Ancaman Kelaparan, Yaman Minta Bantuan Ekonomi

Reporter

Tempo.co

Rabu, 6 April 2022 21:00 WIB

Seorang anak laki-laki Yaman memanggul jeriken air plastik di dekat keran air hasil sumbangan di Sanaa, Yaman, 28 Oktober 2021. Selain mengalami krisis kelaparan, 15 juta warga di negara yang hancur akibat perang itu juga tidak memiliki akses air minum bersih. Xinhua/Mohammed Mohammed

TEMPO.CO, Jakarta - Pemerintah Yaman pada Selasa, 5 April 2022, meminta tolong agar diberikan dukungan ekonomi demi mencegah lembaga-lembaga negara di Yaman, lumpuh. Bantuan juga dibutuhkan agar Yaman tidak tergelincir dalam bencana kelaparan.

“Ada tiga bentuk dukungan ekonomi yang bisa mencegah kelumpuhan dan jatuhnya negara kami dalam kelaparan,” kata Perdana Menteri Yaman Maeen Abdul-Malik, seperti dikutip dari kantor berita Yaman.

Menurut Abdul-Malik, Yaman saat ini membutuhkan bantuan untuk membuat mata uang Yaman stabil, menciptakan ketahanan pangan dan penyediaan kebutuhan dasar negara, seperti air, listrik, kesehatan, pendidikan dan membayar gaji PNS.

Advertising
Advertising

Selama berbulan-bulan, Yaman menderita krisis ekonomi. Nilai mata uang rial Yaman anjlok terhadap USD. Saat ini, 1 USD setara dengan seribu rial Yaman, sedangkan sebelum perang meletup 1 USD setara dengan 215 rial Yaman.

Anak-anak Yaman mengisi jeriken plastik dengan air di dekat keran air hasil sumbangan di Sanaa, Yaman, 28 Oktober 2021. Selain mengalami krisis kelaparan, 15 juta warga di negara yang hancur akibat perang itu juga tidak memiliki akses air minum bersih. Xinhua/Mohammed Mohammed

Abdul-Malik menyoroti perlunya koordinasi antara negara-negara anggota Gulf Cooperation Council, negara – negara pendonor dan negara sahabat Yaman dan organisasi dunia agar mau mengucurkan dana darurat untuk membantu perekonomian Yaman sehingga Pemerintah Yaman bisa menunaikan kewajibannya.

“Kenaikan harga bahan-bahan makanan dan bahan bakar terhadap anjloknya mata uang kami telah menghancurkan daya beli masyarakat Yaman,” kata Abdul-Malik.

Yaman porak-poranda oleh kekerasan dan kekacauan yang terjadi sejak 2014 atau ketika kelompok radikal Houthi mengambil alih pemerintahan, termasuk Ibu Kota Sanaa. Krisis di Yaman memburuk setelah koalisi militer pimpinan Arab Saudi melancarkan serangan untuk menumpas militan Houthi melalui serangan udara.

Sumber: middleeastmonitor.com

Baca juga: Apa Efek Kenaikan Suhu Bumi Meski Cuma 1,5 Derajat Celsius?

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.

Berita terkait

Lagi, Benjamin Netanyahu Menolak Tuntuan Hamas untuk Mengakhiri Perang Gaza

7 jam lalu

Lagi, Benjamin Netanyahu Menolak Tuntuan Hamas untuk Mengakhiri Perang Gaza

Benjamin Netanyahu menolak tuntutan Hamas yang ingin mengakhiri perang Gaza untuk ditukar dengan pembebasan sandera

Baca Selengkapnya

Pabrik Sepatu Bata Tutup, Aprisindo: Pengetatan Impor Mempersulit Industri Alas Kaki

9 jam lalu

Pabrik Sepatu Bata Tutup, Aprisindo: Pengetatan Impor Mempersulit Industri Alas Kaki

Asosiasi Persepatuan Indonesia menanggapi tutupnya pabrik sepatu Bata. Pengetatan impor mempersulit industri memperoleh bahan baku.

Baca Selengkapnya

LPEM UI: Proyeksi Ekonomi RI Tumbuh 5,15 Persen di Kuartal I 2024

1 hari lalu

LPEM UI: Proyeksi Ekonomi RI Tumbuh 5,15 Persen di Kuartal I 2024

Perayaan bulan suci Ramadan dan hari raya Idul Fitri juga dapat memacu pertumbuhan ekonomi domestik lebih lanjut.

Baca Selengkapnya

10.000 Warga Palestina Hilang di Gaza, 210 Hari Sejak Serangan Israel Dimulai

1 hari lalu

10.000 Warga Palestina Hilang di Gaza, 210 Hari Sejak Serangan Israel Dimulai

Sejauh ini, 30 anak telah meninggal karena kelaparan dan kehausan di Gaza akibat blokade total bantuan kemanusiaan oleh Israel

Baca Selengkapnya

Houthi Tawarkan Pendidikan bagi Mahasiswa AS yang Diskors karena Demo Pro-Palestina

2 hari lalu

Houthi Tawarkan Pendidikan bagi Mahasiswa AS yang Diskors karena Demo Pro-Palestina

Kelompok Houthi di Yaman menawarkan tempat melanjutkan studi bagi para mahasiswa AS yang diskors karena melakukan protes pro-Palestina.

Baca Selengkapnya

Iran Bebaskan Awak Kapal Terafiliasi Israel yang Sempat Disita di Selat Hormuz

2 hari lalu

Iran Bebaskan Awak Kapal Terafiliasi Israel yang Sempat Disita di Selat Hormuz

Menteri Luar Negeri Hossein Amirabdollahian mengatakan Iran telah membebaskan awak kapal MSC Aries yang terafiliasi dengan Israel, setelah sempat disita di dekat Selat Hormuz.

Baca Selengkapnya

Jepang Kucurkan Bantuan untuk Petani Skala Kecil di Papua

3 hari lalu

Jepang Kucurkan Bantuan untuk Petani Skala Kecil di Papua

Bantuan Jepang ini ditujukan untuk meningkatkan kehidupan petani skala kecil dan usaha perikanan di Papua

Baca Selengkapnya

Ekonomi NTB Tumbuh Positif, Ekspor Diprediksi Meningkat

4 hari lalu

Ekonomi NTB Tumbuh Positif, Ekspor Diprediksi Meningkat

Perkembangan ekonomi Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) 2023 tumbuh positif.

Baca Selengkapnya

World Central Kitchen Akan Kembali Beroperasi di Gaza

6 hari lalu

World Central Kitchen Akan Kembali Beroperasi di Gaza

Setelah sebulan kejadian penyerangan pada relawan World Central Kitchen, LSM itu sekarang siap beroperasi kembali

Baca Selengkapnya

Ketua Partai Patriot dari Prancis Curiga Bantuan untuk Ukraina Dikorupsi

7 hari lalu

Ketua Partai Patriot dari Prancis Curiga Bantuan untuk Ukraina Dikorupsi

Florian Philippot Ketua Partai Patriot dari Prancis menyebut sebagian besar bantuan dari negara - negara Barat digelapkan oleh pejabat-pejabat Ukraina

Baca Selengkapnya