TEMPO.CO, Jakarta - Israel pada Senin menambahkan Amerika Serikat ke daftar larangan terbang, dengan alasan kekhawatiran atas penyebaran varian Omicron.
Di bawah dekrit, yang mulai berlaku pada Selasa pukul 22:00 GMT, Israel akan memerlukan izin khusus untuk terbang ke Amerika Serikat, sekarang salah satu dari lebih dari 50 negara di mana warganya tidak dapat melakukan perjalanan.
Dalam pidato yang disiarkan televisi pada Ahad, Perdana Menteri Naftali Bennett mengatakan Israel telah mengulur waktu dengan bergerak cepat untuk membatasi perjalanan ketika Omicron pertama kali terdeteksi bulan lalu, tetapi sekarang berkurang. Dia memperkirakan gelombang penyakit dalam beberapa minggu.
Bertindak atas rekomendasi Kementerian Kesehatan, para menteri kabinet memberikan suara pada Senin untuk menempatkan Amerika Serikat, Italia, Belgia, Jerman, Hongaria, Maroko, Portugal, Kanada, Swiss, dan Turki dalam daftar larangan terbang, kata kantor Bennett, Reuters melaporkan, 20 Desember 2021.
Israel telah mencatat 134 kasus Omicron yang dikonfirmasi dan 307 kasus dugaan lainnya, kata Kementerian Kesehatan. Dari jumlah tersebut, 167 adalah gejala, katanya.
Dalam tanggapan pertama yang cepat terhadap varian Omicron, yang pertama kali terdeteksi di Afrika selatan dan Hong Kong, Israel melarang masuknya orang asing pada 25 November dan telah memberlakukan perintah karantina tiga hingga 14 hari untuk orang Israel yang kembali dari luar negeri.
Baca juga: Israel Gunakan Teknologi Shin Bet untuk Lacak Varian Omicron
REUTERS