Panik Jelang Tes COVID-19 Massal, Pemimpin Hong Kong Minta Warga Tenang

Reporter

Tempo.co

Selasa, 1 Maret 2022 11:45 WIB

Petugas memindahkan jenazah di luar area perawatan darurat penyakit virus COVID-19 di luar sebuah rumah sakit di Hong Kong, Cina, 27 Februari 2022. REUTERS/Tyrone Siu

TEMPO.CO, Jakarta -Pemimpin Hong Kong Carrie Lam meminta warga untuk tenang dan tidak panik pada Selasa 1 Maret 2022, setelah penduduk menghabiskan barang kebutuhan pokok supermarket. Seperti dilansir Reuters, hal ini menjelang pengujian COVID-19 massal wajib dan desas-desus tentang penguncian di seluruh kota.

Media lokal melaporkan tes COVID-19 wajib akan dimulai setelah 17 Maret 2022. Langkah itu memicu kekhawatiran banyak warga Hong Kong bahwa mereka akan dipaksa mengisolasi diri dan keluarga dengan anggota yang dites positif akan dipisahkan.

Lam mengimbau masyarakat untuk tidak mendengarkan rumor agar menghindari ketakutan yang tidak perlu. Dia juga menegaskan bahwa pasokan makanan dan barang tetap normal.

“Masyarakat tidak perlu khawatir, harus tetap waspada dan memperhatikan informasi yang disebarluaskan oleh pemerintah agar tidak disesatkan oleh rumor yang tidak benar,” kata Lam.

Surat kabar Sing Tao, mengutip sumber yang tidak disebutkan namanya, melaporkan bahwa para pejabat berencana untuk menguji 7,4 juta orang di Hong Kong tiga kali selama sembilan hari. Pemerintah merekomendasikan agar warga tinggal di rumah selama periode tersebut.

Advertising
Advertising

Pengecualian akan dibuat bagi mereka yang membeli makanan, mencari perawatan medis dan kebutuhan sosial urgen lainnya. Pasar saham Hong Kong juga akan terus beroperasi, kata surat kabar itu.

Lam sebelumnya mengatakan dia tidak mempertimbangkan penguncian di seluruh kota.

Kota yang dikuasai Cina itu telah mengalami lonjakan infeksi virus corona sekitar 34 kali menjadi lebih dari 34.000 pada lalu Senin. Padahal awal Februari hanya terdapat 100 kasus lebih. Kematian juga meningkat, dengan fasilitas untuk menyimpan mayat di rumah sakit dan kamar mayat umum sudah kewalahan.

Hong Kong terus berpegang pada kebijakan COVID "nol dinamis", sama seperti Cina daratan, yang berupaya mengekang semua wabah dengan cara apa pun. Wilayah yang dikuasai Cina telah menerapkan tindakan paling kejam sejak dimulainya pandemi pada 2020.

Aturan tersebut telah memperburuk ketakutan pemisahan di antara banyak keluarga, dengan banyak yang melarikan diri sebelum skema pengujian massal dan pembangunan puluhan ribu pusat isolasi di Hong Kong.

Lam, yang memeriksa pusat isolasi yang dibangun di Hong Kong pada Senin, mengatakan bahwa tim telah berpacu melawan waktu untuk "menciptakan keajaiban" dalam industri konstruksi kota.

Fasilitas Tsing Yi, yang terletak di barat laut kota Hong Kong, akan menyediakan sekitar 3.900 kamar untuk warga yang terinfeksi COVID-19 dengan gejala ringan atau tanpa gejala, dan orang lain yang perlu diisolasi, katanya.

Baca juga: Cina Pecat Mendagri Hong Kong karena Langgar Prokes Covid-19

SUMBER: REUTERS

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.

Berita terkait

Viral Efek Samping Vaksin AstraZeneca, Guru Besar FKUI Sebut Manfaatnya Jauh Lebih Tinggi

9 jam lalu

Viral Efek Samping Vaksin AstraZeneca, Guru Besar FKUI Sebut Manfaatnya Jauh Lebih Tinggi

Pada 2021 lalu European Medicines Agency (EMA) telah mengungkap efek samping dari vaksinasi AstraZeneca.

