Kasus Terus Melonjak, Shanghai Pisahkan Anak Positif COVID-19 dari Orang Tua

Reporter

Tempo.co

Sabtu, 2 April 2022 14:17 WIB

Petugas yang mengenakan baju hazmat tampak beristirahat di pinggir jalan saat bertugas di tengah lonjakan wabah Covid-19 di Shanghai, Cina, 30 Maret 2022. Petugas harus bekerja ekstra lantaran Shanghai diterpa badai lonjakan Covid-19. REUTERS/Aly Song

TEMPO.CO, Jakarta -Seiring melonjaknya kasus COVID-19 di Kota Shanghai, gambar tangisan anak-anak positif COVID-19 yang dipisahkan dari orang tua mereka menjadi viral di China.

Seperti dilansir Reuters Sabtu 2 April 2022, foto-foto dan video yang diposting di platform media sosial Weibo dan Douyin China menunjukkan bayi-bayi yang menangis dibaringkan tiga di ranjang bayi.

Dalam satu video, seorang balita yang merintih merangkak keluar dari sebuah ruangan dengan empat tempat tidur berukuran anak yang didorong ke satu sisi dinding. Sementara beberapa orang dewasa dapat dilihat di video, kalah jumlah dari jumlah anak-anak.

Reuters tidak segera dapat memverifikasi gambar tersebut. Namun, sumber yang mengetahui fasilitas tersebut mengkonfirmasi bahwa gambar tersebut diambil di fasilitas Jinshan di Shanghai.

Salah satu dari orang tua yang panik karena terpisah oleh anak adalah Esther Zhao. Ia membawa putrinya yang berusia 2,5 tahun ke rumah sakit Shanghai karena demam pada 26 Maret.

Advertising
Advertising

Tiga hari kemudian, Zhao memohon otoritas kesehatan untuk tidak memisahkan mereka setelah dia dan gadis kecil itu dinyatakan positif COVID-19. Ia mengatakan putrinya terlalu muda untuk dibawa ke pusat karantina untuk anak-anak.

Dokter kemudian mengancam Zhao bahwa putrinya akan ditinggalkan di rumah sakit, sementara dia dikirim ke pusat isolasi, jika tidak setuju untuk memindahkan gadis itu ke Pusat Klinik Kesehatan Masyarakat Shanghai di distrik Jinshan.

Sejak itu, dia hanya menerima satu pesan singkat bahwa putrinya baik-baik saja, dikirim melalui obrolan grup dengan dokter. Padahal, Zhao dan suaminya, yang berada di tempat karantina terpisah setelah juga dinyatakan positif, berulang kali meminta informasi tentang kondisi anaknya.

"Tidak ada foto sama sekali. Saya sangat cemas, saya tidak tahu situasi apa yang dialami putri saya," katanya pada hari ini sambil menangis, saat masih terjebak di rumah sakit yang dia kunjungi minggu lalu.

"Dokter mengatakan aturan Shanghai adalah bahwa anak-anak harus dikirim ke titik-titik yang ditentukan, orang dewasa ke pusat karantina. Dan Anda tidak boleh menemani anak-anak."

Baca juga: Demi Kelancaran Bisnis, Bankir Shanghai Tidur di Kantor Saat Penguncian COVID-19

SUMBER: REUTERS

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.

Berita terkait

Fakta-fakta Vaksin AstraZeneca: Efek Samping, Kasus Hukum hingga Pengakuan Perusahaan

17 menit lalu

Fakta-fakta Vaksin AstraZeneca: Efek Samping, Kasus Hukum hingga Pengakuan Perusahaan

Astrazeneca pertama kalinya mengakui efek samping vaksin Covid-19 yang diproduksi perusahaan. Apa saja fakta-fakta seputar kasus ini?

