7 Negara Larang Penerbangan dari Afrika, Waspadai Varian Botswana Covid-19

Reporter

Tempo.co

Jumat, 26 November 2021 17:49 WIB

Orang-orang melintas di depan pusat vaksinasi di tengah wabah penyakit virus corona, di Wina, Austria, Ahad, 14 November 2021. Sekitar 65 persen populasi Austria divaksinasi penuh terhadap COVID-19, salah satu tingkat terendah di Eropa barat. REUTERS/Leonhard Foeger

TEMPO.CO, Jakarta - Sebanyak tujuh negara di Asia dan Eropa melarang penerbangan langsung dari Afrika Selatan dan negara tetangganya untuk mencegah penyebaran varian Botswana atau B.1.1.529 yang merupakan varian baru Covid-19. Virus yang disebut kebal vaksin Covid-19 ini pertama kali terdeteksi di Afrika Selatan. Ketujuh negara itu adalah Inggris, Italia, Jerman, Singapura, India, Jepang dan Taiwan.

Dikutip dari Reuters, Inggris telah melarang penerbangan dari Afrika Selatan dan negara-negara sekitarnya. Inggris juga meminta warga negaranya yang kembali dari sana untuk dikarantina.

Selain Inggris, Italia ikut memberlakukan larangan masuk terhadap orang-orang yang telah mengunjungi sekelompok negara di Afrika termasuk Afrika Selatan, dalam 14 hari terakhir. Begitu pula dengan Jerman yang akan mendeklarasikan Afrika Selatan sebagai daerah varian virus setelah dideteksi varian baru Covid-19 di sana.

Kepala Komisi Eropa Ursula von der Leyen mengatakan Uni Eropa juga akan menghentikan penerbangan dari wilayah Afrika Selatan dan sekitarnya.

Varian Botswana ini memiliki protein lonjakan yang sangat berbeda dengan virus corona yang ada saat ini. Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) akan mengadakan pertemuan para ahli di Jenewa untuk membahas varian dan risiko yang ditimbulkannya.

"WHO sedang mengadakan pertemuan untuk menentukan apakah varian ini harus ditetapkan sebagai variant of interest atau variant of concern," kata juru bicara WHO Christian Lindmeier.

Advertising
Advertising

Hampir 100 urutan varian telah dilaporkan. Analisis awal menunjukkan varian baru itu telah mengalami sejumlah mutasi sehingga diperlukan studi lebih lanjut.

Di Asia, Kementerian Kesehatan Singapura mengatakan akan membatasi kedatangan dari Afrika Selatan dan negara-negara di sekitarnya sebagai tindakan pencegahan.

Jepang juga memperketat kontrol perbatasan bagi pengunjung dari Afrika Selatan dan lima negara Afrika lainnya, menurut kantor berita Jiji. Kementerian luar negeri Jepang tidak segera menanggapi permintaan komentar dari Reuters.

Setelah melonggarkan pembatasan perjalanannya, India kini mengimbau semua negara bagian menyaring pelancong dari Afrika Selatan dan negara-negara berisiko lainnya.

Taiwan meminta pelancong dari negara-negara Afrika selatan yang berisiko tinggi harus dikarantina lebih dulu selama 14 hari.

Varian baru Covid-19 yang disebut B.1.1.529 itu dideteksi oleh ilmuwan Afrika Selatan. Meski ditemukan hanya pada sejumlah penderita, varian baru Covid-19 ini memiliki "konstelasi yang sangat tidak biasa." Virus itu diduga dapat menghindari respon imun tubuh dan membuatnya lebih menular.

Baca: Muncul Varian Baru Covid-19, Inggris Larang Penerbangan dari 6 Negara Afrika

REUTERS

Berita terkait

Viral Efek Samping Vaksin AstraZeneca, Guru Besar FKUI Sebut Manfaatnya Jauh Lebih Tinggi

9 jam lalu

Viral Efek Samping Vaksin AstraZeneca, Guru Besar FKUI Sebut Manfaatnya Jauh Lebih Tinggi

Pada 2021 lalu European Medicines Agency (EMA) telah mengungkap efek samping dari vaksinasi AstraZeneca.

