Kisah Kakak Beradik di Tahan Petugas Perbatasan Polandia

Reporter

Tempo.co

Rabu, 24 November 2021 16:00 WIB

Kakak beradik dari Damaskus, Suriah, berlindung di bawah sebuah pohon di tengah turunnya salju. Mereka ingin menyeberang ke Polandia untuk mendapat hidup yang lebih baik. Sumber: Reuters

TEMPO.CO, Jakarta - Sepasang kakak-beradik dari Suriah yang hendak ke Polandia dari Belarus, ditahan oleh petugas penjaga perbatasan di dekat kota Siemiatycze, Polandia pada Selasa, 23 November 2021. Mereka ditahan saat salju pertama di musim gugur berjatuhan di sejumlah hutan yang mengelilingi wilayah perbatasan.

Identitas kakak-beradik itu tidak dipublikasi. Si kakak berjenis kelamin perempuan, 28 tahun bersama adik laki-lakinya, 24 tahun. Keduanya bersama ribuan migran lainnya, melakukan perjalanan ke Belarus dengan harapan bisa masuk ke Uni Eropa.

Imigran melindungi wajahnya saat petugas penegak hukum Polandia menggunakan gas air mata, di perbatasan Belarusia-Polandia di Bruzgi - pos pemeriksaan Kuznica di wilayah Grodno, Belarus, 16 November 2021. Petugas menggunakan water canon dan gas air mata untuk mencegah imigran menyeberangi perbatasan. Leonid Scheglov/BelTA/REUTERS

Advertising
Advertising

Uni Eropa mengatakan Minsk telah menjadi roda penggerak sebuah krisis migran di wilayah timur perbatasannya sebagai bentuk balas dendam karena telah dijatuhi sanksi-sanksi oleh Brussels. Belarus berulang kali menyangkal tuduhan ini.

“Kami hanya ingin sebuah tempat yang hangat untuk duduk,” kata si adik yang ditahan itu.

Keduanya duduk di bawah sebuah pohon yang sudah terbungkus salju.

“Di sini sangat dingin. Jika saja kami tahu kondisinya akan seperti ini, kami tidak akan melakukannya (mengungsi),” kata si kakak.

Sejumlah aktivis membagi-bagikan selimut kepada para mogran demi melindungi mereka dari suhu dingin.

Kakak-beradik tersebut berasal dari Ibu Kota Damaskus, Suriah. Mereka meninggalkan negara asal mereka pada 9 November 2021 dan pada akhir pekan lalu hendak melintasi Polandia setelah diberi kesempatan oleh otoritas Belarus. Si adik tadinya bekerja sebagai teknisi di Suriah dan kakaknya adalah seorang seniman.

“Kami melarikan diri dari fasisme untuk kehidupan yang lebih baik. Hanya itu saja,” kata si adik.

Aktivis telah membantu kedua kakak-beradik itu untuk mengajukan permohonan suaka ke Uni Eropa. Polandia dikritik oleh aktivis-aktivis HAM karena memulangkan para migran ke Belarus tanpa memberikan mereka kesempatan untuk mengajukan perlindungan internasional.

Warsaw mengatakan para migran tersebut seharusnya berurusan dengan Belarus karena mereka di wilayah teritorial Belarus. Polandia sudah menawarkan bantuan kemanusiaan, namun ditolak.

Baca juga: Belarus Pulangkan 2 Ribu Migran

Sumber: Reuters

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.

Berita terkait

Banjir Rendam Selatan Brasil, 39 Orang Tewas dan 68 Lainnya Hilang

3 hari lalu

Banjir Rendam Selatan Brasil, 39 Orang Tewas dan 68 Lainnya Hilang

Sebanyak 39 orang tewas dan 68 lainnya belum ditemukan akibat hujan lebat dan banjir yang melanda Rio Grande do Sul, Brasil.

Baca Selengkapnya

Terkini: Jokowi Dorong Penghiliran Industri Jagung, Uni Eropa Jajaki Peluang Investasi IKN

4 hari lalu

Terkini: Jokowi Dorong Penghiliran Industri Jagung, Uni Eropa Jajaki Peluang Investasi IKN

Terkini: Presiden Jokowi dorong penghiliran industri jagung, Uni Eropa jajaki peluang investasi di IKN.

Baca Selengkapnya

Delegasi Uni Eropa Kunjungi IKN untuk Jajaki Peluang Investasi

4 hari lalu

Delegasi Uni Eropa Kunjungi IKN untuk Jajaki Peluang Investasi

Delegasi Uni Eropa mengunjungi Ibu Kota Nusantara (IKN) untuk penjajakan peluang investasi.

Baca Selengkapnya

Uni Eropa Cemas TikTok Lakukan Pelanggaran

5 hari lalu

Uni Eropa Cemas TikTok Lakukan Pelanggaran

Ursula von der Leyen mengakui TikTok telah menimbulkan ancaman, namun dia tidak menjelaskan lebih detail.

Baca Selengkapnya

Invasi Rusia di Ukraina Dorong Kemungkinan Ekspansi Uni Eropa

7 hari lalu

Invasi Rusia di Ukraina Dorong Kemungkinan Ekspansi Uni Eropa

Presiden Dewan Eropa mengatakan invasi Rusia ke Ukraina akan memberi dorongan bagi upaya Uni Eropa untuk menerima lebih banyak anggota.

Baca Selengkapnya

Airlangga Klaim Amerika Dukung Penundaan UU Anti Deforestasi Uni Eropa

10 hari lalu

Airlangga Klaim Amerika Dukung Penundaan UU Anti Deforestasi Uni Eropa

Amerika Serikat diklaim mendukung penundaan kebijakan UU Anti Deforestasi Uni Eropa yang dianggap merugikan sawit Indonesia.

Baca Selengkapnya

Eks Ketua HRW: Israel Halangi Penyelidikan Internasional terhadap Kuburan Massal di Gaza

10 hari lalu

Eks Ketua HRW: Israel Halangi Penyelidikan Internasional terhadap Kuburan Massal di Gaza

Pemblokiran Israel terhadap penyelidik internasional memasuki Jalur Gaza menghambat penyelidikan independen atas kuburan massal yang baru ditemukan

Baca Selengkapnya

Menteri Pertanian Ukraina Ditahan atas Dugaan Korupsi

10 hari lalu

Menteri Pertanian Ukraina Ditahan atas Dugaan Korupsi

Menteri Pertanian Ukraina Mykola Solsky ditahan setelah ditetapkan sebagai tersangka resmi dalam penyelidikan korupsi bernilai jutaan dolar

Baca Selengkapnya

BNPT Apresiasi Kerja Sama Penanggulangan Terorisme dengan Uni Eropa

11 hari lalu

BNPT Apresiasi Kerja Sama Penanggulangan Terorisme dengan Uni Eropa

Indonesia menjadi role model upaya penanggulangan terorisme. Uni Eropa sangat ingin belajar dari Indonesia.

Baca Selengkapnya

Ribuan Warga Rohingya Berlindung ke Perbatasan Myanmar-Bangladesh

15 hari lalu

Ribuan Warga Rohingya Berlindung ke Perbatasan Myanmar-Bangladesh

Ribuan warga etnis Rohingya yang mengungsi akibat konflik di Myanmar, berkumpul di perbatasan Myanmar-Bangladesh untuk mencari perlindungan

Baca Selengkapnya