Cerita WNI Pemetik Buah di Australia, Seminggu Bisa Dapat Rp 30 Juta

Reporter

Tempo.co

Selasa, 23 November 2021 12:38 WIB

Ilustrasi perkebunan di Australia. REUTERS

TEMPO.CO, Jakarta - Pekerja di perkebunan Australia kini bisa tersenyum lega. Lembaga Fair Work Comission segera memberlakukan upah minimum untuk pekerja. Selama ini upah dibayarkan berdasarkan jumlah buah yang dipetik. Keputusan itu akan diberlakukan segera setelah disetujui pada awal November.

Serikat Pekerja Australia (AWU) mengajukan klaimnya kepada komisi tersebut pada bulan Desember. Upah minimum setiap pekerja harus dijamin yaitu AUD$ 25,41 atau lebih dari Rp 250 ribu per jam.

Meski sebelumnya tak ada jaminan pembayaran upah minimum, bagi sebagian warga negara Indonesia yang bekerja di perkebunan Australia, penghasilan mereka lebih besar dibandingkan di dalam negeri.

Husniati misalnya. Perempuan berusia 26 tahun asal Mataram, Nusa Tenggara Barat, ini adalah salah seorang pemegang visa 'Working Holiday' (WHV). Ia tiba di Australia sejak Maret 2020.

Husniati telah bekerja di beberapa ladang pertanian di negara bagian Queensland. Mulai minggu depan ia akan bekerja sebagai pemetik buah cherry di Shepparton, sekitar 190 kilometer dari kota Melbourne.

Advertising
Advertising

"Saya sudah pernah bekerja memetik buah lemon, juga memetik tomat di Queensland," katanya kepada ABC Indonesia.

Ia pernah bekerja dengan sistem upah dibayar per keranjang. Ia juga pernah merasakan mendapatkan upah dengan hitungan per jam.

Bila diminta memilih, sistem bayaran berdasarkan berapa banyak keranjang dari hasil buah yang dipetiknya setiap hari memberi penghasilan lebih besar. Harga upah per keranjang biasanya sudah disepakati oleh pemilik kebun dan pekerja.

"Sekarang saya mendapat upah lebih besar dari pemetikan per keranjang. Jam kerjanya lebih pendek namun pendapatannya lebih besar," katanya.

Husniati mengatakan ia pernah mendapatkan hampir AU$ 3.000 atau sekitar Rp 30 juta per minggu ketika memetik buah per keranjang. Sementara jika dibandingkan dengan bayaran upah dihitung per jam saat itu, ia mendapatkan antara AU$ 1.200 hingga AU$ 1.500 atau sekitar Rp 12-Rp 15 juta per minggu.

Menurut Husniati, selama pandemi COVID-19 banyak lowongan kerja sebagai pemetik buah di Australia, karena bekurangnya pekerja WHV dan backpacker. Ia kini bisa bisa memilih pekerjaan yang sesuai keinginannya. "Sekarang ini kerjaan yang mencari kami, bukan kami yang mencari kerja," katanya.

Husniati hanya satu dari sekian banyak pekerja Indonesia di Australia. Pemegang working holidya visa atau WHV lainnya, Ricky Malvin saat ini bekerja di perkebunan mangga di Dimbullah, kota kecil dekat Brisbane.

Mantan pegawai bank di Indonesia ini menjadi pekerja perkebunan di sela-sela liburannya di Australia. Ia lebih suka mendapat upah per jam dibandingkan jumlah buah per keranjang.

Keputusan dari Fair Work Commission mengenai perubahan sistem upah belum resmi diberlakukan. Pemilik perkebunan yang tak setuju dengan keputusan tersebut bisa mengajukan banding sebelum akhir 2021.

Salah satu pemilik kebun pertanian, Michael Cunial mengatakan upah minimum amat memberatkan petani. Sebabnya lahan ceri miliknya tak selalu menghasilkan buah berlimpah.

Baca: Warga Asing Penerima Sinopharm Wuhan Tak Bisa ke Australia, Indonesia Pakai Apa?

