Krisis Ukraina, PBB Akan Gelar Rapat Darurat Majelis Umum

Reporter

Tempo.co

Senin, 28 Februari 2022 13:20 WIB

Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa bertemu setelah Rusia mengakui dua wilayah yang memisahkan diri di Ukraina timur sebagai entitas independen, di New York City, AS 21 Februari 2022. REUTERS/Carlo Allegri

TEMPO.CO, Jakarta -Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) menyerukan sesi khusus darurat yang langka dari 193 anggota Majelis Umum untuk membahas invasi Rusia ke Ukraina. Jika terlaksana pada hari ini, sidang ini akan menjadi sidang Majelis Umum ke-11 sejak 1950.

Seperti dilansir Reuters Senin 28 Februari 2022, resolusi soal rapat darurat khusus ini didukung 11 negara anggota Dewan Keamanan PBB. Namun, Rusia menolak resolusi ini. Sementara Cina, India, Uni Emirat Arab memilih abstain.

Voting oleh 15 negara anggota Dewan Keamanan PBB itu bersifat procedural, sehingga Rusia hanya bisa menolak tapi tidak bisa menggunakan hak vetonya.

“Anggota dewan ini telah mengungkapkan impotensi diplomatik Rusia. Rusia kembali diisolasi,” kata Duta Besar Inggris untuk PBB Barbara Woodward. "Rusia tidak bisa menghentikan dunia untuk bersatu mengutuk invasinya ke Ukraina."

Langkah ini menjadi yang terbaru dalam gejolak diplomatik di markas PBB di New York, Amerika Serikat (AS). Pada Jumat (25/2) lalu, Rusia memveto resolusi Dewan Keamanan PBB yang isinya menyesalkan invasi Rusia ke Ukraina dan menyerukan penghentian penggunaan kekuatan militer oleh Rusia.

Advertising
Advertising

Majelis Umum diperkirakan akan memberikan suara pada resolusi yang sama segera setelah Rabu, Duta Besar AS untuk PBB Linda Thomas-Greenfield mengatakan. Tidak ada negara yang memiliki hak veto di Majelis Umum.

"Rusia tidak dapat memveto suara kami. Rusia tidak dapat memveto rakyat Ukraina. Dan Rusia tidak dapat memveto Piagam PBB. Rusia tidak dapat, dan tidak akan, memveto akuntabilitas," kata Thomas-Greenfield.

Meski resolusi Majelis Umum tidak mengikat, mereka membawa bobot politik. Amerika Serikat dan sekutunya melihat tindakan di PBB sebagai kesempatan untuk menunjukkan bahwa Rusia terisolasi karena invasinya ke negara tetangga Ukraina.

Baca juga: Dari Bir ke Molotov, Begini Cara Industri Bir Ukraina Melawan Rusia

SUMBER: REUTERS

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.

Berita terkait

Didorong Jadi Sekjen PBB, Pernahkah Presiden Jokowi Hadir dalam Sidang Umum PBB?

7 jam lalu

Didorong Jadi Sekjen PBB, Pernahkah Presiden Jokowi Hadir dalam Sidang Umum PBB?

Hingga tahun terakhir menjabat, Presiden Jokowi tidak pernah hadir secara langsung dalam Sidang Umum PBB.

Baca Selengkapnya

UNRWA: 800.000 Orang Terpaksa Tinggalkan Rafah Sejak Invasi Israel

13 jam lalu

UNRWA: 800.000 Orang Terpaksa Tinggalkan Rafah Sejak Invasi Israel

Hampir separuh dari penduduk Rafah sudah meninggalkan wilayah itu sejak Israel melakukan serangan besar-besaran.

Baca Selengkapnya

Uni Eropa Menolak Media asal Rusia, Ketua Parlemen Berang

15 jam lalu

Uni Eropa Menolak Media asal Rusia, Ketua Parlemen Berang

Ketua parlemen Rusia mengecam Uni Eropa yang melarang distribusi empat media Rusia. Hal itu sama dengan menolak menerima sudut pandang alternatif

Baca Selengkapnya

PBB Sahkan Resolusi Indonesia soal Penanganan Anak yang Terasosiasi Kelompok Teroris

1 hari lalu

PBB Sahkan Resolusi Indonesia soal Penanganan Anak yang Terasosiasi Kelompok Teroris

PBB melalui UNODC mengesahkan resolusi yang diajukan Indonesia mengenai penanganan anak yang terasosiasi dengan kelompok teroris.

Baca Selengkapnya

OCHA Ingatkan Warga Sudan Terancam Kelaparan dan Wabah Penyakit

1 hari lalu

OCHA Ingatkan Warga Sudan Terancam Kelaparan dan Wabah Penyakit

Dari total sumbangan dana USD2.7 miliar (Rp43 triliun) yang dibutuhkan, baru 12 persen yang diterima OCHA untuk mengatasi kelaparan di Sudan.

Baca Selengkapnya

PBB: Dermaga Bantuan Terapung Buatan AS di Gaza Kurang Layak

2 hari lalu

PBB: Dermaga Bantuan Terapung Buatan AS di Gaza Kurang Layak

PBB menyebut dermaga terapung yang baru saja selesai dibangun di Gaza untuk pengiriman bantuan dinilai kurang layak dibandingkan jalur darat

Baca Selengkapnya

Daftar Negara yang Mendukung Palestina, Ada Indonesia

2 hari lalu

Daftar Negara yang Mendukung Palestina, Ada Indonesia

Mulai dari Indonesia hingga Afrika Selatan, berikut ini adalah negara yang mendukung Palestina melawan agresi Israel

Baca Selengkapnya

Xi Jinping dan Putin Makin Mesra, Janjikan Hubungan Lebih Erat

3 hari lalu

Xi Jinping dan Putin Makin Mesra, Janjikan Hubungan Lebih Erat

Putin mengunjungi Cina dan bertemu Xi Jinping setelah dilantik kembali sebagai Presiden Rusia.

Baca Selengkapnya

Ingin Israel Dihukum, 5 Negara Ini Kritik Ancaman AS Kepada Mahkamah Pidana Internasional

3 hari lalu

Ingin Israel Dihukum, 5 Negara Ini Kritik Ancaman AS Kepada Mahkamah Pidana Internasional

Sejumlah pihak bereaksi setelah Amerika mengancam hakim ICC jika mengeluarkan surat penangkapan kepada PM Israel, Benjamin Netanyahu.

Baca Selengkapnya

Sri Lanka Akui 16 Warganya Tewas Saat Berperang dalam Konflik Rusia-Ukraina

3 hari lalu

Sri Lanka Akui 16 Warganya Tewas Saat Berperang dalam Konflik Rusia-Ukraina

Setidaknya 16 tentara bayaran Sri Lanka tewas dalam perang antara Rusia dan Ukraina, kata wakil menteri pertahanan pulau itu pada Rabu.

Baca Selengkapnya