Ethiopia Melarang Penyebaran Informasi soal Perang di Tigray

Reporter

Tempo.co

Sabtu, 27 November 2021 11:30 WIB

Peta Ethiopia (ctfassets.net)

TEMPO.CO, Jakarta - Ethiopia mengumumkan melarang penyebaran informasi mengenai perang di wilayah utara negara itu. Ethiopia menegaskan kabar terbaru terkait pertempuran di bagian utara Ethiopia hanya berasal dari sumber, yakni Pemerintah Ethiopia.

“Menyebarkan informasi mengenai manuver militer, kabar paling update di medan tempur dan menyebar dalam bentuk apapun berita dari media, itu semua dilarang kecuali informasi yang diberikan oleh komando gabungan militer-sipil Ethiopia, yang dibentuk untuk mengawasi kedaruratan,” demikian keterangan Departemen Komunikasi Ethiopia pada Kamis malam, 25 November 2021.

Pengungsi Ethiopia yang melarikan diri dari wilayah Tigray, mengantre untuk menerima bantuan makanan di dalam kamp Um-Rakoba di negara bagian Al-Qadarif, di perbatasan, di Sudan 11 Desember 2020. REUTERS/Mohamed Nureldin Abdallah

Advertising
Advertising

Pernyataan itu tidak secara spesifik menyebut implikasi aturan ini terhadap pemberitaan media atau perusahaan media dalam meliput pemberitaan soal perang di utara Ethiopia. Sebelumnya pada November 2021, pecah pertempuran antara pasukan militer Ethiopia dengan kelompok pemberontak di Tigray, yakni sebuah wilayah di utara Ethiopia.

Pada Selasa, 2 November 2021, Ethiopia mengumumkan status darurat selama enam bulan ke depan. Keputusan ini diambil setelah pasukan pemberontak Tigray mengusai sejumlah kota di Ethiopia dan terus bergerak ke arah ibu kota Addis Ababa.

Pengumuman itu muncul dua hari setelah Perdana Menteri Abiy Ahmed mendesak warga untuk mengangkat senjata melawan kelompok bersenjata Front Pembebasan Rakyat Tigray (TPLF). Pihak berwenang di Addis Ababa mengatakan kepada penduduk untuk mendaftarkan senjata mereka dan bersiap untuk mempertahankan lingkungan mereka.

Baca juga: Kedutaan AS di Ethiopia Pulangkan Staf dan Keluarga, Ancaman Tigray Meningkat

Sumber: Reuters

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu

Berita terkait

Profil 3 Pemimpin Perempuan di Kerajaan Majapahit

7 hari lalu

Profil 3 Pemimpin Perempuan di Kerajaan Majapahit

Tak hanya dipimpin raja, Majapahit pernah dipimpin perempuan. Siapa saja mereka?

Baca Selengkapnya

Kemenko Polhukam Bakal Kaji Istilah Kelompok Bersenjata di Papua

12 hari lalu

Kemenko Polhukam Bakal Kaji Istilah Kelompok Bersenjata di Papua

Kemenko Polhukam belum bisa memastikan apakah penyebutan OPM seperti yang dilakukan TNI akan dijadikan keputusan negara.

Baca Selengkapnya

Temu Biden dan Delegasi AS, Irak Mengaku Khawatir Terseret Perang di Timur Tengah

16 hari lalu

Temu Biden dan Delegasi AS, Irak Mengaku Khawatir Terseret Perang di Timur Tengah

Perdana Menteri Irak Mohammed Shia al-Sudani memimpin delegasi untuk bertemu Presiden AS Joe Biden dan pejabat lainnya di tengah ketegangan antara Iran dan Israel.

Baca Selengkapnya

Proyeksi Serangan Balasan Israel ke Iran

17 hari lalu

Proyeksi Serangan Balasan Israel ke Iran

Israel membahas kemungkinan serangan balasan ke Iran setelah 300 misil dan drone Iran menyerang Israel pada Ahad dinihari.

Baca Selengkapnya

CekFakta #255 5 Langkah Memahami Setiap Kabar yang Kita Terima

20 hari lalu

CekFakta #255 5 Langkah Memahami Setiap Kabar yang Kita Terima

5 Langkah Memahami Setiap Kabar yang Kita Terima

Baca Selengkapnya

Kim Jong Un: Sekarang Waktunya Bersiap untuk Perang

21 hari lalu

Kim Jong Un: Sekarang Waktunya Bersiap untuk Perang

Kim Jong Un mengatakan Korea Utara siap untuk perang.

Baca Selengkapnya

British Museum Dituduh Tak Mau Kembalikan Artefak yang Dijarah dari Ethiopia

30 hari lalu

British Museum Dituduh Tak Mau Kembalikan Artefak yang Dijarah dari Ethiopia

British Museum berstatus dalam penyidikan setelah diadukan menyembunyikan artefak-artefak yang disucikan umat kristen Ethiopia.

Baca Selengkapnya

Korban Tewas dalam Penembakan Massal di Moskow Bertambah Jadi 144 Orang

33 hari lalu

Korban Tewas dalam Penembakan Massal di Moskow Bertambah Jadi 144 Orang

Jumlah korban tewas dalam penembakan massal di Moskow pada Jumat, 22 Maret 2024, bertambah satu orang setelah mengalami kondisi kritis.

Baca Selengkapnya

Hampir 5 Juta Warga Sudan Kelaparan

33 hari lalu

Hampir 5 Juta Warga Sudan Kelaparan

IPC menemukan hampir lima juta warga Sudan mengalami kelaparan karena dampak perang dan anjloknya produksi sereal

Baca Selengkapnya

Rusia Klaim Punya Bukti Nasionalis Ukraina Terhubung dengan Serangan Moskow

34 hari lalu

Rusia Klaim Punya Bukti Nasionalis Ukraina Terhubung dengan Serangan Moskow

Rusia mengatakan menemukan bukti bahwa pelaku yang membunuh lebih dari 140 orang di gedung konser dekat Moskow terkait dengan "nasionalis Ukraina."

Baca Selengkapnya