ABC | NEWS24.COM

Berita terkait

Ahli Soroti Transisi Energi di Indonesia dan Australia

2 jam lalu

Ahli Soroti Transisi Energi di Indonesia dan Australia

Indonesia dan Australia menghadapi beberapa tantangan yang sama sebagai negara yang secara historis bergantung terhadap batu bara di sektor energi

Baca Selengkapnya

Aktivitas Seru dan Unik di Pulau Rottnest Perth Australia, Selfie dengan Quokka hingga Melihat Singa Laut Berjemur

4 jam lalu

Aktivitas Seru dan Unik di Pulau Rottnest Perth Australia, Selfie dengan Quokka hingga Melihat Singa Laut Berjemur

Pulau Rottnest di sebelah barat Perth, Australia, menawarkan berbagai aktivitas yang seru dan unik.

Baca Selengkapnya

Serunya Menyusuri Jantung Kota Perth Australia dengan Becak

1 hari lalu

Serunya Menyusuri Jantung Kota Perth Australia dengan Becak

Ikuti perjalanan Tempo menyusuri ikon-ikon kota Perth, Australia, dengan peddle

Baca Selengkapnya

UU Cipta Kerja, Outsourcing, dan Upah Murah Jadi Sorotan dalam Peringatan Hari Buruh Internasional

1 hari lalu

UU Cipta Kerja, Outsourcing, dan Upah Murah Jadi Sorotan dalam Peringatan Hari Buruh Internasional

Serikat buruh dan pekerja menyoroti soal UU Cipta Kerja, outsourcing, dan upah murah pada peringatan Hari Buruh Internasional 2024. Apa alasannya?

Baca Selengkapnya

Gapki Tanggapi Target Pemerintah soal Pemutihan Lahan Sawit pada September 2024

1 hari lalu

Gapki Tanggapi Target Pemerintah soal Pemutihan Lahan Sawit pada September 2024

Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia atau Gapki tanggapi soal target pemerintah menyelesaikan pemutihan hutan di lahan sawit September 2024.

Baca Selengkapnya

Australia dan Indonesia Dukung Perempuan dalam Peradilan

1 hari lalu

Australia dan Indonesia Dukung Perempuan dalam Peradilan

Mahkamah Agung Indonesia saat ini memiliki representasi perempuan tertinggi di antara lembaga penegak hukum di Indonesia.

Baca Selengkapnya

Program Electrifying Agriculture PLN, Mampu Tingkatkan Produktivitas Pertanian

1 hari lalu

Program Electrifying Agriculture PLN, Mampu Tingkatkan Produktivitas Pertanian

Program Electrifying Agriculture (EA) dari PT PLN (Persero), terus memberikan dampak positif bagi pertanian di Indonesia.

Baca Selengkapnya

Ratusan Paus Pilot Terdampar di Australia Barat, Apa Keunikan Paus Ini?

5 hari lalu

Ratusan Paus Pilot Terdampar di Australia Barat, Apa Keunikan Paus Ini?

Sekitar 140 paus pilot yang terdampar di perairan dangkal negara bagian Australia Barat. Apakah jenis paus pilot itu?

Baca Selengkapnya

Menteri Pertanian Ukraina Ditahan atas Dugaan Korupsi

5 hari lalu

Menteri Pertanian Ukraina Ditahan atas Dugaan Korupsi

Menteri Pertanian Ukraina Mykola Solsky ditahan setelah ditetapkan sebagai tersangka resmi dalam penyelidikan korupsi bernilai jutaan dolar

Baca Selengkapnya

Direktorat Jenderal Pajak dan Australia Kerja Sama bidang Pertukaran Informasi Cryptocurrency

8 hari lalu

Direktorat Jenderal Pajak dan Australia Kerja Sama bidang Pertukaran Informasi Cryptocurrency

Kesepakatan kerja sama ini dirancang untuk meningkatkan deteksi aset yang mungkin memiliki kewajiban pajak di kedua negara.

Baca Selengkapnya