Sebut Penjahat Perang, Eks Kepala Jaksa PBB Serukan Penangkapan Putin

Reporter

Tempo.co

Minggu, 3 April 2022 21:17 WIB

Presiden Rusia Vladimir Putin berbicara selama acara tanya jawab via telepon tahunan yang disiarkan televisi nasional di Moskow, Rusia 30 Juni 2021. [Sputnik/Sergei Savostyanov/Pool via REUTERS]

TEMPO.CO, Jakarta -Mantan kepala jaksa PBB Carla Del Ponte telah menyerukan surat perintah penangkapan internasional untuk Presiden Rusia Vladimir Putin.

Seperti dilansir Daily Mail Ahad 3 April 2022, dia mengatakan Presiden Rusia adalah 'penjahat perang' karena tindakannya di Ukraina.

Del Ponte bertanggung jawab atas penuntutan pengadilan kejahatan perang untuk PBB di bekas Yugoslavia dan Rwanda.

'Putin adalah penjahat perang,' katanya kepada surat kabar Swiss Le Temps dalam sebuah wawancara yang diterbitkan pada Sabtu.

Dia mengatakan dia sangat terkejut dengan penggunaan kuburan massal dalam perang Rusia di Ukraina, yang mengingatkan perang terburuk di bekas Yugoslavia.

Advertising
Advertising

"Saya berharap tidak akan pernah melihat kuburan massal lagi," katanya kepada surat kabar Blick.

'Orang-orang mati ini memiliki orang-orang terkasih yang bahkan tidak tahu apa yang terjadi dengan mereka. Itu tidak bisa diterima.'

Kejahatan perang lainnya yang dia identifikasi di Ukraina termasuk serangan terhadap warga sipil, penghancuran bangunan sipil dan bahkan penghancuran seluruh desa.

Dia mengatakan penyelidikan di Ukraina akan lebih mudah daripada di Yugoslavia karena negara itu sendiri telah meminta penyelidikan internasional.

Kepala jaksa Pengadilan Kriminal Internasional (ICC), Karim Khan, mengunjungi Ukraina bulan lalu.

Jika ICC menemukan bukti kejahatan perang, dia berkata 'Anda harus naik rantai komando sampai Anda mencapai mereka yang mengambil keputusan.'

Dia mengatakan akan mungkin untuk membawa Putin ke pertanggungjawaban.

'Kamu tidak boleh melepaskannya, lanjutkan penyelidikan. Ketika penyelidikan terhadap Slobodan Milosevic dimulai, dia masih menjadi presiden Serbia. Siapa yang mengira bahwa suatu hari dia akan diadili? Tidak ada," katanya kepada Blick.

Del Ponte mengatakan selain Putin, penyelidikan harus dilakukan terhadap kemungkinan kejahatan perang yang dilakukan oleh kedua belah pihak. Ia menunjuk juga pada laporan tentang dugaan penyiksaan terhadap beberapa tahanan perang Rusia oleh pasukan Ukraina.

Baca juga: Kritik Invasi Rusia ke Ukraina, Paus Sebut Putin Orang Kuat Kobarkan Konflik

SUMBER: DAILY MAIL

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.

Berita terkait

Pengakuan Palestina sebagai Negara Berdaulat akan Jadi Pukulan Telak bagi Israel

20 jam lalu

Pengakuan Palestina sebagai Negara Berdaulat akan Jadi Pukulan Telak bagi Israel

Menteri Luar Negeri Turkiye sangat yakin pengakuan banyak negara terhadap Palestina sebagai sebuah negara akan menjadi pukulan telak bagi Israel

Baca Selengkapnya

KKP Tangkap 3 Kapal Ikan Asing di Laut Natuna dan Selat Malaka, Berbendera Vietnam dan Malaysia

1 hari lalu

KKP Tangkap 3 Kapal Ikan Asing di Laut Natuna dan Selat Malaka, Berbendera Vietnam dan Malaysia

Dua Kapal Ikan Asing berbendera Vietnam sempat hendak kabur sehingga petugas harus mengeluarkan tembakan peringatan.

Baca Selengkapnya

Delegasi PBB Evakuasi Pasien dari Rumah Sakit di Gaza Utara

1 hari lalu

Delegasi PBB Evakuasi Pasien dari Rumah Sakit di Gaza Utara

Delegasi PBB mengevakuasi sejumlah pasien dan korban luka dari Rumah Sakit Kamal Adwan di Jalur Gaza utara

Baca Selengkapnya

Hamas: Netanyahu Berusaha Gagalkan Kesepakatan Gencatan Senjata di Gaza

1 hari lalu

Hamas: Netanyahu Berusaha Gagalkan Kesepakatan Gencatan Senjata di Gaza

Pejabat senior Hamas mengatakan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu berupaya menggagalkan kesepakatan gencatan senjata di Gaza.

Baca Selengkapnya

WHO: Rencana Darurat Tak Bisa Cegah Kematian jika Israel Lakukan Serangan Darat di Rafah

2 hari lalu

WHO: Rencana Darurat Tak Bisa Cegah Kematian jika Israel Lakukan Serangan Darat di Rafah

WHO mengatakan tidak ada rencana darurat yang dapat mencegah "tambahan angka kematian" di Rafah jika Israel menjalankan operasi militernya di sana.

Baca Selengkapnya

Palestina: Tidak Ada Guna Membahas Gaza di PBB

2 hari lalu

Palestina: Tidak Ada Guna Membahas Gaza di PBB

Dubes Palestina untuk Austria menilai upaya membahas Gaza pada forum PBB tidak akan berdampak pada kebijakan AS dan Eropa yang mendanai genosida.

Baca Selengkapnya

PBB: Serangan Terbaru Israel Bisa Hapus 44 Tahun Pembangunan Manusia di Gaza

2 hari lalu

PBB: Serangan Terbaru Israel Bisa Hapus 44 Tahun Pembangunan Manusia di Gaza

Jika perang terus berlanjut selama sembilan bulan, kemajuan yang dicapai selama 44 tahun akan musnah. Kondisi itu akan membuat Gaza kembali ke 1980

Baca Selengkapnya

Tema World Water Forum ke-10 Sejalan dengan Target UNICEF, Kelangkaan Air jadi Isu Krusial

2 hari lalu

Tema World Water Forum ke-10 Sejalan dengan Target UNICEF, Kelangkaan Air jadi Isu Krusial

Tema World Water Forum ke-10 di Bali berkaitan dengan sejumlah tujuan UNICEF. Salah satunya soal akses air bersih untuk anak-anak di daerah.

Baca Selengkapnya

PBB: Kehancuran Bangunan di Gaza Terburuk Sejak PD II, Butuh Biaya Rekonstruksi Hingga US$40 Miliar

2 hari lalu

PBB: Kehancuran Bangunan di Gaza Terburuk Sejak PD II, Butuh Biaya Rekonstruksi Hingga US$40 Miliar

PBB melaporkan kehancuran perumahan di Gaza akibat serangan brutal Israel sejak 7 Oktober merupakan yang terburuk sejak Perang Dunia II.

Baca Selengkapnya

Altaf Pembunuh Mahasiswa UI Divonis Penjara Seumur Hidup, Jaksa Ajukan Banding

3 hari lalu

Altaf Pembunuh Mahasiswa UI Divonis Penjara Seumur Hidup, Jaksa Ajukan Banding

JPU akan banding setelah majelis hakim menjatuhkan vonis seumur hidup terhadap Altaf terdakwa pembunuhan mahasiswa UI Muhammad Naufal Zidan.

Baca Selengkapnya