20 Mahasiswa Bangladesh Dihukum Mati Akibat Bunuh Rekannya dengan Sadis

Reporter

Tempo.co

Rabu, 8 Desember 2021 20:13 WIB

Ilustrasi hukuman mati. abc.net.au, trbimg.com

TEMPO.CO, Jakarta - Pengadilan Bangladesh memvonis hukuman mati terhadap 20 mahasiswa pada Rabu, 8 Desember 2021. Hukuman dijatuhkan atas tuduhan pembunuhan brutal pada 2019 terhadap seorang pemuda yang mengkritik pemerintah di media sosial.

Mayat Abrar Fahad (21) yang babak belur ditemukan di asrama universitas tempat ia kuliah beberapa jam setelah menulis sebuah posting di Facebook. Abrar mengecam Perdana Menteri Sheikh Hasina karena menandatangani kesepakatan pembagian air dengan India.

Akibat unggahannya itu, dia dipukuli dengan tongkat kriket dan benda tumpul lainnya selama enam jam oleh 25 mahasiswa yang tergabung dalam sayap mahasiswa Liga Awami yang berkuasa, Liga Chhatra Bangladesh (BCL).

"Saya senang dengan putusan itu," kata ayah Abrar Fahad, Barkat Ullah kepada wartawan di luar pengadilan. "Saya berharap hukuman akan segera dilaksanakan."

Jaksa Abdullah Abu mengatakan bahwa lima pelaku lainnya dijatuhi hukuman penjara seumur hidup. Semua yang dijatuhi hukuman mati berusia antara 20 dan 22 tahun dan kuliah di Universitas Teknik dan Teknologi elit Bangladesh bersama Fahad.

Advertising
Advertising

Tiga terdakwa masih buron sementara sisanya berada di ruang sidang. Seorang pengacara untuk para terdakwa mengatakan akan mengajukan banding atas hukuman itu.

Pembunuhan bermula saat Fahad telah memasang unggahan di Facebook yang menjadi viral beberapa jam sebelum kematiannya. Dia mengkritik pemerintah karena menandatangani perjanjian yang mengizinkan India mengambil air dari sungai yang terletak di perbatasan kedua negara.

Dalam rekaman CCTV yang viral di media sosial, Fahad terlihat berjalan ke asrama bersama beberapa aktivis BCL. Sekitar enam jam kemudian, jenazahnya dibawa oleh para mahasiswa dan dibaringkan di tanah.

Beberapa tahun terakhir, BCL dikenal karena anggotanya melakukan pembunuhan, kekerasan dan pemerasan. Pada 2018, anggota BCL diduga menggunakan kekerasan untuk menekan protes besar mahasiswa anti-pemerintah.

Protes itu dipicu oleh kemarahan atas keselamatan jalan setelah seorang mahasiswa tewas ditabrak bus yang sedang melaju kencang. Para pengunjuk rasa telah menyerukan para penyerang untuk dihukum berat dan BCL dilarang.

Perdana Menteri Bangladesh Sheikh Hasina bersumpah para pembunuh akan mendapatkan hukuman maksimal.

Hukuman mati adalah hal biasa di Bangladesh. Semua eksekusi dilakukan dengan cara digantung, yang merupakan warisan zaman kolonial Inggris.

Pada Agustus, pengadilan menjatuhkan hukuman mati kepada enam ekstremis Muslim atas pembunuhan brutal terhadap dua aktivis hak-hak gay.

Baca: India dan Bangladesh Rayakan 50 Tahun Persahabatan Dua Negara

CHANNEL NEWS ASIA

Berita terkait

Pembunuhan Pengusaha Kerajinan Tembaga di Boyolali, Korban dan Pelaku Terlibat Hubungan Sesama Jenis

5 jam lalu

Pembunuhan Pengusaha Kerajinan Tembaga di Boyolali, Korban dan Pelaku Terlibat Hubungan Sesama Jenis

Irwan, tersangka pembunuhan pengusaha kerajinan tembaga di Boyolali terlibat hubungan sesama jenis. Irwan murka karena tak dituruti minta Rp 500 ribu.

