Pesawat Malaysia MH370 Diduga Jatuh di Hutan Kamboja, Muncul di Citra Satelit

Reporter

Tempo.co

Selasa, 21 Desember 2021 19:27 WIB

Saat-saat terakhir penerbangan MH370 telah direkonstruksi untuk sebuah film dokumenter yang menunjukkan MH370 berputar di luar kendali dan menabrak laut. [National Geographic via Dailymail]

TEMPO.CO, Jakarta - Hilangnya pesawat Malaysia Airlines MH370 masih menyisakan misteri. Berbagai spekulasi berkembang atas hilangnya pesawat yang terbang dari Kuala Lumpur, Malaysia ke Beijing, China ini.

Pengakuan terbaru berasal dari Andre Milne. Ia dan timnya dari Unicorn Aerospace percaya hampir memecahkan misteri itu. Menurut penyelidikan, dia telah menemukan citra satelit pesawat MH370 di dalam hutan Kamboja.

Dia mengatakan kepada Express.co.uk bahwa dia melakukan referensi silang gambar dengan kontaknya di Pentagon AS dan Gedung Putih. Awalnya dia bermaksud meluncurkan misi pengintaian helikopter pada awal tahun depan.

Komunike terakhir awak Malaysia Airlines MH370 direkam di atas Laut Cina Selatan, sekitar 38 menit setelah lepas landas. Tak lama setelah itu, pengendali lalu lintas udara kehilangan jejak pesawat namun masih bisa dilacak oleh radar militer selama sekitar satu jam.

Data radar menunjukkan pesawat menyimpang dari rute yang direncanakan dan menghilang sekitar 200 mil laut barat laut Pulau Penang, Malaysia.

Advertising
Advertising

Andre Milne percaya pesawat kemungkinan jatuh di atas Kamboja, yang terletak di timur laut Malaysia, di antara Thailand dan Vietnam. Dugaan ini muncul setelah beberapa bukti muncul menunjukkan bahwa pesawat yang hilang itu terakhir kali di-ping ke seluruh negeri. Informasi itu awalnya diabaikan.

Menurut Milne, ia mengirimkan dua tim ke Kamboja. Setelah berbulan-bulan direncanakan, mereka pergi ke hutan Kamboja dan menetapkan lokasi kecelakaan "Lokasinya hampir tidak mungkin dicapai dengan berjalan kaki. Kemudian dikirim drone pengintai untuk mengkonfirmasi keadaan lokasi kecelakaan yang sekarang sudah ditumbuhi vegetasi hutan," ujarnya.

Satu-satunya cara mencapai lokasi itu jatuhnya pesawat Malaysia Arilines sekarang, ujar Milne, adalah dengan helikopter pengintai. Dia juga akan meminta bantuan tim dari China, Rusia dan Amerika Serikat untuk penginderaan jarak jauh.

"Saya ingat bahwa sinyal terakhir yang sebenarnya diterima dari MH370 ke Kontrol Operasi Malaysia sebenarnya dari Kamboja. Sinyal itu secara keliru diabaikan karena dugaan data Samudera Hindia Selatan Inmarsat dianggap lebih dapat diandalkan. Kita semua tahu sekarang bagaimana misi pencarian MH370 berakhir, namun gagal total."

Menurut penyelidik, gambar satelit yang dibagikan menunjukkan sebelum dan sesudah lokasi hilangnya pesawat MH370. Dia percaya gambar-gambar itu, jika dibandingkan akan mengungkapkan sesuatu di dalam hutan.

Gambar lain yang dibagikan, seperti menunjukkan tata letak Boeing 777 dengan skala 1:1. Gambar itu cocok dengan ukuran skala Malaysia Flight MH370.

Selama ini sejumlah spekulasi berkembang di antaranya pesawat Malaysia Airlines jatuh ke dalam laut. Potongan-potongan puing pesawat ditemukan di sepanjang pantai di wilayah tersebut, yang menunjukkan bahwa pesawat mungkin tidak jatuh di tanah keras. Laporan pada 2018 menunjukkan kemungkinan adanya campur tangan oleh pihak ketiga atas hilangnya pesawat.

