Studi: Campuran Ketiga Vaksin Covid-19 Ini Lebih Efektif Tangkal Corona

Reporter

Tempo.co

Selasa, 7 Desember 2021 19:14 WIB

Vaksinator mempersiapkan vaksin Covid-19 Moderna bagi tenaga kesehatan di Rumah Sakit Mangusada, Kabupaten Badung, Bali, Rabu, 4 Agustus 2021. Dinas Kesehatan Provinsi Bali menergetkan 40.768 orang tenaga kesehatan seluruh Bali mendapatkan vaksinasi dosis ketiga. Johannes P. Christo

TEMPO.CO, Jakarta - Sebuah penelitian besar di Inggris tentang pencampuran vaksin Covid-19 menemukan bahwa menggunakan ketiga vaksin berbeda lebih baik dibandingkan hanya satu saja. Orang yang menerima suntikan pertama AstraZeneca atau Pfizer-BioNTech diikuti oleh Moderna sembilan minggu kemudian, memiliki respons kekebalan tubuh yang lebih baik.

"Kami menemukan respons imun yang sangat baik, lebih tinggi dari ambang batas yang ditetapkan oleh vaksin Oxford-AstraZeneca dua dosis," ujar Matthew Snape, profesor Oxford kepada Reuters, Senin, 6 Desember 2021.

Temuan ini memberikan harapan bagi negara-negara miskin dan berpenghasilan menengah yang kemungkinan menggabungkan merek berbeda antara suntikan pertama dan kedua. Suntikan berbeda diberikan jika persediaan menipis atau tidak stabil.

"Data dari penelitian ini sangat menarik dan berharga bagi negara-negara berpenghasilan rendah dan menengah, saat mereka masih meluncurkan dua dosis vaksin pertama," kata Snape.

Dia melanjutkan penelitian ini menunjukkan suntikan pertama dan kedua tak harus menggunakan merek yang sama. "Menggunakan beberapa vaksin untuk mempercepat program boleh saja dilakukan," katanya.

Advertising
Advertising

Jika vaksin Covid-19 buatan AstraZeneca-Oxford diikuti dengan suntikan Moderna atau Novavax, maka akan menghasilkan antibodi yang lebih tinggi dan respons sel T diinduksi, dibandingkan dua dosis AstraZeneca-Oxford.

Penelitian yang dilakukan terhadap 1.070 sukarelawan juga menemukan bahwa dosis vaksin Pfizer -BioNTech diikuti dengan suntikan Moderna lebih baik dibandingkan dua dosis standar Pfizer -BioNTech. Vaksin Pfizer-BioNTech diikuti oleh Novavax menginduksi antibodi yang lebih tinggi dibandingkan Oxford-AstraZeneca dua dosis.

Para peneliti tidak menemukan masalah keamanan akibat pencampuran vaksin ini, menurut studi Universitas Oxford yang diterbitkan dalam jurnal medis Lancet. Pencampuran vaksin telah dilakukan di banyak negara sebelum data yang akurat tersedia.

Umur vaksin Covid-19 juga menjadi pertimbangan sejumlah negara memberikan suntikan booster di tengah melonjaknya kasus. Varian baru, termasuk Delta dan Omicron, kini meningkatkan tekanan untuk mempercepat kampanye vaksinasi.

Baca: Kasus Pertama Varian Omicron di Thailand adalah Warga Negara Amerika

REUTERS

Berita terkait

Respons Isu Efek Langka Vaksin AstraZeneca, Budi Gunadi: Benefitnya Jauh Lebih Besar

1 hari lalu

Respons Isu Efek Langka Vaksin AstraZeneca, Budi Gunadi: Benefitnya Jauh Lebih Besar

Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin buka suara soal efek samping langka dari vaksin AstraZeneca.

