TEMPO.CO, Glasgow -Pasar karbon di KTT COP26 menjadi tema vital. Dengan adanya kesepakatan pasar karbon, negara-negara bisa membeli carbon offset untuk memenuhi target iklim mereka.

Apa itu pasar karbon? Di laman Tempo, Minggu, 14 November 2021, carbon offset adalah kegiatan menyeimbangkan sejumlah emisi karbon yang dihasilkan dari kegiatan tertentu dengan cara membeli kredit karbon.

Kesepakatan dalam KTT COP26 berhasil memunculkan poin penting yang berkontribusi pada kegagalan dua pertemuan iklim besar sebelumnya. Pada pertemuan sebelumnya, muncul ketidaksepakatan tentang pajak perdagangan karbon yang bertujuan mendanai adaptasi iklim di negara-negara miskin.

Pada pertemuan iklim kali ini disepakati perdagangan carbon offset antar negara tidak akan terkena pajak. Kesepakatan ini disebut karena negara-negara kaya, termasuk Amerika, keberatan dengan pungutan pajak.

Negara-negara berkembang juga menyerah terhadap tuntutan negara-negara kaya. Alhasil, disepakatilah hal itu.

Nantinya, 5 persen dari hasil carbon offset akan digunakan untuk dana adaptasi negara berkembang. Sementara dalam sistem penerbitan carbon offset, dua persennya akan dibatalkan dengan tujuan meningkatkan pengurangan emisi secara keseluruhan.

Dalam sistem penerbitan carbon offset, dua persen dari carbon offset akan dibatalkan dengan tujuan untuk meningkatkan pengurangan emisi secara keseluruhan.

Ketentuan lainnya mengatur kredit karbon dalam sistem pasar offset yang baru. Kredit karbon adalah representasi hak sebuah perusahaan untuk mengeluarkan sejumlah emisi karbon atau gas rumah kaca lainnya dalam proses industrinya.

1 unit kredit karbon setara dengan penurunan emisi 1 ton karbondioksida (CO2). Dalam pasar karbon, kredit karbon menjadi unit yang diperdagangkan untuk kegiatan carbon offset.

AMELIA RAHIMA SARI
Baca juga : KTT Perubahan Iklim PBB Capai Kesepakatan Pasar Karbon