Korea Utara Akan Luncurkan Satelit Pengintai, Pantau AS dan Sekutu

Reporter

Tempo.co

Kamis, 10 Maret 2022 10:25 WIB

Citra satelit Yongbyon Nuclear Scientific Research Center sebelum banjir di tepi Sungai Kuryong di Yongbyon, Korea Utara, 22 Juli 2020. Reaktor lima megawatt yang diyakini digunakan untuk memproduksi plutonium tingkat senjata itu tampaknya tidak beroperasi selama beberapa waktu. Airbus Defense & Space dan 38 North / Pleiades CNES 2020

TEMPO.CO, Jakarta -Pemimpin Korea Utara Kim Jong Un mengatakan negaranya akan meluncurkan sejumlah satelit pengintai di tahun-tahun mendatang.

Seperti dilansir kantor berita KCNA Kamis 10 Maret 2022, peluncuran saltelit itu untuk memberikan informasi real-time tentang tindakan militer oleh Amerika Serikat dan sekutunya.

Saat mengunjungi Badan Pengembangan Dirgantara Nasional Korea Utara, Kim mengatakan banyak satelit pengintai militer akan ditempatkan ke orbit kutub sinkron matahari dalam periode rencana lima tahun. Rencana ini pertama kali diumumkan tahun lalu.

"Dia mencatat bahwa tujuan mengembangkan dan mengoperasikan satelit pengintaian militer adalah untuk memberikan informasi kepada angkatan bersenjata DPRK tentang tindakan militer terhadapnya oleh pasukan agresi imperialisme AS dan pasukan bawahannya di Korea Selatan, Jepang, dan Pasifik," kata laporan KCNA.

Langkah ini cukup kontroversial seperti uji coba rudal negara bersenjata nuklir itu, karena mereka menggunakan teknologi rudal balistik terlarang.

Advertising
Advertising

Korea Utara mengatakan telah melakukan dua tes sistem satelit pada 27 Februari dan 5 Maret lalu. Pihak berwenang di Korea Selatan, Jepang, dan Amerika Serikat mengatakan tes tersebut melibatkan peluncuran rudal balistik.

Peluncuran itu menuai kecaman internasional. Militer AS mengatakan bahwa pihaknya telah meningkatkan pengawasan dan pengumpulan pengintaian di Laut Kuning. AS juga mengatakan telah meningkatkan kesiapan pertahanan rudal balistiknya setelah peningkatan signifikan dalam pengujian rudal Korea Utara.

Kim menyebut satelit ini tidak hanya tentang mengumpulkan informasi, tetapi melindungi kedaulatan dan kepentingan nasional Korea Utara. “Menggunakan haknya yang sah untuk membela diri, dan meningkatkan prestise nasional,” demikian KCNA melaporkan.

Peluncuran luar angkasa Korea Utara sebelumnya telah dikecam oleh Amerika Serikat dan sekutunya sebagai pelanggaran terhadap resolusi Dewan Keamanan PBB yang telah menjatuhkan sanksi kepada Korea Utara atas program nuklir dan misilnya.

Baca juga: Korea Utara Uji Coba Sistem Satelit Pengintai

SUMBER: REUTERS

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.

Berita terkait

Pejabat AS Terbang ke Arab Saudi Temui Pangeran MBS, Apa yang Dibahas?

13 jam lalu

Pejabat AS Terbang ke Arab Saudi Temui Pangeran MBS, Apa yang Dibahas?

Utusan Joe Biden menemui Pangeran MBS di Arab Saudi untuk membahas sejumlah hal termasuk Palestina.

Baca Selengkapnya

Dua Aktor Pengisi Suara di AS Gugat Perusahaan AI yang Diduga Gunakan Suara Mereka Secara Ilegal

14 jam lalu

Dua Aktor Pengisi Suara di AS Gugat Perusahaan AI yang Diduga Gunakan Suara Mereka Secara Ilegal

Dua aktor pengisi suara menggugat salah satu startup kecerdasan buatan atau AI, yakni Lovo di pengadilan federal Manhattan, AS. Begini kasusnya.

Baca Selengkapnya

Amerika Serikat Tengah Waspada FLiRT Subvarian Covid-19 Baru

15 jam lalu

Amerika Serikat Tengah Waspada FLiRT Subvarian Covid-19 Baru

Data Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Amerika Serikat, subvarian Covid-19 dari SARS-CoV-2 disebut FLiRT kini menjadi varian dominan di AS.

Baca Selengkapnya

Serial Shogun akan Berlanjut, 2 Musim Tambahan

1 hari lalu

Serial Shogun akan Berlanjut, 2 Musim Tambahan

Serial populer Jepang Shogun akan berlanjut dua musim tambahan

Baca Selengkapnya

Bantuan Kemanusiaan Mulai Masuk ke Gaza Lewat Dermaga Buatan Amerika Serikat

1 hari lalu

Bantuan Kemanusiaan Mulai Masuk ke Gaza Lewat Dermaga Buatan Amerika Serikat

Amerika Serikat mulai mengirimkan bantuan kemanusiaan melalui dermaga terapung buatannya di lepas pantai Jalur Gaza.

Baca Selengkapnya

Joe Biden Tanda Tangani Rancangan Undang-undang Penerbangan

2 hari lalu

Joe Biden Tanda Tangani Rancangan Undang-undang Penerbangan

Rancangan undang-undang penerbangan yang ditanda-tangani Joe Biden diharapkan bisa meningkatkan kualitas di sejumlah sektor.

Baca Selengkapnya

26 Perusahaan Kapas dari Cina Masuk Daftar Hitam Amerika Serikat

2 hari lalu

26 Perusahaan Kapas dari Cina Masuk Daftar Hitam Amerika Serikat

26 perusahaan kapas asal Cina tak bisa melakukam impor ke Amerika Serikat karena diduga melakukan kerja paksa ke minoritas warga Uighur.

Baca Selengkapnya

Adik Kim Jong Un Pastikan Tak ada Transfer Senjata dengan Rusia

2 hari lalu

Adik Kim Jong Un Pastikan Tak ada Transfer Senjata dengan Rusia

Kim Yo Jong adik Kim Jong Un menyangkal tuduhan Amerika Serikat dan Korea Selatan kalau senjata Korea Utara digunakan dalam perang Ukraina

Baca Selengkapnya

PBB: Dermaga Bantuan Terapung Buatan AS di Gaza Kurang Layak

2 hari lalu

PBB: Dermaga Bantuan Terapung Buatan AS di Gaza Kurang Layak

PBB menyebut dermaga terapung yang baru saja selesai dibangun di Gaza untuk pengiriman bantuan dinilai kurang layak dibandingkan jalur darat

Baca Selengkapnya

DPR AS Loloskan RUU yang Mendorong Biden Kirim Senjata ke Israel

2 hari lalu

DPR AS Loloskan RUU yang Mendorong Biden Kirim Senjata ke Israel

RUU tersebut diperkirakan tidak akan menjadi undang-undang, tetapi lolosnya beleid itu di DPR AS menunjukkan kesenjangan pada tahun pemilu soal Israel

Baca Selengkapnya