Selandia Baru Tunda Pembukaan Perbatasan Internasional karena Varian Omicron
Reporter
Tempo.co
Editor
Eka Yudha Saputra
Selasa, 21 Desember 2021 16:00 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - Selandia Baru pada Selasa menunda pembukaan kembali perbatasan internasionalnya karena penyebaran varian Omicron yang semakin merajalela di negara-negara lain.
Infeksi Omicron berlipatganda di seluruh Eropa, Amerika Serikat, dan Asia, termasuk di Jepang di mana salah satu klaster pangkalan militer mengonfirmasi 180 kasus.
Menteri Satuan Respons COVID-19 Selandia Baru Chris Hipkins mengatakan negaranya, yang memberlakukan beberapa tindakan COVID-19 terberat di dunia, menunda dimulainya pembukaan kembali perbatasannya yang direncanakan hingga akhir Februari.
Pemerintah sebelumnya mengatakan perjalanan bebas karantina akan dibuka kembali pada pertengahan Januari untuk warga negara Selandia Baru dan penduduk di Australia, jadwal yang akan memungkinkan perjalanan selama periode liburan musim panas, dan pada April untuk turis asing.
"Tidak diragukan lagi ini mengecewakan dan akan mengacaukan banyak rencana liburan, tetapi penting untuk menetapkan perubahan ini dengan jelas hari ini sehingga mereka dapat memiliki waktu untuk mempertimbangkan rencana itu," kata Hipkins pada konferensi pers, dikutip dari Reuters, 21 Desember 2021.
Di Australia, di mana kasus Omicron melonjak tetapi rawat inap tetap relatif rendah, Perdana Menteri Scott Morrison mendesak para pemimpin negara bagian dan teritori untuk menghindari lockdown lebih lanjut.
"Kami tidak akan kembali ke lockdown. Kami akan maju untuk hidup dengan virus ini dengan akal sehat dan tanggung jawab," kata Scott Morrison.
Varian Omicron pertama kali terdeteksi bulan lalu di Afrika selatan dan Hong Kong dan sejauh ini telah dilaporkan di setidaknya 89 negara.
Tingkat keparahan penyakit yang ditimbulkan oleh varian Omicron masih belum jelas, tetapi Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) memperingatkan penyebarannya lebih cepat daripada varian Delta dan menyebabkan infeksi pada orang yang sudah divaksinasi atau yang telah pulih dari penyakit COVID-19.
Baca juga: Khawatir Varian Omicron, Israel Larang Warganya ke Amerika Serikat
REUTERS