Baca: Pakar Independen Duga Pilot Pesawat MH370 Sengaja Keluar Jalur

EXPRESS.CO.UK

Berita terkait

Penumpang Ketahuan Bawa Ular saat akan Naik Pesawat, Disembunyikan di Celana

2 hari lalu

Penumpang Ketahuan Bawa Ular saat akan Naik Pesawat, Disembunyikan di Celana

Keamanan bandara menggunakan Advanced Imaging Technology (AIT) untuk mendeteksi kejanggalan pada penumpang itu sebelum naik pesawat.

Baca Selengkapnya

Cuaca Panas di Kamboja Sebabkan Gudang Amunisi Meledak, 20 Tentara Tewas

2 hari lalu

Cuaca Panas di Kamboja Sebabkan Gudang Amunisi Meledak, 20 Tentara Tewas

Cuaca panas menerjang sejumlah negara di Asia. Di Kamboja, gudang amunisi meledak hingga menyebabkan 20 tentara tewas.

Baca Selengkapnya

Badan Mata-mata Seoul Tuding Korea Utara Rencanakan Serangan terhadap Kedutaan Besar

2 hari lalu

Badan Mata-mata Seoul Tuding Korea Utara Rencanakan Serangan terhadap Kedutaan Besar

Badan mata-mata Korea Selatan menuding Korea Utara sedang merencanakan serangan "teroris" yang menargetkan pejabat dan warga Seoul di luar negeri.

Baca Selengkapnya

Pendapatan Garuda Indonesia di Kuartal Pertama 2024 Mencapai USD 711,98 Juta

4 hari lalu

Pendapatan Garuda Indonesia di Kuartal Pertama 2024 Mencapai USD 711,98 Juta

PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk mencatatkan pertumbuhan pendapatannya di kuartal pertama 2024 ini meningkat hingga 18,07 persen.

Baca Selengkapnya

Penumpang Garuda Indonesia Mencapai 5,42 Juta Sepanjang Kuartal Pertama 2024

4 hari lalu

Penumpang Garuda Indonesia Mencapai 5,42 Juta Sepanjang Kuartal Pertama 2024

Jumlah penumpang Garuda Indonesia Group di kuartal pertama 2024 sebanyak 5,42 juta.

Baca Selengkapnya

Kompensasi Apa yang Didapat Penumpang jika Terjadi Keterlambatan Penerbangan Pesawat?

5 hari lalu

Kompensasi Apa yang Didapat Penumpang jika Terjadi Keterlambatan Penerbangan Pesawat?

Penumpang memiliki hak mendapat kompensasi dari maskapai jika terjadi keterlambatan penerbangan pesawat.

Baca Selengkapnya

Tips Bepergian Naik Pesawat dengan Hewan Peliharaan

6 hari lalu

Tips Bepergian Naik Pesawat dengan Hewan Peliharaan

Tak semua maskapai penerbangan membolehkan penumpang bawa hewan peliharaan, pastikan tahu berikut sebelum beli tiket.

Baca Selengkapnya

Pesawat Khusus Anjing Bakal Terbang dari New York Mulai Bulan Depan

6 hari lalu

Pesawat Khusus Anjing Bakal Terbang dari New York Mulai Bulan Depan

Bark Air merupakan layanan perjalanan udara pertama yang memungkinkan anjing menikmati penerbangan kelas satu.

Baca Selengkapnya

AS Kembalikan Barang Antik Curian ke RI, Ada Peninggalan Majapahit

7 hari lalu

AS Kembalikan Barang Antik Curian ke RI, Ada Peninggalan Majapahit

Jaksa New York mengembalikan barang antik yang dicuri dari Kamboja dan Indonesia. Dari Indonesia, ada peninggalan Kerajaan Majapahit.

Baca Selengkapnya

AS Kembalikan Barang Antik yang Dicuri dari Indonesia dan Kamboja

8 hari lalu

AS Kembalikan Barang Antik yang Dicuri dari Indonesia dan Kamboja

Jaksa wilayah New York AS menuduh dua pedagang seni terkemuka melakukan perdagangan ilegal barang antik dari Indonesia dan Cina senilai US$3 juta.

Baca Selengkapnya