Baca Selengkapnya

Uang Kementan untuk Keluarga Syahrul Yasin Limpo: dari Tagihan Parfum, Skincare, Kafe, hingga Sunatan

2 hari lalu

Uang Kementan untuk Keluarga Syahrul Yasin Limpo: dari Tagihan Parfum, Skincare, Kafe, hingga Sunatan

Dalam sidang terungkap bekas Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo alias SYL acapkali menggunakan uang Kementan untuk keperluan pribadi.

Baca Selengkapnya

Berapa Jumlah Penduduk Bumi Saat Ini? Berikut Penjelasannya

3 hari lalu

Berapa Jumlah Penduduk Bumi Saat Ini? Berikut Penjelasannya

Berapa jumlah penduduk bumi saat ini? Hingga tahun 2024, penduduk bumi mencapai hampir 10 miliar. Berikut ini daftar negara dengan populasi terbanyak.

Baca Selengkapnya

Kilas Balik Kasus Korupsi APD Covid-19 Rugikan Negara Rp 625 Miliar

5 hari lalu

Kilas Balik Kasus Korupsi APD Covid-19 Rugikan Negara Rp 625 Miliar

KPK masih terus menyelidiki kasus korupsi pada proyek pengadaan APD saat pandemi Covid-19 lalu yang merugikan negara sampai Rp 625 miliar.

Baca Selengkapnya

Pola Asuh yang Perlu Dipahami Kakek Nenek saat Mengasuh Cucu

5 hari lalu

Pola Asuh yang Perlu Dipahami Kakek Nenek saat Mengasuh Cucu

Psikolog mengingatkan kakek atau nenek memahami jenis-jenis pola asuh ketika mengasuh cucu. Apa saja yang perlu dilakukan?

Baca Selengkapnya

Refleksi Nirina Zubir atas Perkara Mafia Tanah dengan Bekas ART: Mendobrak Tabu Percakapan Aset Orang Tua hingga Mulut Manis Sang Asisten

6 hari lalu

Refleksi Nirina Zubir atas Perkara Mafia Tanah dengan Bekas ART: Mendobrak Tabu Percakapan Aset Orang Tua hingga Mulut Manis Sang Asisten

Duel aktris Nirina Zubir melawan mafia tanah bekas asisten mendiang ibunya, Riri Khasmita, patut menjadi contoh orang ramai yang menghadapi kasus serupa.

Baca Selengkapnya

Persetujuan Baru Soal Penularan Wabah Melalui Udara dan Dampaknya Pasca Pandemi COVID-19

6 hari lalu

Persetujuan Baru Soal Penularan Wabah Melalui Udara dan Dampaknya Pasca Pandemi COVID-19

Langkah ini untuk menghindari kebingungan penularan wabah yang terjadi di awal pandemi COVID-19, yang menyebabkan korban jiwa yang cukup signifikan.

Baca Selengkapnya

Peruri Ungkap Permintaan Pembuatan Paspor Naik hingga Tiga Kali Lipat

6 hari lalu

Peruri Ungkap Permintaan Pembuatan Paspor Naik hingga Tiga Kali Lipat

Perum Peruri mencatat lonjakan permintaan pembuatan paspor dalam negeri hingga tiga kali lipat usai pandemi Covid-19.

Baca Selengkapnya

Alipay Beroperasi di Indonesia? BI: Belum Ada Pengajuan Formal

7 hari lalu

Alipay Beroperasi di Indonesia? BI: Belum Ada Pengajuan Formal

Para pemohon termasuk perwakilan Ant Group sebagai pemilik aplikasi pembayaran Alipay bisa datang ke kantor BI untuk meminta pre-consultative meeting.

Baca Selengkapnya

Bocah 15 Tahun jadi Korban Persetubuhan Sang Kekasih, Ibunya Lapor Polisi

7 hari lalu

Bocah 15 Tahun jadi Korban Persetubuhan Sang Kekasih, Ibunya Lapor Polisi

DP seorang anak wanita berusia 15 tahun menjadi korban dugaan persetubuhan anak di bawah umur. Pelaku diduga pemilik sebuah BAR.

Baca Selengkapnya