Bekas Menteri Keuangan Afghanistan Kini Jadi Sopir Taksi Uber di AS

Reporter

Tempo.co

Senin, 21 Maret 2022 20:51 WIB

Bekas Menteri Keuangan Afghanistan Khalid Payenda saat menyampaikan seruan kemanusiaan bersama Pemerintah Afghanistan dan PBB pada 11 Juli 2021. (TWITTER)

TEMPO.CO, Jakarta - Bekas Menteri Keuangan Afghanistan, Khalid Payenda memutuskan menjalani karir yang jauh berbeda dengan sebelumnya. Sejak tak lagi menjabat sebagai menteri keuangan, Payenda yang memutuskan pindah ke Amerika Serikat, menjadi supir taksi Uber untuk mencari uang.

Sebagai Menteri Keuangan, Payenda mengawasi anggaran negara bernilai miliaran dolar. Kini dia menyambung hidup dengan mengumpulkan lembaran dolar demi dolar di Washington DC, Amerika Serikat.

Kepada Washington Post seperti dikutip dari NDTV, Senin, 21 Maret 2022, Payenda mengatakan bahwa dia bisa mengantungi 150 dolar AS untuk enam jam bekerja. Namun dia bersyukur bisa membiayai keluarganya dengan pendapatan tersebut.

Afghanistan sedang menghadapi krisis keuangan dan kemanusiaan setelah Taliban berkuasa kembali pada Agustus lalu. Kembalinya Taliban setelah Amerika Serikat memutuskan menarik seluruh pasukannya dari Afghanistan pada Agustus.

Seminggu sebelum Taliban mengambil alih kekuasaan, Payenda telah mengundurkan diri sebagai menteri keuangan Afghanistan. Sebabnya hubungan Payenda dengan Presiden Ashraf Ghani yang saat itu berkuasa.

Advertising
Advertising

“Hari ini saya mengundurkan diri sebagai Penjabat Menteri Keuangan. Memimpin Kementerian Keuangan adalah kehormatan terbesar dalam hidup saya, tetapi sudah waktunya untuk mundur untuk memenuhi prioritas pribadi,” tulis Payenda di Twitter pada 10 Agustus 2021.

Dia meninggalkan Afghanistan karena takut ditangkap oleh pemerintah. Payenda memutuskan menyusul istri dan anak-anaknya di Amerika Serikat.

Dalam pesan teks kepada Pejabat Bank Dunia di Kabul, saat ibu kota jatuh, dia menulis, “Kami memiliki 20 tahun dan dukungan seluruh dunia untuk membangun sistem yang akan bekerja untuk rakyat. Yang kami bangun hanyalah rumah kartu yang datang turun menerjang secepat ini. Rumah kartu yang dibangun di atas dasar korupsi,” ujarnya seperti dikutip The Washington Post.

NDTV

Berita terkait

Retno Marsudi Soroti Kesenjangan Pembangunan Jadi Tantangan Terbesar OKI

1 jam lalu

Retno Marsudi Soroti Kesenjangan Pembangunan Jadi Tantangan Terbesar OKI

Retno Marsudi menyoroti kesenjangan pembangunan sebagai tantangan besar yang dihadapi negara-negara anggota OKI

Baca Selengkapnya

Asal-usul Turnamen Piala Thomas dan Uber

1 hari lalu

Asal-usul Turnamen Piala Thomas dan Uber

Laga Piala Thomas dan Piala Uber berlangsung di Chengdu High-tech Zone Sports Center Gymnasium, Chengdu, Cina, sejak 28 April 2024

Baca Selengkapnya

4 Kota di Afganistan yang Paling Menarik Dikunjungi, Banyak Peninggalan Sejarah

1 hari lalu

4 Kota di Afganistan yang Paling Menarik Dikunjungi, Banyak Peninggalan Sejarah

Afganistan yang terletak di Asia Selatan dan Asia Tengah menawarkan banyak hal untuk dijelajahi, misalnya situs bersejarah dan budaya.

Baca Selengkapnya

Taliban Siapkan Promosi Wisata Afganistan untuk Tingkatkan Perekonomian

1 hari lalu

Taliban Siapkan Promosi Wisata Afganistan untuk Tingkatkan Perekonomian

Dalam beberapa tahun terakhir, pariwisata Afganistan meningkat. Turis asing paling banyak berasal dari Cina.

Baca Selengkapnya

Terkini: Pendapatan Garuda Indonesia Kuartal I 2024 Melonjak, Sri Mulyani Kembali Bicara APBN untuk Transisi Energi

3 hari lalu

Terkini: Pendapatan Garuda Indonesia Kuartal I 2024 Melonjak, Sri Mulyani Kembali Bicara APBN untuk Transisi Energi

PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk. mencatatkan pertumbuhan pendapatan di kuartal I 2024 ini meningkat hingga 18,07 persen dibandingkan kuartal I 2023.

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani Tekankan Pentingnya Kekuatan APBN untuk Efektivitas Transisi Energi

3 hari lalu

Sri Mulyani Tekankan Pentingnya Kekuatan APBN untuk Efektivitas Transisi Energi

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menekankan pentingnya kekuatan anggaran pendapatan dan belanja negara (APBN) untuk efektivitas transisi energi.

Baca Selengkapnya

Menteri Keuangan Israel Serukan Penghancuran Total Gaza

4 hari lalu

Menteri Keuangan Israel Serukan Penghancuran Total Gaza

Menteri Keuangan Israel menyerukan penghancuran total Kota Rafah, Deir al-Balah, dan Khan Younis di Jalur Gaza.

Baca Selengkapnya

Respons Sri Mulyani Soal Sorotan Publik ke Bea Cukai, Berikut Tips Hindari Denda Barang Impor

5 hari lalu

Respons Sri Mulyani Soal Sorotan Publik ke Bea Cukai, Berikut Tips Hindari Denda Barang Impor

Kerap kali barang impor bisa terkena harga denda dari Bea Cukai yang sangat tinggi. Bagaimana respons Menteri Keuangan Sri Mulyani?

Baca Selengkapnya

Minta Perbaikan Kinerja, Pernyataan Lengkap Sri Mulyani tentang Alat Belajar SLB Dipajaki Bea Cukai

6 hari lalu

Minta Perbaikan Kinerja, Pernyataan Lengkap Sri Mulyani tentang Alat Belajar SLB Dipajaki Bea Cukai

Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati tanggapi kasus penahanan hibah alat belajar SLB oleh Bea Cukai.

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani: Anggaran Pemilu 2024 Belum Terbelanjakan Rp 12 Triliun

8 hari lalu

Sri Mulyani: Anggaran Pemilu 2024 Belum Terbelanjakan Rp 12 Triliun

Menteri Keuangan Sri Mulyani mengatakan masih ada Rp 12,3 triliun anggaran Pemilu 2024 yang belum terbelanjakan.

Baca Selengkapnya