikat membuat pemerintah Israel kebingungan.

Baca Selengkapnya

Mahasiswa di Malang Gelar Aksi "Solidarity Camp for Palestine"

1 jam lalu

Mahasiswa di Malang Gelar Aksi "Solidarity Camp for Palestine"

Aksi ini terinspirasi dari gerakan demonstrasi masif dan berskala besar yang dilakukan para mahasiswa di AS, Eropa, dan sejumlah negara lain.

Baca Selengkapnya

Xiaomi 15 Diperkirakan Rilis Oktober Seperti Halnya Xiaomi 14 Tahun Lalu

4 jam lalu

Xiaomi 15 Diperkirakan Rilis Oktober Seperti Halnya Xiaomi 14 Tahun Lalu

Analis teknologi memperkirakan Xiaomi 15 bakal menyerupai generasi sebelumnya ihwal jadwal rilis dan tenggat distribusi.

Baca Selengkapnya

Faisal Basri Sebut Industri Nikel Merugikan Indonesia, Perkirakan 90 Persen Keuntungan Dinikmati Cina

5 jam lalu

Faisal Basri Sebut Industri Nikel Merugikan Indonesia, Perkirakan 90 Persen Keuntungan Dinikmati Cina

Faisal Basri menyebut industrialisasi nikel lebih memberikan keuntungan kepada investor asing tanpa memerhatikan kerugian bagi Indonesia

Baca Selengkapnya

Gerakan Mahasiswa Pro-Palestina Meluas ke Australia dan Prancis

17 jam lalu

Gerakan Mahasiswa Pro-Palestina Meluas ke Australia dan Prancis

Gejolak demo mahasiswa Pro-Palestina merembet ke Australia dan Prancis, apa yang terjadi?

Baca Selengkapnya

Turun di Partai Ketiga Final Piala Thomas 2024, Jonatan Christie Tak Mau Jadi Penentu Kekalahan Indonesia Lawan Cina

18 jam lalu

Turun di Partai Ketiga Final Piala Thomas 2024, Jonatan Christie Tak Mau Jadi Penentu Kekalahan Indonesia Lawan Cina

Jonatan Christie menjadi satu-satunya wakil Indonesia yang memetik poin saat kalah lawan Cina 1-3 di final Piala Thomas 2024.

Baca Selengkapnya

Hasil Final Piala Thomas 2024: Fikri / Bagas Kalah, Indonesia Gagal Juara

18 jam lalu

Hasil Final Piala Thomas 2024: Fikri / Bagas Kalah, Indonesia Gagal Juara

Indonesia harus mengakui keunggulan Cina dengan agregat skor 1-3 dalam partai final Piala Thomas 2024.

Baca Selengkapnya

Kepolisian Australia Menembak Mati Remaja Laki-laki karena Penikaman

19 jam lalu

Kepolisian Australia Menembak Mati Remaja Laki-laki karena Penikaman

Kepolisian Australia mengkonfirmasi telah menembak mati seorang remaja laki-laki, 16 tahun, karena penikaman dan tindakan bisa dikategorikan terorisme

Baca Selengkapnya

Hasil Final Piala Thomas 2024: Jonatan Christie Perpanjang Napas Indonesia atas Cina di Final, Skor Sementara 1-2

19 jam lalu

Hasil Final Piala Thomas 2024: Jonatan Christie Perpanjang Napas Indonesia atas Cina di Final, Skor Sementara 1-2

Jonatan Christie mampu menyudahi perlawanan sengit Li Shi Feng dalam duel tiga game di laga ketiga final Piala Thomas 2024.

Baca Selengkapnya

Dikalahkan Liang / Wang di Final Piala Thomas 2024, Fajar / Rian Sebut Lawan Main Lebih Berani dan Cerdik

19 jam lalu

Dikalahkan Liang / Wang di Final Piala Thomas 2024, Fajar / Rian Sebut Lawan Main Lebih Berani dan Cerdik

Fajar / Rian mengungkapkan keunggulan lawan yang membuat mereka kalah di pertandingan final Piala Thomas 2024, Minggu, 5 Mei 2024.

Baca Selengkapnya