Badai Omicron, Australia Catat Hari Paling Mematikan Akibat Lonjakan Kasus

Reporter

Tempo.co

Selasa, 18 Januari 2022 13:02 WIB

Petugas kesehatan menunggu kendaraan berikutnya di klinik pengujian penyakit virus corona (COVID-19) saat varian virus corona Omicron terus menyebar di Sydney, Australia, 30 Desember 2021. REUTERS/Nikki Short

TEMPO.CO, Jakarta -Australia pada Selasa 18 Januari 2022 mengalami hari paling mematikan dari pandemi COVID-19 ketika varian Omicron memicu rekor lonjakan rawat inap. Meski demikian, infeksi harian dilaporkan sedikit mereda.

Australia sedang menghadapi wabah COVID-19 terburuk yang dipicu oleh varian Omicron. Varian ini membuat lebih banyak orang dirawat di rumah sakit dan perawatan intensif daripada varian sebelumnya.

Sebanyak 74 kematian tercatat pada Selasa pagi di New South Wales, Victoria dan Queensland, tiga negara bagian terpadat di Australia. Jumlah ini melebihi kasus kematian terbanyak nasional sebelumnya sebanyak 57 korban jiwa pada Kamis lalu.

"Hari ini, adalah hari yang sangat sulit bagi negara bagian kami," kata Perdana Menteri New South Wales Dominic Perrottet dalam jumpa pers. Ia melaporkan NSW mencatat 36 kematian, tingkat tertinggi selama pandemi.

Perrottet, yang secara konsisten menolak lockdown karena tingkat vaksinasi yang tinggi, mengatakan rumah sakit masih dapat mengatasi meningkatnya jumlah kasus rawat inap. "Meskipun ada tantangan, kasus kami tidak berbeda dengan seluruh dunia," katanya.

Advertising
Advertising

Di tengah meningkatnya rawat inap, Victoria mengumumkan "kode coklat" di rumah sakit. Kode coklat biasanya disediakan untuk keadaan darurat jangka pendek, yang akan memberi rumah sakit kekuatan untuk membatalkan layanan kesehatan yang tidak mendesak dan membatalkan cuti staf.

Pihak berwenang mengatakan orang-orang muda yang tidak divaksinasi memicu lonjakan rawat inap di rumah sakit di Victoria.

Lebih dari 67 ribu kasus infeksi baru dilaporkan di New South Wales, Victoria, Queensland dan Tasmania. Jumlah ini turun dari kasus tertinggi nasional sebanyak 150 ribu pada Kamis lalu. Negara bagian lain akan melaporkan jumlah kasus mereka pada siang nanti.

Australia telah melaporkan sekitar 1,6 juta infeksi sejak pandemi dimulai, di mana sekitar 1,3 juta kasus di antaranya terjadi dalam dua minggu terakhir akibat Omicron. Sementara total kematian di benua Kanguru itu mencapai 2.757 jiwa.

Baca juga: Badai Omicron, Kasus COVID-19 di Australia Naik Hampir 400 Ribu dalam Dua Hari

SUMBER: REUTERS

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.

Berita terkait

Tak Hanya di STIP Jakarta, Kasus Kematian Mahasiswa Dianiaya Senior Terjadi di Beberapa Kampus Ini

7 jam lalu

Tak Hanya di STIP Jakarta, Kasus Kematian Mahasiswa Dianiaya Senior Terjadi di Beberapa Kampus Ini

Selain di STIP Jakarta, berikut beberapa kasus kematian mahasiswa yang dianiaya seniornya di kampus.

Baca Selengkapnya

Luhut Buka Kemungkinan Kewarganegaraan Ganda di Indonesia, Ini 5 Negara yang Sudah Menerapkannya

10 jam lalu

Luhut Buka Kemungkinan Kewarganegaraan Ganda di Indonesia, Ini 5 Negara yang Sudah Menerapkannya

Luhut bicara soal kemungkinan diaspora memperoleh kewarganegaraan ganda. Negara mana saja yang sudah menerapkannya?

Baca Selengkapnya

5 Daftar Negara Tersantai di Dunia, Indonesia Peringkat 1

21 jam lalu

5 Daftar Negara Tersantai di Dunia, Indonesia Peringkat 1

Beberapa negara ini dijuluki negara tersantai di dunia. Hal ini dinilai berdasarkan tingkat kenyamanan hingga suhu udara. Ini daftarnya.

Baca Selengkapnya

Gerakan Mahasiswa Pro-Palestina Meluas ke Australia dan Prancis

1 hari lalu

Gerakan Mahasiswa Pro-Palestina Meluas ke Australia dan Prancis

Gejolak demo mahasiswa Pro-Palestina merembet ke Australia dan Prancis, apa yang terjadi?

Baca Selengkapnya

Kepolisian Australia Menembak Mati Remaja Laki-laki karena Penikaman

1 hari lalu

Kepolisian Australia Menembak Mati Remaja Laki-laki karena Penikaman

Kepolisian Australia mengkonfirmasi telah menembak mati seorang remaja laki-laki, 16 tahun, karena penikaman dan tindakan bisa dikategorikan terorisme

Baca Selengkapnya

Viral Efek Samping Vaksin AstraZeneca, Guru Besar FKUI Sebut Manfaatnya Jauh Lebih Tinggi

2 hari lalu

Viral Efek Samping Vaksin AstraZeneca, Guru Besar FKUI Sebut Manfaatnya Jauh Lebih Tinggi

Pada 2021 lalu European Medicines Agency (EMA) telah mengungkap efek samping dari vaksinasi AstraZeneca.

Baca Selengkapnya

Menyusuri Kota Perth Australia pada Malam Hari, Singgah ke His Majesty's Theatre yang Ikonik

3 hari lalu

Menyusuri Kota Perth Australia pada Malam Hari, Singgah ke His Majesty's Theatre yang Ikonik

Banyak bar dan pub di Kota Perth buka sampai tengah malam, ramai dikunjungi wisatawan dan warga lokal tapi tertib dan bebas asap rokok.

Baca Selengkapnya

Mengenal Tanaman Herbal Suku Aborigin Bersama Dale Tilbrook di Perkebunan Anggur Tertua Australia Barat

3 hari lalu

Mengenal Tanaman Herbal Suku Aborigin Bersama Dale Tilbrook di Perkebunan Anggur Tertua Australia Barat

Salah satu warisan budaya Aborigin adalah pengetahuan tentang tanaman herbal dan penggunaannya dalam pengobatan tradisional.

Baca Selengkapnya

WHO: Rencana Darurat Tak Bisa Cegah Kematian jika Israel Lakukan Serangan Darat di Rafah

3 hari lalu

WHO: Rencana Darurat Tak Bisa Cegah Kematian jika Israel Lakukan Serangan Darat di Rafah

WHO mengatakan tidak ada rencana darurat yang dapat mencegah "tambahan angka kematian" di Rafah jika Israel menjalankan operasi militernya di sana.

Baca Selengkapnya

Ikuti Gerakan di AS, Mahasiswa Pro-Palestina Berkemah di Kampus-Kampus Australia

3 hari lalu

Ikuti Gerakan di AS, Mahasiswa Pro-Palestina Berkemah di Kampus-Kampus Australia

Gelombang protes pro-Palestina di kampus-kampus Amerika Serikat telah menyebar ke berbagai universitas di Australia.

Baca Selengkapnya