Armenia dan Turki Ingin Pulihkan Hubungan Bilateral

Reporter

Tempo.co

Jumat, 28 Januari 2022 15:00 WIB

Wisatawan mengunjungi Kompleks Peringatan Genosida Armenia, 25 Mei 2017. Salah satu tempat yang harus dikunjungi adalah Pusat Seni Cafesjian atau yang lebih dikenal dengan Kompleks Cascade. Kompleks yang dibangun dengan batu-batu alam ini terdapat banyak anak tangga menuju puncak bukit Victory Park. Dari titik ini terlihat kota Yerevan di ketinggian dan jika cuaca cerah akan terlihat Gunung Ararat, simbol keramat negara Armenia, kendati gunung tersebut berada di wilayah Turki. ANTARA FOTO/Hermanus Prihatna

TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Luar Negeri Armenia Ararat Mirzoyan dijadwalkan akan mengunjungi Turki pada Maret 2022. Hal ini dibocorkan oleh sumber di Turki pada Kamis, 27 Januari 2022, menyusul upaya kedua negara untuk memperbaiki hubungan setelah berpuluh tahun bermusuhan.

Turki dan Armenia saling bertetangga secara geografis. Namun kedua negara itu tidak memiliki hubungan diplomatik atau hubungan dagang sejak 1990-an.

Patung arsitek Alexander Tamanyan (1878-1936) yang menjadi "Bapak Kota Yereven modern" berdiri di salah satu di dekat kawasan Cascade, Yerevan, 25 Mei 2017. Kota ini menjadi ibukota Armenia, negara Eropa Asia yang wilayahnya dikelilingi dan berbatasan langsung dengan Turki, Georgia, Azerbaijan, dan Iran. ANTARA FOTO/Hermanus Prihatna

Advertising
Advertising

Turki dan Armenia berselisih atas sejumlah permasalahan, diantaranya dugaan pembantaian pada 1,5 juta warga Armenia oleh tentara Ottoman dari Turki pada 1915.

Pada awal bulan ini, Turki dan Armenia mengatakan akan menggelar pembicaraan untuk pertama kalinya dalam lebih dari 10 tahun untuk menormalisasi hubungan. Rencana pertemuan ini telah menimbulkan secercah harapan bahwa hubungan kedua negara bisa dipulihkan dan pintu-pintu perbatasan bakal dibuka lagi.

Armenia mengatakan pembunuhan 1915 adalah sebuah genosida (pembantaian). Turki mengakui bahwa banyak warga negara Armedia yang tinggal pada era Kerajaan Ottoman, terbunuh dalam sejumlah pertempuran dengan tentara Ottoman selama perang dunia pertama. Namun Turki membantah jumlah korban tewas yang disebutkan dan menyangkal pembunuhan tersebut bersifat sistematik atau genosida.

Ketegangan kembali berkobar pada 2020 saat terjadi pertempuran perebutan wilayah Nagorno-Karabakh. Turki menuduh etnis Armenia yang bersenjata menduduki wilayah daratan tersebut, yang yakini miliki Azerbaijan.

Turki telah menyerukan agar segera dilakukan pemulihan hubungan menyusul rencana negara itu untuk memperluas pengaruhnya di kawasan. Menteri Luar Negeri Turki Mevlut Cavusoglu mengatakan Perdana Menteri Armenia Nikol Pashinyan telah merespon positif undangan Turki agar mau hadir di Antalya Diplomacy Forum (ADF) pada 11 dan 13 Maret 2022.

Sumber: Reuters

Baca juga: Alumni Beasiswa BSBI Temu Kangen di KBRI Bratislava

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.

Berita terkait

Kasus Mayat dalam Koper Bali, Tersangka Sempat Berupaya Hilangkan Barang Bukti

14 jam lalu

Kasus Mayat dalam Koper Bali, Tersangka Sempat Berupaya Hilangkan Barang Bukti

Tersangka kasus mayat dalam koper di Bali berupaya menghilangkan barang bukti.

Baca Selengkapnya

Pembunuhan Mayat dalam Koper Terjadi Juga di Bali, Saksi Pergoki Pelaku Penuh Bercak Darah

15 jam lalu

Pembunuhan Mayat dalam Koper Terjadi Juga di Bali, Saksi Pergoki Pelaku Penuh Bercak Darah

Selain di Bekasi, kasus pembunuhan mayat dalam koper juga terjadi di Kuta, Bali

Baca Selengkapnya

Jaga Kesehatan Mental dengan Hindari Pacaran di Usia Anak

22 jam lalu

Jaga Kesehatan Mental dengan Hindari Pacaran di Usia Anak

KemenPPPA meminta pacaran pada usia anak sebaiknya dihindari untuk menjaga kesehatan mental.

Baca Selengkapnya

Suami Mutilasi Istri di Ciamis, Polisi Siapkan Tim Khusus Periksa Kejiwaan Tarsum

1 hari lalu

Suami Mutilasi Istri di Ciamis, Polisi Siapkan Tim Khusus Periksa Kejiwaan Tarsum

Tarsum mengakui telah membunuh dan memutilasi istrinya sendiri

Baca Selengkapnya

Terkuak, Alasan Ayah di Bekasi Hantam Anak Kandung dengan Linggis Hingga Tewas

1 hari lalu

Terkuak, Alasan Ayah di Bekasi Hantam Anak Kandung dengan Linggis Hingga Tewas

Seorang ayah di Bekasi berinsial N, 61 tahun, menghantam anak kandungnya sendiri berinisial C, 35 tahun menggunakan linggis hingga tewas.

Baca Selengkapnya

Anak Pemimpin Sudan Tewas dalam Kecelakaan di Turki

1 hari lalu

Anak Pemimpin Sudan Tewas dalam Kecelakaan di Turki

Anak panglima militer dan pemimpin de facto Sudan meninggal di rumah sakit setelah kecelakaan lalu lintas di Turki.

Baca Selengkapnya

Polisi Duga Suami Mutilasi Istri di Ciamis Karena Depresi Masalah Ekonomi

1 hari lalu

Polisi Duga Suami Mutilasi Istri di Ciamis Karena Depresi Masalah Ekonomi

Polres Ciamis Jawa Barat, belum dapat memastikan motif pembunuhan dan mutilasi oleh suami ke istri di Dusun Sindangjaya.

Baca Selengkapnya

Ayah di Bekasi Hantam Anak dengan Linggis Hingga Tewas Gara-gara Cekcok Urusan Menantu

1 hari lalu

Ayah di Bekasi Hantam Anak dengan Linggis Hingga Tewas Gara-gara Cekcok Urusan Menantu

Keributan antara bapak dan anak di Bekasi ini dipicu urusan menantu, atau istri dari korban. Si anak minta ayannya mencari keberadaan sang istri.

Baca Selengkapnya

Kanada Tuntut Tiga Tersangka Pembunuhan Pemimpin Sikh, Diduga Terkait India

1 hari lalu

Kanada Tuntut Tiga Tersangka Pembunuhan Pemimpin Sikh, Diduga Terkait India

Polisi Kanada pada Jumat menangkap dan mendakwa tiga pria India atas pembunuhan pemimpin separatis Sikh Hardeep Singh Nijjar tahun lalu.

Baca Selengkapnya

Menlu Selandia Baru Sebut Hubungan dengan Cina "Rumit"

1 hari lalu

Menlu Selandia Baru Sebut Hubungan dengan Cina "Rumit"

Menlu Selandia Baru menggambarkan hubungan negaranya dengan Cina sebagai hubungan yang "rumit".

Baca Selengkapnya