ISIS Akui Kematian Pemimpin Mereka dan Umumkan Penggantinya

Reporter

Tempo.co

Jumat, 11 Maret 2022 10:10 WIB

Pemimpin ISIS, Abu Ibrahim al-hashimi al-Quraishi. Wikipedia

TEMPO.CO, Jakarta -Kelompok ekstrimis Negara Islam (ISIS) mengkonfirmasi kematian pemimpinnya, Abu Ibrahim Al-Hashimi Al-Quraishi. Selain mengumumkan kematian Al Quraishi, ISIS juga mengumumkan pemimpin barunya yakni Abu Al-Hassan Al-Hashimi Al-Quraishi.

Seperti dilansir Aljazeera Jumat 11 Maret 2022, Abu Ibrahim Al-Hashimi Al-Quraishi adalah seorang sarjana agama dan mantan tentara Irak di bawah rezim Saddam Hussein. Dia memimpin ISIS bayang-bayang selama lebih dari dua tahun.

"Abu Ibrahim al-Qurayshi dan juru bicara resmi kelompok Negara Islam tewas dalam beberapa hari terakhir," juru bicara ISIS yang baru, yang diidentifikasi sebagai Abu Umar Al Muhajir, mengatakan pada Kamis.

Diberitakan sebelumnya, dia meledakkan diri ketika rumahnya di Kota Atmeh, perbatasan Suriah dengan Turki, diserang pasukan AS pada 3 Februari lalu. Ledakkan bunuh diri tersebut menewaskannya dan beberapa anggota keluarganya.

Abu Umar Al Muhajir, juga mengatakan ISIS telah menunjuk pemimpin baru, Abu al-Hassan al-Hashimi al-Qurayshi. “Kepala ISIS sebelumnya telah memilih dia sebagai khalifah berikutnya.”

Advertising
Advertising

Meski memiliki nama Al-Quraysh, keduanya diyakini tidak memiliki hubungan keluarga. Al-Qurayshi bukanlah nama asli mereka tetapi berasal dari Quraisy, nama suku tempat Nabi Muhammad berasal.

Kematian Abu Ibrahim Al-Hashimi Al-Quraishi merupakan pukulan telak lain bagi ISIS setelah sebelumnya kehilangan pemimpin lama, Abu Bakr Al-Baghdadi, dalam serangan pada 2019. Dalam pengumumannya, ISIS tidak menyangkal atau mengonfirmasi serangan AS yang menyebabkan kematian Abu Ibrahim Al-Hashimi Al-Quraishi.

Al Muhajir mengatakan dalam rekaman pidato pada Kamis bahwa pertempuran terakhir Abu Ibrahim Al-Hashimi Al-Quraishi terjadi di penjara Ghuwayran di Kota Hasaka, Suriah.

Sedikitnya 200 narapidana dan gerilyawan serta 30 pasukan keamanan tewas dalam serangan ISIS di penjara tersebut pada Januari dalam upaya untuk membebaskan anggota mereka.

Serangan AS bulan lalu adalah yang kedua kalinya dalam tiga tahun di mana Amerika Serikat membunuh pemimpin tertinggi ISIS.

Baca juga: ISIS Sebut Rusia Ukraina adalah Perang Salib, Muslim Dilarang Memihak

SUMBER: ALJAZEERA

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.

Berita terkait

Top 3 Dunia: Perdagangan Indonesia-Israel hingga Dubes Israel Robek Piagam PBB

14 jam lalu

Top 3 Dunia: Perdagangan Indonesia-Israel hingga Dubes Israel Robek Piagam PBB

Berita Top 3 Dunia pada Sabtu 11 Mei 2024 diawali oleh tanggapan Dubes Palestina Zuhair Al-Shun soal perdagangan antara Indonesia-Israel

Baca Selengkapnya

Tahan Bantuan Senjata ke Israel, Biden Terancam Dimakzulkan Anggota DPR AS

1 hari lalu

Tahan Bantuan Senjata ke Israel, Biden Terancam Dimakzulkan Anggota DPR AS

Anggota DPR AS dari Partai Republik, Cory Mills, pada Jumat mengatakan telah mengajukan pasal pemakzulan terhadap Presiden Joe Biden.

