Mahasiswa Hukum Menang Gugatan Lawan Pemilik Indekos karena Kamar Tidak Layak

Reporter

Tempo.co

Rabu, 15 Desember 2021 12:00 WIB

Jack Simm, 19.[Jack Simm/SWNS/WalesOnline]

TEMPO.CO, Jakarta - Seorang mahasiswa hukum Inggris berusia 19 tahun menang gugatan melawan pemilik indekos karena kamar yang dia sewa tidak layak huni.

Jack Simm menggugat pemilik indekosnya karena dugaan pelanggaran kontrak atas flat-nya yang "seperti lokasi konstruksi" ketika dia pertama kali pindah pada September 2020.

Jack Simm, yang saat itu mahasiswa baru di University of East Anglia (UEA), menghabiskan satu tahun untuk memperjuangkan kasus ini dan sekarang telah menang saat dia masih kuliah tahun kedua, Daily Mail melaporkan, 15 Desember 2021.

Mahasiswa hukum itu telah memenangkan kasus pengadilan pertamanya dengan menggunakan buku teks revisi untuk menghadapi pemilik kamar sewa.

Jack Simm mengatakan memenangkan kasus ini adalah "revisi sempurna" untuk gelar sarjana hukumnya.

Advertising
Advertising

Menjelang satu jam sidang di pengadilan perdata bulan lalu, Jack mengacu pada undang-undang dan kasus hukum yang dia pelajari dalam studinya untuk membangun klaim hukum 10 halaman untuk pengembalian uang deposit dan sewa bulan pertama sebesar 859 poundsterling atau sekitar Rp16,3 juta.

Newsweek melaporkan, Jack Simm menyewa sebuah flat di Norwich's Velocity Student, yang dikelola oleh Estateducation, dan belum bisa mengecek flat-nya sampai dia tiba pada September atau beberapa hari sebelum tahun ajar semester pertama dimulai.

Jack berhasil menggugat perusahaan pemilik flat Velocity Student Accommodation karena pelanggaran kontrak menyusul serangkaian masalah dengan akomodasi. Akomodasi ini dikembangkan oleh Freedman Project LLP dan dikelola oleh sebuah perusahaan bernama Estateducation.

"Ini adalah revisi terbaik yang pernah saya lakukan," kata Jack, yang juga seorang pemain rugby di universitas, dikutip dari WalesOnline.

"Lucunya, ketika kasus ini sedang berlangsung, saya sedang mempelajari hukum kontrak, jadi saya membuka buku teks dan memeriksa catatannya," tambahnya.

Jack Simm mengatakan pemilik properti telah menunjukkan kasus penipuan di bawah Misrepresentation Act 1967 dan mempelajari buku teks hukumnya demi membangun klaim hukum untuk mendapatkan kembali deposit 150 poundsterling (Rp2,8 juta) dan sewa bulan pertama senilai 709 poundsterling (Rp13,5 juta).

Ben Smith, direktur Freedman Project LLP, yang mengembangkan akomodasi, mengatakan dalam pengajuan hukumnya bahwa Jack Simm tidak memberikan jangka waktu yang wajar untuk menanggapi permintaan perbaikan, yaitu 14 hari.

Pengajuan itu juga mengklaim Jack Simm telah melanggar kontrak sewanya dan klaim balik sebesar 7.160 poundsterling (Rp135,8 juta) untuk menutupi periode sewa selain bunga, menurut The Times.

Tapi pada keputusan pengadilan 2 November, hakim mendukung Jack Simm dan memutuskan pemilik harus membayar.

"Menang kasus ini menunjukkan bahwa saya bisa melakukannya. Itu memberi saya dorongan kepercayaan diri yang besar," ujarnya.

Jack berargumen bahwa pemiliknya melanggar kontrak karena akomodasi tahun pertama di Norwich, Norfolk, tidak layak untuk ditinggali.

Dia mengklaim tidak ada pemanas atau Wi-Fi, debu di mana-mana dan pembangun masih bekerja di gedung flat, yang tidak dikunjungi Jack beberapa hari sebelum dimulainya semester ketika dia diterima di University of East Anglia.

"Jack Simm mendapati kamar Velocity Student seperti tempat konstruksi dan kamarnya terlihat jelas belum selesai dan tidak berfungsi. Saat kami masuk kamarnya, seorang tukang ledeng masih bekerja di kamar mandinya," menurut gugatan hukum yang diajukan ke pengadilan wilayah Newcastle.

Dia meninggalkan flat dan berhenti membayar sewa setelah seminggu karena pemiliknya "tidak segera memperbaiki masalah". Dia kemudian mulai menyusun kasus hukumnya.

"Kami berkendara dan tiba di tempat ini dan itu lebih mirip lokasi konstruksi daripada tempat tinggal," kata pemuda Newcastle itu.

"Di kamar saya lantainya tertutup debu dan ada suara keras dari orang-orang yang memukul. Di malam hari sangat dingin tanpa pemanas. Bau tidak enak keluar entah dari mana," ceritanya.

"Kami memberi pemilik waktu seminggu untuk menyelesaikan semuanya dan pada akhirnya tidak ada yang diselesaikan, jadi saya pindah dan menyerahkan kunci saya," papar Jack.