Baca Selengkapnya

Menlu Selandia Baru Sebut Hubungan dengan Cina "Rumit"

1 hari lalu

Menlu Selandia Baru Sebut Hubungan dengan Cina "Rumit"

Menlu Selandia Baru menggambarkan hubungan negaranya dengan Cina sebagai hubungan yang "rumit".

Baca Selengkapnya

Gejala Baru pada Pasien DBD yang Dialami Penyintas COVID-19

2 hari lalu

Gejala Baru pada Pasien DBD yang Dialami Penyintas COVID-19

Kemenkes mendapat beberapa laporan yang menunjukkan perubahan gejala pada penderita DBD pascapandemi COVID-19. Apa saja?

Baca Selengkapnya

Selain AstraZeneca, Ini Daftar Vaksin Covid-19 yang Pernah Dipakai Indonesia

2 hari lalu

Selain AstraZeneca, Ini Daftar Vaksin Covid-19 yang Pernah Dipakai Indonesia

Selain AstraZeneca, ini deretan vaksin Covid-19 yang pernah digunakan di Indonesia

Baca Selengkapnya

Heboh Efek Samping AstraZeneca, Pernah Difatwa Haram MUI Karena Kandungan Babi

2 hari lalu

Heboh Efek Samping AstraZeneca, Pernah Difatwa Haram MUI Karena Kandungan Babi

MUI sempat mengharamkan vaksin AstraZeneca. Namun dibolehkan jika situasi darurat.

Baca Selengkapnya

Komnas PP KIPI Sebut Tidak Ada Efek Samping Vaksin AstraZeneca di Indonesia

2 hari lalu

Komnas PP KIPI Sebut Tidak Ada Efek Samping Vaksin AstraZeneca di Indonesia

Sebanyak 453 juta dosis vaksin telah disuntikkan ke masyarakat Indonesia, dan 70 juta dosis di antaranya adalah vaksin AstraZeneca.

Baca Selengkapnya

Fakta-fakta Vaksin AstraZeneca: Efek Samping, Kasus Hukum hingga Pengakuan Perusahaan

3 hari lalu

Fakta-fakta Vaksin AstraZeneca: Efek Samping, Kasus Hukum hingga Pengakuan Perusahaan

Astrazeneca pertama kalinya mengakui efek samping vaksin Covid-19 yang diproduksi perusahaan. Apa saja fakta-fakta seputar kasus ini?

Baca Selengkapnya

Hong Kong Meluncurkan Tiket Bus Khusus untuk Wisatawan

8 hari lalu

Hong Kong Meluncurkan Tiket Bus Khusus untuk Wisatawan

Mulai Sabtu, 27 Juli 2024, salah satu operator bus di Hong Kong menerapkan tiket satu hari tanpa batas untuk wisatawan

Baca Selengkapnya

Hasil Piala Uber 2024: Begini Komentar Gregoria Mariska Tunjung Sumbang Poin Pertama untuk Indonesia saat Lawan Hong Kong

8 hari lalu

Hasil Piala Uber 2024: Begini Komentar Gregoria Mariska Tunjung Sumbang Poin Pertama untuk Indonesia saat Lawan Hong Kong

Gregoria Mariska Tunjung mengalahkan Yeng Sum Yee dalam 32 menit untuk memastikan satu poin bagi Indonesia lawan Hong Kong di Grup c Piala Uber 2024.

Baca Selengkapnya

Kilas Balik Kasus Korupsi APD Covid-19 Rugikan Negara Rp 625 Miliar

8 hari lalu

Kilas Balik Kasus Korupsi APD Covid-19 Rugikan Negara Rp 625 Miliar

KPK masih terus menyelidiki kasus korupsi pada proyek pengadaan APD saat pandemi Covid-19 lalu yang merugikan negara sampai Rp 625 miliar.

Baca Selengkapnya