Baca Selengkapnya

Kecam Kekerasan dan Diskriminasi Mahasiswa Katolik Universitas Pamulang, YLBHI Desak Aparat Usut Tuntas dan Penuhi Hak Korban

6 jam lalu

Kecam Kekerasan dan Diskriminasi Mahasiswa Katolik Universitas Pamulang, YLBHI Desak Aparat Usut Tuntas dan Penuhi Hak Korban

YLBHI dan LBH Jakarta mengecam diskriminasi dan kekerasan oleh kelompok intoleran kepada sejumlah Mahasiswa Katolik Universitas Pamulang.

Baca Selengkapnya

Prihatin Kekerasan Terhadap Mahasiswa Universitas Pamulang yang Menggelar Doa Rosario, Dirjen HAM: Perlu Dialog

6 jam lalu

Prihatin Kekerasan Terhadap Mahasiswa Universitas Pamulang yang Menggelar Doa Rosario, Dirjen HAM: Perlu Dialog

Menurutnya, kasus kekerasan seperti yang dialami mahasiswa Universitas Pamulang tidak boleh terjadi di Indonesia yang menjunjung tinggi pancasila.

Baca Selengkapnya

Jumlah Kematian Akibat Senjata Api di Amerika Serikat Capai Rekor Tertinggi

8 jam lalu

Jumlah Kematian Akibat Senjata Api di Amerika Serikat Capai Rekor Tertinggi

Amerika Serikat tengah menjadi sorotan pasca-penembakan terbaru di Buffalo dan legalisasi senjata api di Tennessee. Bagaimana fakta-faktanya?

Baca Selengkapnya

Peran Ketua RT dan 3 Warga Tersangka Pembubaran Ibadah Mahasiswa Katolik Universitas Pamulang

8 jam lalu

Peran Ketua RT dan 3 Warga Tersangka Pembubaran Ibadah Mahasiswa Katolik Universitas Pamulang

Warga Kampung Poncol, Kecamatan Setu, Tangerang Selatan membubarkan ibadah rosario sejumlah mahasiswa Katolik Universitas Pamulang

Baca Selengkapnya

Unair Buka 1.200 Kuota Penerima KIP Kuliah 2024

12 jam lalu

Unair Buka 1.200 Kuota Penerima KIP Kuliah 2024

Unair menerima kuota KIP Kuliah sebanyak 660 mahasiswa pada 2023.

Baca Selengkapnya

Sederet Kasus Anggota TNI Bunuh Warga Sipil, Terakhir Terjadi di Nias dan Makassar

12 jam lalu

Sederet Kasus Anggota TNI Bunuh Warga Sipil, Terakhir Terjadi di Nias dan Makassar

Berikut sederet kejadian anggota TNI bunuh warga sipil. Terakhir Kopti SB personel TNI AL menembak pemuda RS, umur 18 tahun, di Kota Makassar.

Baca Selengkapnya

4 Warga jadi Tersangka di Kasus Pembubaran Ibadah Mahasiswa Katolik Universitas Pamulang

12 jam lalu

4 Warga jadi Tersangka di Kasus Pembubaran Ibadah Mahasiswa Katolik Universitas Pamulang

Mahasiswa Universitas Pamulang yang sedang beribadah membaca doa rosario dibubarkan dan dianiaya warga

Baca Selengkapnya

Kemendikbud: Mahasiswa Penerima KIP Kuliah Harus Punya Keinginan Maju

14 jam lalu

Kemendikbud: Mahasiswa Penerima KIP Kuliah Harus Punya Keinginan Maju

Kemendikbud mendorong penerima KIP Kuliah untuk maju dan berkembang.

Baca Selengkapnya

SETARA Institute: Pengeroyokan Mahasiswa Katolik di Pamulang Wujud Lemahnya Ekosistem Toleransi

14 jam lalu

SETARA Institute: Pengeroyokan Mahasiswa Katolik di Pamulang Wujud Lemahnya Ekosistem Toleransi

Warga Kampung Poncol, Setu, Tangerang Selatan (Tangsel) membubarkan mahasiswa Universitas Pamulang yang sedang beribadah doa rosario

Baca Selengkapnya