Emir Kuwait Terima Pengunduran Menteri Pertahanan dan Menteri Dalam Negeri

Reporter

Tempo.co

Jumat, 18 Februari 2022 20:00 WIB

Emir Kuwait yang baru, Sheik Nawaf al-Ahmad al-Sabah saat ikuti pengambilan sumpah jabatan di parlemen, di kota Kuwait, Kuwait, 30 September 2020. Putra mahkota Kuwait, Sheikh Nawaf al-Ahmad al-Sabah resmi diangkat menjadi emir Kuwait setelah saudara tirinya, Sheikh Sabah al-Ahmad al-Sabah menghembuskan nafas terakhirnya pada Selasa kemarin. Kuwait News Agency/Handout via REUTERS

TEMPO.CO, Jakarta - Emir Kuwait Nawaf al-Ahmad al-Sabah pada Kamis, 17 Februari 2022, menerbitkan sebuah dekrit yang menerima pengunduran diri Menteri Dalam Negeri Kuwait Ahmad Mansour al-Sabah dan Menteri Pertahanan Kuwait Hamad Jaber al-Sabah. Perihal ini dikonfirmasi oleh Kementerian Informasi Kuwait lewat Twitter.

Dua menteri di kabinet yang mengundurkan diri itu berasal dari keluarga paling berkuasa di Kuwait, yakni keluarga Al-Sabah. Keduanya menyatakan mundur sebagai bentuk protes setelah parlemen Kuwait menyorongkan mosi tidak percaya pada sejumlah menteri di kabinet, diantaranya Mansour al-Sabah dan Jaber al-Sabah.

Emir Kuwait yang baru, Sheik Nawaf al-Ahmad al-Sabah saat ikuti pengambilan sumpah jabatan di parlemen, di kota Kuwait, Kuwait, 30 September 2020. Sheikh Nawaf berkontribusi dalam mendukung dan membangun integrasi keamanan di Dewan Kerjasama Teluk dan negara-negara Arab. Ia juga memberi ruang bagi kaum muda Kuwait untuk bergabung ke Kementerian Dalam Negeri. REUTERS/Stephanie McGehee

Advertising
Advertising

Menteri Luar Negeri Kuwait Ahmad Nasser Al-Mohammad Al-Sabah sebenarnya juga kena mosi tidak percaya dari palemen, namun dia selamat dari pemungutan suara anggota palemen yang menolaknya pada Rabu, 16 Februari 2022.

Emir al-Ahmad al-Sabah selanjutnya menunjuk Menteri Luar Negeri Kuwait Ahmad Nasser Al-Mohammad Al-Sabah untuk merangkap sementara jabatan sebagai Menteri Pertahanan dan Menteri Perminyakan Kuwait Mohammad Al-Fares untuk merangkap sebagai Menteri Dalam Negeri Kuwait.

Pemerintah Kuwait yang berkuasa saat ini dibentuk pada Desember 2021, dalam upaya untuk mengakhiri kebuntuan jangka panjang, di mana anggota parlemen yang terpilih berusaha menghambat upaya negara melakukan reformasi fiskal.

Sumber: Reuters

Baca juga: Presiden Ingin Mengundurkan Diri, Pemilu Turkmenistan Dipercepat

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.

Berita terkait

Slovenia Mulai Prosedur untuk Akui Negara Palestina

13 jam lalu

Slovenia Mulai Prosedur untuk Akui Negara Palestina

Pemerintah Slovenia pada Kamis memulai prosedur untuk mengakui Negara Palestina guna membantu mengakhiri kekerasan di Gaza

Baca Selengkapnya

Alasan PAN Usulkan Nama Yandri Susanto sebagai Calon Menteri Prabowo

17 jam lalu

Alasan PAN Usulkan Nama Yandri Susanto sebagai Calon Menteri Prabowo

Nama Yandri Susanto menyusul disiapkan oleh PAN sebagai calon menteri di Kabinet Prabowo. Sebelumnya, ada Eko Patrio.

Baca Selengkapnya

Apindo Berharap Kabinet Prabowo-Gibran Bisa Kerja Sama dengan Pengusaha

17 jam lalu

Apindo Berharap Kabinet Prabowo-Gibran Bisa Kerja Sama dengan Pengusaha

Apindo berharap para menteri Kabinet Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka nanti profesional dan bisa kerja sama dengan pengusaha.

Baca Selengkapnya

Selain Eko Patrio, PAN Sebut Sederet Nama Kadernya Ini Siap Masuk di Kabinet Prabowo

17 jam lalu

Selain Eko Patrio, PAN Sebut Sederet Nama Kadernya Ini Siap Masuk di Kabinet Prabowo

Ketua Umum Partai Amanat Nasional atau PAN Zulkifli Hasan menyebut sederet nama kadernya yang siap masuk di Kabinet Prabowo.

Baca Selengkapnya

5 Negara dengan Tingkat Urbanisasi Paling Tinggi di Asia, Indonesia Termasuk?

1 hari lalu

5 Negara dengan Tingkat Urbanisasi Paling Tinggi di Asia, Indonesia Termasuk?

Urbanisasi menjadi penentu zaman ketika lebih dari separuh populasi dunia kini tinggal di perkotaan.

Baca Selengkapnya

Prabowo Berencana Tambah Kementerian, Apa Kata Mahfud Md?

1 hari lalu

Prabowo Berencana Tambah Kementerian, Apa Kata Mahfud Md?

Mahfud Md menilai, semakin banyak jumlah kementerian, bisa jadi karena tuntutan akibat bagi-bagi kekuasaan yang terlalu besar setelah pemilu.

Baca Selengkapnya

Setelah Eko Patrio, PAN Hembuskan Nama Yandri Susanto untuk Jadi Menteri Kabinet Prabowo

1 hari lalu

Setelah Eko Patrio, PAN Hembuskan Nama Yandri Susanto untuk Jadi Menteri Kabinet Prabowo

Nama Yandri Susanto diusulkan dari kader PAN daerah yang akan mengikuti bimbingan teknis (bimtek) dan Rakornas Pilkada pada hari Kamis ini.

Baca Selengkapnya

Mahfud Md: Makin Banyak Menteri, Indikasi Banyak Kolusi dan Sumber Korupsi

2 hari lalu

Mahfud Md: Makin Banyak Menteri, Indikasi Banyak Kolusi dan Sumber Korupsi

Presiden terpilih Prabowo Subianto sendiri belakangan berencana akan menambah jumlah menteri di kabinetnya menjadi 40 pos.

Baca Selengkapnya

Publik Menunggu Susunan Kabinet Prabowo-Gibran, Begini Aturan Pembentukan Kabinet?

2 hari lalu

Publik Menunggu Susunan Kabinet Prabowo-Gibran, Begini Aturan Pembentukan Kabinet?

Masyarakat menunggu bentukan kabinet Prabowo-Gibran. Bagaimana aturan pembentukan dan di pasal mana menteri tak boleh rangkap jabatan?

Baca Selengkapnya

Pakar Sebut 26 Menteri Cukup dalam Kabinet: Banyak Kementerian Saling Tabrak

2 hari lalu

Pakar Sebut 26 Menteri Cukup dalam Kabinet: Banyak Kementerian Saling Tabrak

Dalam Kajian Pusat Studi Konstitusi Unand, Feri Amsari menyatakan Indonesia hanya membutuhkan 26 menteri.

Baca Selengkapnya