Walmart Hapus Produk Xinjiang dari Tokonya, Cina: Bodoh dan Picik

Reporter

Tempo.co

Editor

Yudono Yanuar

Sabtu, 1 Januari 2022 07:00 WIB

Walmart di Beijing, 18 Februari 2014. REUTERS/Kim Kyung-Hoon

TEMPO.CO, Jakarta - Badan anti-korupsi Cina menuduh Walmart Inc "bodoh dan picik" setelah netizen negeri itu menyebut Sam's Club, yang merupakan jaringan milik raksasa ritel AS tersebut, telah menghapus produk-produk bersumber dari Xinjiang dari toko mereka.

Pekan lalu, Sam's mendapat kecaman di Cina setelah pengguna platform media sosial Weibo membagikan tangkapan layar yang diduga menunjukkan bahwa produk dari wilayah Xinjiang telah dihapus dari aplikasi toko online mereka.

Perselisihan di media sosial meletus setelah Presiden AS Joe Bidenpada 23 Desember 2021 menandatangani undang-undang yang melarang impor dari Xinjiang karena kekhawatiran tentang kerja paksa di sana.

Baik Walmart maupun Sam's Club tidak membuat pernyataan publik tentang masalah ini, dan Walmart tidak segera menanggapi permintaan komentar pada hari Jumat, 31 Desember 2021.

Komisi Pusat Inspeksi Disiplin Partai Komunis (CCDI) yang berkuasa, dalam sebuah pernyataan di situs webnya, menuduh Sam's Club memboikot produk-produk Xinjiang dan mencoba "mengacaukan" masalah Xinjiang dengan tetap diam.

Advertising
Advertising

"Mencabut semua produk dari suatu daerah tanpa alasan yang sah menyembunyikan motif, mengungkapkan kebodohan dan kepicikan, dan pasti akan memiliki konsekuensi buruknya sendiri," kata komisi itu.

Cina adalah pasar besar bagi Walmart, yang menghasilkan pendapatan sebesar $11,43 miliar setahun. Dari 423 unit ritel Walmart di Cina, 36 adalah toko Sam's Club, menurut situs webnya.

Selanjutnya: pengalaman buruk H&M dan Intel setelah mencoret produk Xinijiang

<!--more-->

Pencarian untuk barang-barang Xinjiang yang populer seperti kismis tidak bisa didapat di aplikasi toko Sam's Club Cina, begitu juga produk dari tempat lain, seperti teh Fujian.

Perwakilan layanan pelanggan Sam's Club menjelaskan bahwa produk tersebut tidak dihapus melainkan kehabisan stok.

CCDI menyebut itu "alasan menipu diri sendiri" dan mengatakan jaringan toko itu itu harus menghormati posisi Cina di Xinjiang jika ingin "berdiri teguh di pasar Cina".

Bukan hal yang aneh jika merek asing menjadi sasaran pengguna media sosial atau media resmi pemerintah Cina, dan dampaknya bisa merusak.

Awal pekan ini, tagar di Weibo "pembatalan kartu Sam's Club" menjadi viral, dengan lebih dari 470 juta hit. Pada Jumat, surat kabar China Daily yang dikelola pemerintah melaporkan bahwa saingan domestik telah mengorganisir kampanye untuk mempromosikan barang-barang dari Xinjiang.

Pada bulan Juli, pengecer mode Swedia H&M melaporkan penurunan penjualan 23 persen di Cina untuk kuartal Maret-Mei setelah terkena boikot konsumen pada bulan Maret karena menyatakan secara terbuka bahwa mereka tidak membeli produk dari Xinjiang.

Bulan ini, pembuat chip AS Intel menghadapi panggilan serupa setelah memberi tahu pemasoknya untuk tidak mengambil produk atau tenaga kerja dari Xinjiang, mendorongnya untuk meminta maaf atas "masalah yang ditimbulkan kepada pelanggan, mitra, dan publik Cina yang kami hormati".

Pada hari Jumat, CCDI menuduh H&M, Intel, dan Sam's Club bekerja sama dengan "pasukan anti-Cina barat" untuk mengacaukan Xinjiang dengan menekan dan memboikot produk dari wilayah tersebut. "Perusahaan-perusahaan Barat ini, yang pernah menyombongkan diri bahwa mereka bebas dari campur tangan politik, telah menampar muka mereka sendiri dengan tindakan mereka sendiri."