Baca Selengkapnya

Australia dan Selandia Baru Dukung Palestina dalam Keanggotan Penuh PBB

1 hari lalu

Australia dan Selandia Baru Dukung Palestina dalam Keanggotan Penuh PBB

Australia dan Selandia Baru pada Jumat bergabung dengan 141 negara lain untuk mendukung negara Palestina dalam pemungutan suara keanggotaan PBB

Baca Selengkapnya

Indonesia Dorong Pemberian Hak Istimewa bagi Palestina di PBB

1 hari lalu

Indonesia Dorong Pemberian Hak Istimewa bagi Palestina di PBB

Indonesia mendorong pemberian hak-hak istimewa bagi Palestina dalam Sidang Darurat Majelis Umum Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB)

Baca Selengkapnya

Cina Desak AS Tak Hadang Proses Keanggotaan Penuh Palestina di PBB

1 hari lalu

Cina Desak AS Tak Hadang Proses Keanggotaan Penuh Palestina di PBB

Dubes Cina untuk PBB Fu Cong mendesak Amerika Serikat untuk tidak menghalangi proses keanggotaan penuh Palestina di PBB yang didukung Majelis Umum

Baca Selengkapnya

Jaksa AS Tuntut Hukuman 40 Tahun Penjara bagi Penyerang Suami Nancy Pelosi

1 hari lalu

Jaksa AS Tuntut Hukuman 40 Tahun Penjara bagi Penyerang Suami Nancy Pelosi

Jaksa menuntut pria yang masuk ke rumah mantan Ketua DPR AS Nancy Pelosi dan menyerang suaminya dengan palu harus menjalani hukuman 40 tahun penjara.

Baca Selengkapnya

Amerika Serikat Tahan Pengiriman Amunisi ke Israel, Cegah Tragedi Rafah atau Sekadar Peninjauan?

1 hari lalu

Amerika Serikat Tahan Pengiriman Amunisi ke Israel, Cegah Tragedi Rafah atau Sekadar Peninjauan?

Menhan Amerika Serikat Lloyd Austin mengatakan pada hari Rabu, bahwa terkait Rafah, AS meninjau beberapa pengiriman senjata jangka pendek ke Israel.

Baca Selengkapnya

Tantrum, Dubes Israel untuk PBB Hancurkan Piagam PBB dalam Sidang Majelis Umum

1 hari lalu

Tantrum, Dubes Israel untuk PBB Hancurkan Piagam PBB dalam Sidang Majelis Umum

Duta Besar Israel untuk PBB Gilad Erdan merobek salinan Piagam PBB untuk memprotes pemungutan suara yang mendukung keanggotaan penuh Palestina

Baca Selengkapnya

AS Kritik Israel Soal Penggunaan Senjatanya di Gaza, Tapi Tolak Hentikan Pasokan

1 hari lalu

AS Kritik Israel Soal Penggunaan Senjatanya di Gaza, Tapi Tolak Hentikan Pasokan

Pemerintahan Joe Biden mengakui bahwa Israel kemungkinan menggunakan senjata yang disediakan AS tak sesuai hukum kemanusiaan di Gaza

Baca Selengkapnya

143 Negara Dukung Resolusi Keanggotaan Penuh Palestina di PBB

1 hari lalu

143 Negara Dukung Resolusi Keanggotaan Penuh Palestina di PBB

143 negara memberikan suara setuju untuk keanggotaan penuh Palestina di PBB, sembilan negara menolak, termasuk AS, Israel, dan 25 negara abstain.

Baca Selengkapnya