Inggris Cari Sukarelawan yang Mau Disuntik Virus Corona

Reporter

Tempo.co

Kamis, 27 Januari 2022 08:16 WIB

Ilustrasi virus Corona (Covid-19) varian MU. Shutterstock

TEMPO.CO, Jakarta - Universitas Oxford di Inggris akan melakukan uji coba medis pertama di dunia yang diizinkan secara sengaja menginfeksi peserta terhadap virus corona. Saat ini sedang dicari banyak sukarelawan.

Dilansir dari Reuters, uji coba ini adalah upaya membantu mengembangkan vaksin yang lebih baik. Uji coba Universitas Oxford diluncurkan sejak April tahun lalu.

Fase pertama yang masih berlangsung, difokuskan untuk mencari tahu berapa banyak virus yang dibutuhkan untuk memicu infeksi. Pada fase keduam akan bertujuan menentukan respons imun yang diperlukan untuk menangkal virus tersebut, menurut Universitas Oxford dalam pernyataan, Selasa, 25 Januari 2022.

Para peneliti sementara menyimpulkan bahwa kemungkinan infeksi virus terlemah hanya menyebabkan orang yang terpapar memiliki gejala ringan atau bahkan tanpa gejala Covid-19. Para ilmuwan berencana memaparkan virus asli Corona terhadap para sukarelawan yang sudah terinfeksi atau divaksinasi secara alami. Dosis yang diberikan adalah sesuai varian asli virus Corona, untuk menentukan tingkat antibodi atau sel T kekebalan. Tingkat antibodi ini diperlukan untuk mencegah infeksi.

"Ini adalah respons imun yang kemudian perlu diinduksi dengan vaksin baru," kata Helen McShane, Profesor Vaksinologi Universitas Oxford dan kepala peneliti studi tersebut. Hasil dari uji coba akan membantu dalam pengembangan vaksin di masa depan menjadi lebih cepat dan lebih efisien.

Advertising
Advertising

Ahli imunologi global telah berusaha menemukan dengan tepat reaksi kekebalan yang harus dihasilkan oleh vaksin Covid-19 untuk melindungi terhadap penyakit, yang dikenal sebagai korelasi perlindungan. Setelah ditemukan, kebutuhan untuk uji coba vaksin massal sangat berkurang.

Sejak beberapa dekade, para ilmuwan melibatkan manusia untuk menngembangkan pengobatan terhadap penyakit menular. Uji coba yang dilakukan oleh Universitas Oxford, Inggris yang melibatkan manusia terhadap virus Covid-19 adalah pertama kalinya.

Karena melibatkan manusia sebagai sukarelawan, uji coba ini berbahaya bila mereka tertular virus Covid-19. Namun universitas mengambil langkah pencegahan dengan menerapkan sejumlah syarat untuk sukarelawan. Di antaranya peserta harus sehat dan berusia 18-30 tahun. Mereka akan dikarantina setidaknya selama 17 hari. Siapa pun yang mengalami gejala akan diberikan pengobatan antibodi monoklonal Regeneron, Ronapreve.

Baca: Pakar Covid-19 Israel: Gelombang Omicron Bisa Menandai Akhir Pandemi

REUTERS

Berita terkait

RI - Inggris Berkomitmen Perkuat Kerja Sama Ekonomi dan Perdagangan

2 jam lalu

RI - Inggris Berkomitmen Perkuat Kerja Sama Ekonomi dan Perdagangan

Pemerintah Indonesia bertemu dengan Menteri Perdagangan Inggris Greg Hands MP untuk membahas sejumlah kerja sama di bidang ekonomi dan perdagangan.

Baca Selengkapnya

Detektif Swasta Israel Ditangkap di London, Dicari AS atas Dugaan Peretasan

1 hari lalu

Detektif Swasta Israel Ditangkap di London, Dicari AS atas Dugaan Peretasan

Seorang detektif swasta Israel yang dicari oleh Amerika Serikat, ditangkap di London atas tuduhan spionase dunia maya

Baca Selengkapnya

Terpopuler: Airlangga dan Menteri Perdagangan Inggris Bahas Produk Susu, Gunung Ruang Erupsi 5 Bandara di Sulawesi Kemarin Masih Ditutup

3 hari lalu

Terpopuler: Airlangga dan Menteri Perdagangan Inggris Bahas Produk Susu, Gunung Ruang Erupsi 5 Bandara di Sulawesi Kemarin Masih Ditutup

Menko Perekonomian Airlangga Hartarto saat melakukan kunjungan kerja di London, bertemu dengan Menteri Perdagangan Inggris The Rt. Hon. Greg Hands MP

Baca Selengkapnya

Menko Airlangga Bahas Produk Susu dengan Menteri Perdagangan Inggris: RI akan Lakukan Deregulasi

3 hari lalu

Menko Airlangga Bahas Produk Susu dengan Menteri Perdagangan Inggris: RI akan Lakukan Deregulasi

Menko Airlangga menegaskan Indonesia tengah melakukan deregulasi yang menekankan mekanisme lebih mudah untuk pendaftaran produk susu dan turunannya.

Baca Selengkapnya

Untuk Pertama Kali, AstraZeneca Akui Vaksin Covidnya Punya Efek Samping Langka

3 hari lalu

Untuk Pertama Kali, AstraZeneca Akui Vaksin Covidnya Punya Efek Samping Langka

Perusahaan farmasi AstraZeneca digugat dalam gugatan class action atas klaim bahwa vaksin Covid-19 produksinya menyebabkan kematian dan cedera serius

Baca Selengkapnya

Indonesia akan Gugat KPK Inggris soal Kasus Suap Pembelian Pesawat Garuda

4 hari lalu

Indonesia akan Gugat KPK Inggris soal Kasus Suap Pembelian Pesawat Garuda

Lembaga antikorupsi Inggris, Serious Fraud Office (SFO), mendapat kompensasi 992 juta Euro terkait kasus suap pembelian pesawat Garuda pada 2017

Baca Selengkapnya

Menko Airlangga Bicara Ekonomi RI hingga Hasil Pemilu di Hadapan Pebisnis Inggris

4 hari lalu

Menko Airlangga Bicara Ekonomi RI hingga Hasil Pemilu di Hadapan Pebisnis Inggris

Menko Perekonomian Airlangga Hartarto bicara perkembangan ekonomi terkini, perkembangan politik domestik dan keberlanjutan kebijakan pasca Pemilu 2024.

Baca Selengkapnya

Sepak Terjang Band Metal Kontroversial dari Inggris Cradle of Filth

5 hari lalu

Sepak Terjang Band Metal Kontroversial dari Inggris Cradle of Filth

Cradle of Filth tak hanya sebuah band metal, mereka simbol keberanian untuk mengekspresikan ketidaknyamanan, kegelapan, dan imajinasi lintas batas.

Baca Selengkapnya

Inggris akan Bangun Tugu Peringatan bagi Tentara Muslim Pahlawan Perang Dunia

6 hari lalu

Inggris akan Bangun Tugu Peringatan bagi Tentara Muslim Pahlawan Perang Dunia

Inggris membangun tugu peringatan perang untuk jutaan tentara Muslim yang bertugas bersama pasukan Inggris dan Persemakmuran selama dua perang dunia

Baca Selengkapnya

Irlandia Kewalahan Hadapi Naiknya Jumlah Imigran

6 hari lalu

Irlandia Kewalahan Hadapi Naiknya Jumlah Imigran

Dampak dari diloloskannya RUU Safety of Rwanda telah membuat Irlandia kebanjiran imigran yang ingin meminta suaka.

Baca Selengkapnya