Jurnal Amerika: Dokter China Ambil Jantung Terpidana Mati Saat Masih Hidup

Reporter

Tempo.co

Kamis, 7 April 2022 15:08 WIB

ilustrasi jantung (pixabay.com)

TEMPO.CO, Jakarta -Ratusan dokter bedah dan tenaga medis China dituduh membunuh terpidana mati dengan mengambil jantung mereka untuk transplantasi, bahkan sebelum para narapidana secara resmi dinyatakan meninggal. Hal ini terungkap dalam sebuah makalah akademis baru yang dilansir Aljazeera, Kamis 7 April 2022.

Pedoman internasional tentang etika seputar transplantasi organ menyatakan bahwa pengangkatan organ tidak boleh menyebabkan kematian donor. Namun, penelitian terbaru dari Australian National University yang diterbitkan pekan ini di American Journal of Transplantation menunjukkan bahwa ahli bedah China mungkin telah melakukan hal itu.

Tinjauan forensik terhadap 2.838 laporan dalam jurnal ilmiah China mengungkapkan 71 kasus di mana ahli bedah mungkin telah mengangkat jantung atau paru-paru pasien sebelum "penetapan kematian otak yang sah". Kematian otak biasanya didefinisikan sebagai keadaan medis di mana pasien tidak dapat bertahan hidup tanpa ventilator.

Sebanyak 71 kasus yang dipermasalahkan semuanya terjadi antara 1980-2015. Ini menjadi batas penting karena juga merupakan tahun di mana Tiongkok secara resmi melarang pengambilan organ dari tahanan yang dihukum. Sebelum itu, sebagian besar transplantasi organ di China diyakini berasal dari narapidana yang dieksekusi, karena sumbangan organ sukarela sangat terbatas.

Temuan, menurut rekan penulis studi dan peneliti Matthew Robertson, adalah bahwa ahli bedah China mungkin telah melakukan intervensi terakhir dalam proses eksekusi yang dimulai di depan regu tembak atau melalui suntikan mematikan. Bahkan, jika tahanan selamat dari trauma itu, mengeluarkan organ vital akan menyebabkan kematian.

Advertising
Advertising

"Kami menemukan bahwa para dokter menjadi algojo atas nama negara, dan metode eksekusinya adalah pengangkatan jantung," kata Robertson dalam sebuah pernyataan.

Para peneliti awalnya memulai studi mereka dengan kumpulan data 124.770 publikasi dari 1951 hingga 2020. Namun, mereka mengurangi kasus menjadi 2.838 laporan setelah penyaringan untuk transplantasi jantung dan paru-paru.

Mereka menyelesaikan penelitian mereka dengan meninjau secara manual total 310 makalah. Kasus ditandai oleh para peneliti jika mereka berisi "deklarasi kematian otak bermasalah," di mana dokter tidak memeriksa apakah pasien dapat bertahan hidup dengan ventilator, atau pasien hanya sebagian berventilasi dengan masker dan tidak memiliki tabung yang dimasukkan ke tenggorokan.

Para peneliti mengatakan kriteria ini menunjukkan bahwa tubuh pasien tetap hidup untuk tujuan pengadaan organ, yang “sangat menguntungkan” bagi dokter dan rumah sakit.

Operasi yang dimaksud juga melibatkan partisipasi 348 "dokter bedah, perawat, ahli anestesi, dan pekerja atau peneliti medis lainnya," yang tercantum dalam publikasi.

China menganggap data tentang hukuman mati sebagai rahasia negara, tetapi dianggap sebagai "algojo paling produktif di dunia", menurut Amnesty International. Meski pengambilan organ dari tahanan secara resmi dilarang di China, kerahasiaan membuat sulit untuk mengetahui apakah praktek terus berlanjut.

“Mengingat catatan hak asasi manusia pemerintah China yang buruk dan memburuk dalam beberapa tahun terakhir, kita harus memperlakukan komitmen pihak berwenang untuk mengakhiri penggunaan organ tahanan dengan skeptis,” kata Maya Wang, peneliti senior China di Human Rights Watch.

Sebuah studi terpisah pada 2019 oleh Robertson dari ANU yang diterbitkan di BMC Medical Ethics juga menimbulkan pertanyaan tentang data pemerintah China tentang transplantasi organ. Studi ini menemukan bahwa angka mungkin telah dipalsukan karena mereka mengikuti rumus matematika sederhana yang dikenal sebagai persamaan kuadrat.