Baca Selengkapnya

Selain AstraZeneca, Ini Daftar Vaksin Covid-19 yang Pernah Dipakai Indonesia

1 hari lalu

Selain AstraZeneca, Ini Daftar Vaksin Covid-19 yang Pernah Dipakai Indonesia

Selain AstraZeneca, ini deretan vaksin Covid-19 yang pernah digunakan di Indonesia

Baca Selengkapnya

Komnas PP KIPI Sebut Tidak Ada Efek Samping Vaksin AstraZeneca di Indonesia

2 hari lalu

Komnas PP KIPI Sebut Tidak Ada Efek Samping Vaksin AstraZeneca di Indonesia

Sebanyak 453 juta dosis vaksin telah disuntikkan ke masyarakat Indonesia, dan 70 juta dosis di antaranya adalah vaksin AstraZeneca.

Baca Selengkapnya

Pembekuan Darah Usai Vaksinasi AstraZeneca, Epidemiolog: Kasusnya Langka dan Risiko Terkena Minim

2 hari lalu

Pembekuan Darah Usai Vaksinasi AstraZeneca, Epidemiolog: Kasusnya Langka dan Risiko Terkena Minim

Pasien pembekuan darah pertama yang disebabkan oleh vaksin AstraZeneca adalah Jamie Scott.

Baca Selengkapnya

Fakta-fakta Vaksin AstraZeneca: Efek Samping, Kasus Hukum hingga Pengakuan Perusahaan

2 hari lalu

Fakta-fakta Vaksin AstraZeneca: Efek Samping, Kasus Hukum hingga Pengakuan Perusahaan

Astrazeneca pertama kalinya mengakui efek samping vaksin Covid-19 yang diproduksi perusahaan. Apa saja fakta-fakta seputar kasus ini?

Baca Selengkapnya

Untuk Pertama Kali, AstraZeneca Akui Vaksin Covidnya Punya Efek Samping Langka

3 hari lalu

Untuk Pertama Kali, AstraZeneca Akui Vaksin Covidnya Punya Efek Samping Langka

Perusahaan farmasi AstraZeneca digugat dalam gugatan class action atas klaim bahwa vaksin Covid-19 produksinya menyebabkan kematian dan cedera serius

Baca Selengkapnya

Kejaksaan Agung Geledah Rumah Helena Lim, Kasus Apa? Ini Profil Crazy Rich PIK dan Sederet Kontroversinya

49 hari lalu

Kejaksaan Agung Geledah Rumah Helena Lim, Kasus Apa? Ini Profil Crazy Rich PIK dan Sederet Kontroversinya

Crazy rich PIK Helena Lim menjadi sorotan lantaran rumahnya digeledah Kejaksaan Agung, dugaan kasus korupsi izin tambang timah. Siapakah dia?

Baca Selengkapnya

Pria Ini Sudah Disuntik Vaksin Covid-19 217 Kali, Apa Dampaknya?

59 hari lalu

Pria Ini Sudah Disuntik Vaksin Covid-19 217 Kali, Apa Dampaknya?

Seorang pria di Jerman mendapat suntikan Vaksin Covid-19 sebanyak 217 kali dalam waktu 29 bulan.

Baca Selengkapnya

4 Tahun Pasca Kasus Pertama Covid-19 di Indonesia, Berikut Kilas Baliknya

6 Maret 2024

4 Tahun Pasca Kasus Pertama Covid-19 di Indonesia, Berikut Kilas Baliknya

Genap 4 tahun pasca kasus Covid-19 teridentifikasi pertama kali di Indonesia pada 2 Maret 2020 diikuti sebaran virus yang terus meluas.

Baca Selengkapnya

Biaya Vaksinasi Covid-19 Sudah Bertarif, Tapi Belum Ada Kepastian Harganya dan Masih Ada yang Gratis

9 Januari 2024

Biaya Vaksinasi Covid-19 Sudah Bertarif, Tapi Belum Ada Kepastian Harganya dan Masih Ada yang Gratis

Mulai 1 Januari 2024, biaya vaksinasi Covid-19 tak lagi gratis. Vaksin bisa didapatkan secara gratis jika termasuk golongan rentan. Ini penjelasannya

Baca Selengkapnya