Baca Selengkapnya

Gejala Baru pada Pasien DBD yang Dialami Penyintas COVID-19

2 hari lalu

Gejala Baru pada Pasien DBD yang Dialami Penyintas COVID-19

Kemenkes mendapat beberapa laporan yang menunjukkan perubahan gejala pada penderita DBD pascapandemi COVID-19. Apa saja?

Baca Selengkapnya

Selain AstraZeneca, Ini Daftar Vaksin Covid-19 yang Pernah Dipakai Indonesia

2 hari lalu

Selain AstraZeneca, Ini Daftar Vaksin Covid-19 yang Pernah Dipakai Indonesia

Selain AstraZeneca, ini deretan vaksin Covid-19 yang pernah digunakan di Indonesia

Baca Selengkapnya

Heboh Efek Samping AstraZeneca, Pernah Difatwa Haram MUI Karena Kandungan Babi

2 hari lalu

Heboh Efek Samping AstraZeneca, Pernah Difatwa Haram MUI Karena Kandungan Babi

MUI sempat mengharamkan vaksin AstraZeneca. Namun dibolehkan jika situasi darurat.

Baca Selengkapnya

Komnas PP KIPI Sebut Tidak Ada Efek Samping Vaksin AstraZeneca di Indonesia

2 hari lalu

Komnas PP KIPI Sebut Tidak Ada Efek Samping Vaksin AstraZeneca di Indonesia

Sebanyak 453 juta dosis vaksin telah disuntikkan ke masyarakat Indonesia, dan 70 juta dosis di antaranya adalah vaksin AstraZeneca.

Baca Selengkapnya

Fakta-fakta Vaksin AstraZeneca: Efek Samping, Kasus Hukum hingga Pengakuan Perusahaan

3 hari lalu

Fakta-fakta Vaksin AstraZeneca: Efek Samping, Kasus Hukum hingga Pengakuan Perusahaan

Astrazeneca pertama kalinya mengakui efek samping vaksin Covid-19 yang diproduksi perusahaan. Apa saja fakta-fakta seputar kasus ini?

Baca Selengkapnya

Kilas Balik Kasus Korupsi APD Covid-19 Rugikan Negara Rp 625 Miliar

8 hari lalu

Kilas Balik Kasus Korupsi APD Covid-19 Rugikan Negara Rp 625 Miliar

KPK masih terus menyelidiki kasus korupsi pada proyek pengadaan APD saat pandemi Covid-19 lalu yang merugikan negara sampai Rp 625 miliar.

Baca Selengkapnya

Persetujuan Baru Soal Penularan Wabah Melalui Udara dan Dampaknya Pasca Pandemi COVID-19

9 hari lalu

Persetujuan Baru Soal Penularan Wabah Melalui Udara dan Dampaknya Pasca Pandemi COVID-19

Langkah ini untuk menghindari kebingungan penularan wabah yang terjadi di awal pandemi COVID-19, yang menyebabkan korban jiwa yang cukup signifikan.

Baca Selengkapnya

Peruri Ungkap Permintaan Pembuatan Paspor Naik hingga Tiga Kali Lipat

10 hari lalu

Peruri Ungkap Permintaan Pembuatan Paspor Naik hingga Tiga Kali Lipat

Perum Peruri mencatat lonjakan permintaan pembuatan paspor dalam negeri hingga tiga kali lipat usai pandemi Covid-19.

Baca Selengkapnya

Peneliti BRIN di Spanyol Temukan Antibodi Pencegah Virus SARS-CoV-2

13 hari lalu

Peneliti BRIN di Spanyol Temukan Antibodi Pencegah Virus SARS-CoV-2

Fungsi utama antibodi itu untuk mencegah infeksi virus SARS-CoV-2 yang menyebabkan pandemi Covid-19 pada 2020.

Baca Selengkapnya