"Bagian yang paling berat adalah memastikan kasusnya rapih. Saya terus mengutak-atik kasus ini sampai tanggal pengadilan."

Pada tanggal 2 November, Pengadilan Newcastle County memutuskan mendukung Jack dan memerintahkan agar dia dibayar 859 poundsterliing (Rp16,3 juta) untuk menutupi deposit dan sewa bulan pertama. Pengadilan juga memerintahkan pemilik indekos membayar 140 poundsterling (Rp2,6 juta) untuk biaya pengadilan.

Baca juga: Tes Vagina Tiap Pekan, 2 Mahasiswa AS Gugat Kampusnya

DAILY MAIL | WALES ONLINE | THE TIMES | NEWSWEEK

Berita terkait

RI - Inggris Berkomitmen Perkuat Kerja Sama Ekonomi dan Perdagangan

13 jam lalu

RI - Inggris Berkomitmen Perkuat Kerja Sama Ekonomi dan Perdagangan

Pemerintah Indonesia bertemu dengan Menteri Perdagangan Inggris Greg Hands MP untuk membahas sejumlah kerja sama di bidang ekonomi dan perdagangan.

Baca Selengkapnya

Mahasiswa Irlandia Berkemah di Trinity College Dublin untuk Protes Pro-Palestina

15 jam lalu

Mahasiswa Irlandia Berkemah di Trinity College Dublin untuk Protes Pro-Palestina

Mahasiswa Irlandia mendirikan perkemahan di Trinity College Dublin untuk memprotes serangan Israel di Gaza.

Baca Selengkapnya

Atasi Penerima KIP Kuliah yang Tidak Tepat Sasaran, Kemendikbud Minta Kampus Evaluasi

16 jam lalu

Atasi Penerima KIP Kuliah yang Tidak Tepat Sasaran, Kemendikbud Minta Kampus Evaluasi

Viralnya kasus dugaan penerima KIP Kuliah bergaya hedon, Kemendikbudristek akan mengambil langkah.

Baca Selengkapnya

Viral Dugaan Penyalahgunaan KIP Kuliah Mahasiswa Undip, Kemendikbud: Tanggung Jawab Kampus

1 hari lalu

Viral Dugaan Penyalahgunaan KIP Kuliah Mahasiswa Undip, Kemendikbud: Tanggung Jawab Kampus

Sejumlah mahasiswa penerima KIP Kuliah menjadi perbincangan karena menampilkan gaya hidup mewah.

Baca Selengkapnya

Kemendikbud: Penerima KIP Kuliah Boleh Bekerja Jadi Reseller Hingga Youtuber

1 hari lalu

Kemendikbud: Penerima KIP Kuliah Boleh Bekerja Jadi Reseller Hingga Youtuber

Sebelumnya viral sejumlah mahasiswa penerima KIP Kuliah di Universitas Diponegoro atau Undip yang diduga melakukan penyalahgunaan bantuan.

Baca Selengkapnya

Detektif Swasta Israel Ditangkap di London, Dicari AS atas Dugaan Peretasan

1 hari lalu

Detektif Swasta Israel Ditangkap di London, Dicari AS atas Dugaan Peretasan

Seorang detektif swasta Israel yang dicari oleh Amerika Serikat, ditangkap di London atas tuduhan spionase dunia maya

Baca Selengkapnya

Ratusan Mahasiswa Universitas Indonesia Gelar Aksi Simbolik UI Palestine Solidarity Camp

1 hari lalu

Ratusan Mahasiswa Universitas Indonesia Gelar Aksi Simbolik UI Palestine Solidarity Camp

Ratusan mahasiswa Universitas Indonesia menggelar aksi solidaritas bagi warga Palestina dan mahasiswa di Amerika yang diberangus aparat.

Baca Selengkapnya

Amnesty International Ungkap Rentetan Kekerasan Polisi Terhadap Mahasiswa di Makassar

1 hari lalu

Amnesty International Ungkap Rentetan Kekerasan Polisi Terhadap Mahasiswa di Makassar

Amnesty International Indonesia mendesak polisi segera membebaskan puluhan mahasiswa yang ditangkap saat Hari Buruh dan Hari Pendidikan.

Baca Selengkapnya

Amnesty International Kecam Polisi Masuk ke dalam Kampus dan Menangkap Mahasiswa di Makassar

1 hari lalu

Amnesty International Kecam Polisi Masuk ke dalam Kampus dan Menangkap Mahasiswa di Makassar

Amnesty International kecam kekerasan polisi di dua kampus di Makassar saat Hari Buruh Internasional dan Hari Pendidikan Nasional.

Baca Selengkapnya

Ikuti Gerakan di AS, Mahasiswa Pro-Palestina Berkemah di Kampus-Kampus Australia

1 hari lalu

Ikuti Gerakan di AS, Mahasiswa Pro-Palestina Berkemah di Kampus-Kampus Australia

Gelombang protes pro-Palestina di kampus-kampus Amerika Serikat telah menyebar ke berbagai universitas di Australia.

Baca Selengkapnya