PBB Ingatkan Krisis Pangan Dampak Perang Rusia-Ukraina

Reporter

Daniel Ahmad

Editor

Yudono Yanuar

Selasa, 15 Maret 2022 13:30 WIB

Konvoi pasukan pro-Rusia selama konflik Ukraina-Rusia di luar kota Volnovakha yang dikuasai separatis di wilayah Donetsk, Ukraina 12 Maret 2022. REUTERS/Alexander Ermochenko

TEMPO.CO, Jakarta - Sekretaris Jenderal Perserikatan Bangsa-Bangsa, Antonio Guterres, memperingatkan bahwa dunia harus bertindak untuk mencegah badai kelaparan dan kehancuran sistem pangan global, sebagai dampak dari invasi Rusia ke Ukraina.

Guterres mengatakan kepada wartawan di New York, perang berisiko memicu konsekuensi luas bagi pasokan makanan global. Dampak terburuk, menurut dia, akan dirasakan oleh masyarakat paling miskin.

"Perang ini jauh melampaui Ukraina. Ini juga merupakan serangan terhadap orang dan negara paling rentan di dunia," kata Guterres seperti dilansir dari France24, Selasa, 15 Maret 2022.

Guterres menyebut, sebelum perang saja, negara-negara berkembang berjuang untuk pulih dari pandemi dengan berbagai masalah seperti rekor inflasi, kenaikan suku bunga, dan beban utang yang menjulang.

Dia memperingatkan bahwa indeks harga pangan global PBB berada pada level tertinggi yang pernah ada. Ukraina, diketahui, menyediakan lebih dari setengah pasokan gandum Program Pangan Dunia.

Menurut data yang dia miliki, 45 negara kurang berkembang di dunia mengimpor setidaknya sepertiga gandum mereka dari Ukraina atau Rusia. Negara-negara yang dimaksud, termasuk Burkina Faso, Mesir, Republik Demokratik Kongo, Lebanon, Libya, Somalia, Sudan, dan Yaman.

"Kita harus melakukan segala kemungkinan untuk mencegah badai kelaparan dan kehancuran sistem pangan global," imbuh Guterres.

Indonesia juga sangat tergantung pada gandum Ukraina. Berdasarkan data BPS, pada 2020 Jakarta mendatangkan 2,9 juta ton gandum dari negara itu, atau 28 persen dari kebutuhan nasional.

Invasi Rusia terhadap Ukraina telah berlangsung persisnya pada Kamis, 24 Februari 2022. Konflik terus memburuk dan belum ada solusi yang dicapai atas krisis ini.

Ukraina adalah negara bekas pecahan Uni Soviet, yang ingin menjadi anggota NATO dan Uni Eropa. Tindakan Ukraina itu, dipandang Moskow bisa mengancam keamanan dan pengaruh Rusia di kawasan.

France24 | UN News

Advertising
Advertising

Berita terkait

Takut Mata-mata, Pejabat Negara di Ukraina Tak Boleh Pakai Telegram

1 hari lalu

Takut Mata-mata, Pejabat Negara di Ukraina Tak Boleh Pakai Telegram

Larangan diterbitkan karena diduga Rusia bisa memata-matai pesan-pesan yang dikirimkan dan identitas pengguna Telegram.

Baca Selengkapnya

China Kembali Impor Makanan Laut dari Jepang Usai Pembuangan Limbah Fukushima

2 hari lalu

China Kembali Impor Makanan Laut dari Jepang Usai Pembuangan Limbah Fukushima

China akan "secara bertahap melanjutkan" impor makanan laut dari Jepang, menyusul pelepasan air limbah radioaktif dari PLTN Fukushima

Baca Selengkapnya

PBB: Israel Lakukan Pelanggaran Berat Konvensi Hak Anak di Gaza

3 hari lalu

PBB: Israel Lakukan Pelanggaran Berat Konvensi Hak Anak di Gaza

Sebuah komite PBB mengecam pelanggaran berat yang dilakukan Israel terhadap Konvensi Hak Anak terhadap anak Palestina di Gaza

Baca Selengkapnya

3 Fakta Warga Rusia Hilang di Gunung Rinjani

3 hari lalu

3 Fakta Warga Rusia Hilang di Gunung Rinjani

Seorang WNA asal Rusia dinyatakan hilang saat mendaki Gunung Rinjani. Ia diduga mendaki secara ilegal

Baca Selengkapnya

124 Negara Anggota PBB Sepakat Pendudukan Israel di Palestina Harus Berakhir

3 hari lalu

124 Negara Anggota PBB Sepakat Pendudukan Israel di Palestina Harus Berakhir

Sidang umum PBB akhirnya menyetujui resolusi bahwa Israel harus hengkang dari Palestina paling lambat tahun depan.

Baca Selengkapnya

Indonesia-PBB Luncurkan Laporan Tahunan Soal Pelaksanaan UNSDCF 2021-2025, Apakah Itu?

3 hari lalu

Indonesia-PBB Luncurkan Laporan Tahunan Soal Pelaksanaan UNSDCF 2021-2025, Apakah Itu?

Melalui Kementerian PPN/Bappenas, Indonesia dan PBB meluncurkan Laporan Hasil Tahunan pelaksanaan program pembangunan pemerintah 2021-2025.

Baca Selengkapnya

Serangan Drone Ukraina ke Rusia Menimbulkan Bola Api dan Getaran Sekuat Gempa

3 hari lalu

Serangan Drone Ukraina ke Rusia Menimbulkan Bola Api dan Getaran Sekuat Gempa

Serangan drone Ukraina dalam skala besar yang menyerang Rusia telah memicu ledakan besar seperti kekuatan gempa bumi

Baca Selengkapnya

Bappenas dan PBB Meluncurkan Laporan Hasil Tahunan soal Pembangunan

4 hari lalu

Bappenas dan PBB Meluncurkan Laporan Hasil Tahunan soal Pembangunan

Laporan ini menyoroti pekerjaan dan dampak yang dicapai pada tahun ketiga pelaksanaan United Nations Sustainable Development Cooperation Framework

Baca Selengkapnya

Rusia: Ledakan Pager di Lebanon Dirancang Agar Perang Timur Tengah Meluas

4 hari lalu

Rusia: Ledakan Pager di Lebanon Dirancang Agar Perang Timur Tengah Meluas

Ledakan pager di Lebanon menyebabkan ribuan orang terluka dan sembilan tewas. Sengaja dirancang agar perang di Timur Tengah makin luas.

Baca Selengkapnya

Ledakan Pager Massal di Lebanon, Hizbullah Bersumpah Balas Israel

4 hari lalu

Ledakan Pager Massal di Lebanon, Hizbullah Bersumpah Balas Israel

Hizbullah bersumpah memberikan "hukuman yang adil" kepada Israel menyusul serangkaian ledakan pager yang mematikan di seluruh Lebanon.

Baca Selengkapnya