Baca juga: 2015, Cina Hapus Transplantasi Organ Tubuh Napi

SUMBER: ALJAZEERA

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.

Berita terkait

10 Negara dengan Jumah Penduduk Terbanyak di Dunia

1 menit lalu

10 Negara dengan Jumah Penduduk Terbanyak di Dunia

Dilansir dari World Population by Country, ada 10 negara dengan jumlah penduduk terbanyak di dunia. Indonesia termasuk ke dalam 5 besar.

Baca Selengkapnya

Jokowi: Daerah Kepulauan Indonesia Kekurangan Dokter Spesialis

9 jam lalu

Jokowi: Daerah Kepulauan Indonesia Kekurangan Dokter Spesialis

Jokowi mengatakan kemampuan produksi dokter spesialis Indonesia hanya 2.700 per tahun.

Baca Selengkapnya

Kunci Tim Bulu Tangkis China Raih Gelar Piala Uber 2024, Titel Ke-16 Sepanjang Sejarah

10 jam lalu

Kunci Tim Bulu Tangkis China Raih Gelar Piala Uber 2024, Titel Ke-16 Sepanjang Sejarah

China meraih gelar ke-16 Piala Uber setelah mengalahkan tim putri bulu tangkis Indonesia dengan skor telak 3-0. Mengatasi tekanan adalah kunci.

Baca Selengkapnya

Dokter Bedah Ternama Gaza Tewas di Penjara Israel, Diduga Disiksa

3 hari lalu

Dokter Bedah Ternama Gaza Tewas di Penjara Israel, Diduga Disiksa

Seorang dokter bedah Palestina terkemuka dari Rumah Sakit al-Shifa di Gaza meninggal di penjara Israel setelah lebih dari empat bulan ditahan.

Baca Selengkapnya

Awas, Marah Sebentar Saja Tingkatkan Risiko Serangan Jantung

3 hari lalu

Awas, Marah Sebentar Saja Tingkatkan Risiko Serangan Jantung

Peneliti menyebut amarah buruk buat fungsi pembuluh darah, mengganggu fungsi arteri, yang selanjutnya terkait risiko serangan jantung.

Baca Selengkapnya

Duta Besar Achmad Ubaedillah Menjenguk WNI yang Ditahan di Penjara Brunei Darussalam

4 hari lalu

Duta Besar Achmad Ubaedillah Menjenguk WNI yang Ditahan di Penjara Brunei Darussalam

Duta Besar Achmad Ubaedillah mengunjungi tiga penjara di Maraburong dan Jerudong pada 30 April 2024. Di sana, dia menemui para tahanan WNI.

Baca Selengkapnya

Berapa Jumlah Penduduk Bumi Saat Ini? Berikut Penjelasannya

7 hari lalu

Berapa Jumlah Penduduk Bumi Saat Ini? Berikut Penjelasannya

Berapa jumlah penduduk bumi saat ini? Hingga tahun 2024, penduduk bumi mencapai hampir 10 miliar. Berikut ini daftar negara dengan populasi terbanyak.

Baca Selengkapnya

Seleb TikTok Galih Loss Tampak Gundul Setelah Jadi Tahanan, Adakah Aturan Menggunduli Tahanan?

8 hari lalu

Seleb TikTok Galih Loss Tampak Gundul Setelah Jadi Tahanan, Adakah Aturan Menggunduli Tahanan?

Setelah ditangkap karena kasus penistaan agama, seleb TikTok Galih Loss tampak tampil gundul. Bagaimana aturan menggunduli tahanan?

Baca Selengkapnya

Alipay Beroperasi di Indonesia? BI: Belum Ada Pengajuan Formal

11 hari lalu

Alipay Beroperasi di Indonesia? BI: Belum Ada Pengajuan Formal

Para pemohon termasuk perwakilan Ant Group sebagai pemilik aplikasi pembayaran Alipay bisa datang ke kantor BI untuk meminta pre-consultative meeting.

Baca Selengkapnya

Jokowi Ungkap PR Besar di Bidang Kesehatan: Pintar kalau Sakit Mau Apa?

12 hari lalu

Jokowi Ungkap PR Besar di Bidang Kesehatan: Pintar kalau Sakit Mau Apa?

Presiden Jokowi mengungkapkan PR besar Indonesia di bidang kesehatan. Apa saja?

Baca Selengkapnya