Cina Perketat Aturan, Era Makau Surga Judi Berakhir?

Reporter

Tempo.co

Editor

Yudono Yanuar

Rabu, 8 Desember 2021 07:20 WIB

Seorang pengunjung mencoba mesin judi di Global Gaming Expo Asia di Makau, Cina, 19 Mei 2015. REUTERS/Bobby Yip

TEMPO.CO, Jakarta - Makau tampaknya bukan surga judi lagi bagi warga Cina setelah Beijing melakukan tindakan keras akibat banyak uang dari daratan tersedot ke sana.

Regulator perjudian Makau telah memerintahkan operator junket di pusat judi terbesar di dunia untuk berhenti menawarkan kredit kepada pelanggan, menurut perusahaan pialang Bernstein seperti dikutip Reuters, Selasa, 7 Desember 2021..

Biro Inspeksi dan Koordinasi Permainan Macau (DICJ) telah memerintahkan operator, yang membawa klien pembelanjaan besar dari daratan Cina ke kamar VIP di kasino Makau, seringkali dengan pinjaman untuk dipertaruhkan, berhenti menawarkan kredit, kata Bernstein dalam sebuah catatan penelitian.

"Wynn dan yang lainnya sedang dalam proses menutup operasi junket," kata Bernstein dalam catatan tersebut.

Junket adalah jasa yang menyediakan semua keperluan penjudi kelas kakap, mulai dari ruang khusus di kasino, akomodasi sampai pinjaman untuk taruhan.

Advertising
Advertising

Menurut Reuters, Wynn dan Melco akan menutup kamar junket mereka pada 20 Desember dan 21 Desember.

Regulator perjudian Makau tidak menanggapi permintaan komentar.

Operator kasino Wynn Macau, Sands China, Galaxy Entertainment, SJM Holdings dan Melco International Development juga tidak menanggapi permintaan dari Reuters untuk wawancara.

Kabar penutupan itu muncul beberapa hari setelah raksasa junket Suncity menutup semua ruang perjudian VIP di Makau setelah kepala eksekutifnya, Alvin Chau, ditangkap atas dugaan mengadakan perjudian lintas batas.

Pihak berwenang di Cina daratan, di mana perjudian ilegal, melihat junket bertanggung jawab atas tersedotnya miliaran yuan keluar negeri.

Carlos Lobo, konsultan judi yang berbasis di Makau, mengatakan jika pemerintah Makau benar-benar membuat junket berhenti menawarkan kredit kepada klien, itu akan menandai akhir dari sebuah era.

"Jika ini benar, junket harus beroperasi sebagai agen perjalanan, melalui kegiatan seperti menerima biaya untuk membawa klien kaya ke operator kasino, daripada menerima komisi dari ruang permainan VIP yang telah menjadi model bisnis utama selama bertahun-tahun," dia berkata.

Berita terkait

Bahlil Bantah Cina Kuasai Investasi di Indonesia, Ini Faktanya

2 jam lalu

Bahlil Bantah Cina Kuasai Investasi di Indonesia, Ini Faktanya

Menteri Bahlil membantah investasi di Indonesia selama ini dikuasai oleh Cina, karena pemodal terbesar justru Singapura.

Baca Selengkapnya

Segera Hadir di Subang Smartpolitan, Berikut Profil BYD Perusahaan Kendaraan Listrik

5 jam lalu

Segera Hadir di Subang Smartpolitan, Berikut Profil BYD Perusahaan Kendaraan Listrik

Keputusan mendirikan pabrik kendaraan listrik di Subang Smartpolitan menunjukkan komitmen BYD dalam mendukung mobilitas berkelanjutan di Indonesia.

Baca Selengkapnya

Jalan Raya di Cina Ambles, Sedikitnya 48 Orang Tewas

5 jam lalu

Jalan Raya di Cina Ambles, Sedikitnya 48 Orang Tewas

Korban tewas akibat amblesnya jalan raya di Cina selatan telah meningkat menjadi 48 orang

Baca Selengkapnya

Hasil Piala Uber 2024: Tim Bulu Tangkis Putri Cina dan Jepang Bakal Duel di Semifinal

6 jam lalu

Hasil Piala Uber 2024: Tim Bulu Tangkis Putri Cina dan Jepang Bakal Duel di Semifinal

Tim bulu tangkis putri Cina dan Jepang melenggang mulus ke semifinal Uber Cup atau Piala Uber 2024.

Baca Selengkapnya

Filipina Salahkan Beijing karena Memancing Ketegangan di Laut Cina Selatan

1 hari lalu

Filipina Salahkan Beijing karena Memancing Ketegangan di Laut Cina Selatan

Manila menuduh penjaga pantai Cina telah memancing naiknya ketegangan di Laut Cina Selatan setelah dua kapalnya rusak ditembak meriam air

Baca Selengkapnya

Survei: 58 Persen Responden Percaya Beijing Gunakan TikTok untuk Pengaruhi Opini Warga Amerika Serikat

1 hari lalu

Survei: 58 Persen Responden Percaya Beijing Gunakan TikTok untuk Pengaruhi Opini Warga Amerika Serikat

Jajak pendapat yang dilakukan Reuters/Ipsos mengungkap 58 persen responden percaya Beijing menggunakan TikTok untuk mempengaruhi opini warga Amerika.

Baca Selengkapnya

EHang Lebih Dekat Lagi ke Operasional Taksi Terbang Komersial di Cina

1 hari lalu

EHang Lebih Dekat Lagi ke Operasional Taksi Terbang Komersial di Cina

EHang raih sertifikat produksi untuk bakal taksi terbang EH216-S. Yang pertama di industri eVTOL dunia.

Baca Selengkapnya

Marak WNI Jadi Korban Penipuan Berkedok Pengantin di Cina, KBRI Ungkap Modusnya

2 hari lalu

Marak WNI Jadi Korban Penipuan Berkedok Pengantin di Cina, KBRI Ungkap Modusnya

Banyak WNI yang diiming-imingi menjadi pengantin di Cina dengan mas kawin puluhan juta. Tak semuanya beruntung.

Baca Selengkapnya

Terpopuler Bisnis: Zulhas Ungkap Asal Mula Ditemukannya Baja Ilegal, Promo Gajian hingga Sindiran Komikus Jepang

3 hari lalu

Terpopuler Bisnis: Zulhas Ungkap Asal Mula Ditemukannya Baja Ilegal, Promo Gajian hingga Sindiran Komikus Jepang

Zulkifli Hasan mengungkap asal mula ditemukannya baja ilegal produksi pabrik milik Cina.

Baca Selengkapnya

Kisah Besi Beton 'Banci' Produksi Investor Asal Cina yang Disidak Zulhas

4 hari lalu

Kisah Besi Beton 'Banci' Produksi Investor Asal Cina yang Disidak Zulhas

Mendag Zulkifli Hasan menginspeksi mendadak sebuah pabrik baja milik investor Cina yang meproduksi baja ilegal tidak sesuai SNI.

Baca Selengkapnya