REUTERS

Berita terkait

Kisah Besi Beton 'Banci' Produksi Investor Asal Cina yang Disidak Zulhas

17 jam lalu

Kisah Besi Beton 'Banci' Produksi Investor Asal Cina yang Disidak Zulhas

Mendag Zulkifli Hasan menginspeksi mendadak sebuah pabrik baja milik investor Cina yang meproduksi baja ilegal tidak sesuai SNI.

Baca Selengkapnya

Seperti Dongeng, Kisah Cinta Li Ran Perempuan Cina yang Dinikahi Pangeran Belgia

19 jam lalu

Seperti Dongeng, Kisah Cinta Li Ran Perempuan Cina yang Dinikahi Pangeran Belgia

Seorang perempuan Cina merebut hati Pangeran Charles dan Belgia. Kisah percintaan mereka seperti dalam dongeng.

Baca Selengkapnya

Top 3 Dunia: Sumber Kekayaan Iran hingga Pertemuan Hamas-Fatah di Beijing

23 jam lalu

Top 3 Dunia: Sumber Kekayaan Iran hingga Pertemuan Hamas-Fatah di Beijing

Berita Top 3 Dunia pada Sabtu 27 April 2024 diawali oleh berita soal lima sumber kekayaan negara Iran, yang sedang menghadapi ketegangan dengan Israel

Baca Selengkapnya

Zulhas Ungkap Asal Mula Ditemukannya Baja Ilegal Produksi Pabrik Milik Cina

1 hari lalu

Zulhas Ungkap Asal Mula Ditemukannya Baja Ilegal Produksi Pabrik Milik Cina

Sebuah pabrik baja Cina, PT Hwa Hok Steel, terungkap memproduksi baja tulangan beton tidak sesuai SNI sehingga produk mereka dinyatakan ilegal.

Baca Selengkapnya

Filipina Pastikan Belum Ada Kata Sepakat dengan Beijing soal Laut Cina Selatan

1 hari lalu

Filipina Pastikan Belum Ada Kata Sepakat dengan Beijing soal Laut Cina Selatan

Filipina menyangkal klaim Beijing yang menyebut kedua negara telah mencapai kata sepakat terkait sengketa Laut Cina Selatan

Baca Selengkapnya

Cina Turun Tangan Pertemukan Fatah dan Hamas di Beijing

1 hari lalu

Cina Turun Tangan Pertemukan Fatah dan Hamas di Beijing

Pemerintah Cina turun tangan mempertemukan dua kelompok berseteru di Palestina yaitu Fatah dan Hamas

Baca Selengkapnya

Terkini: Pesan Zulkifli Hasan ke Pejabat Baru Dilantik terkait konflik Timur Tengah, AHY Serahkan 300 Sertifikat Gratis di Sulawesi Tenggara

1 hari lalu

Terkini: Pesan Zulkifli Hasan ke Pejabat Baru Dilantik terkait konflik Timur Tengah, AHY Serahkan 300 Sertifikat Gratis di Sulawesi Tenggara

Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan atau Zulhas melantik Pimpinan Tinggi Madya dan Pratama atau Pejabat Eselon I dan II Kementerian Perdagangan.

Baca Selengkapnya

Terkini: Lahan Padi Cina 1 Juta Hektar di Kalimantan Menuai Polemik, Cara Daftar Subsidi LPG 3 Kilogram

2 hari lalu

Terkini: Lahan Padi Cina 1 Juta Hektar di Kalimantan Menuai Polemik, Cara Daftar Subsidi LPG 3 Kilogram

Rencana pembukaan lahan 1 juta hektar untuk padi Cina di Kalimantan menuai pro dan kontra. Cara mendaftar menjadi penerima subsidi LPG 3 kilogram.

Baca Selengkapnya

Menlu Retno Setuju Upaya Bersama Berantas Judi Online: Ini Kejahatan Transnasional

2 hari lalu

Menlu Retno Setuju Upaya Bersama Berantas Judi Online: Ini Kejahatan Transnasional

Menteri Luar Negeri Retno Marsudi menilai penting penanganan judi online dapat diselesaikan secara bekerja sama.

Baca Selengkapnya

Terkini: Usulan BTN Program 3 Juta Rumah Prabowo-Gibran, Pro Kontra Rencana Buka Lahan 1 Juta Ha untuk Padi Cina

2 hari lalu

Terkini: Usulan BTN Program 3 Juta Rumah Prabowo-Gibran, Pro Kontra Rencana Buka Lahan 1 Juta Ha untuk Padi Cina

BTN mengusulkan skema dana abadi untuk membiayai program 3 juta rumah yang dicanangkan oleh pasangan Capres-cawapres terpilih Prabowo-Gibran.

Baca Selengkapnya