Intel Hapus Kata Xinjiang dari Surat ke Pemasok, Takut Kehilangan Pasar Cina?
Reporter
Tempo.co
Editor
Yudono Yanuar
Rabu, 12 Januari 2022 08:02 WIB
Penghapusan Intel atas referensi apa pun ke Xinjiang dalam surat tahunannya kepada pemasok, yang pertama kali dilaporkan oleh Wall Street Journal, dikritik oleh Senator AS Marco Rubio.
"Kepengecutan Intel adalah konsekuensi lain yang dapat diprediksi dari ketergantungan ekonomi pada Cina," kata Rubio dalam sebuah pernyataan, Senin.
“Alih-alih mempermalukan diri dengan permintaan maaf, perusahaan harus memindahkan rantai pasokan mereka ke negara-negara yang tidak menggunakan tenaga kerja budak atau melakukan genosida.”
Rubio adalah salah satu dari empat politisi AS yang memperkenalkan Undang-Undang Pencegahan Kerja Paksa Uyghur bulan lalu yang menyerukan larangan impor dari Xinjiang atas tuduhan kerja paksa di sana. Pada 23 Desember, Presiden AS Joe Biden menandatangani RUU tersebut menjadi undang-undang.
Selain Intel, perusahaan AS yang terdampak karena menghindari penggunaan bahan atau tenaga kerja Xinjiang adalah jaringan retail Walmart.
REUTERS
Baca juga Walmart Hapus Produk Xinjiang dari Tokonya, Cina: Bodoh dan Picik