Gambarkan Seriusnya Ancaman Perubahan Iklim, Menlu Tuvalu Pidato di Air Laut

Reporter

Tempo.co

Editor

Yudono Yanuar

Senin, 8 November 2021 15:33 WIB

Menteri Kehakiman, Komunikasi & Luar Negeri Tuvalu Simon Kofe memberikan pernyataan COP26 saat berdiri di laut di Funafuti, Tuvalu 5 November 2021. Courtesy Tuvalu Kementerian Kehakiman, Komunikasi dan Luar Negeri / Media Sosial via REUTERSMenteri Kehakiman, Komunikasi & Luar Negeri Tuvalu Simon Kofe memberikan pernyataan COP26 saat berdiri di laut di Funafuti, Tuvalu 5 November 2021. Courtesy Tuvalu Kementerian Kehakiman, Komunikasi dan Luar Negeri / Media Sosial via REUTERS

TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Luar Negeri Tuvalu, Simon Kofe, menyampaikan pidato untuk konferensi iklim Perserikatan Bangsa-Bangsa COP26 di Glasgow sambil berdiri di air laut hingga setinggi lutut.

Cara unik ini dilakukan untuk menunjukkan kondisi negara kepulauan di Pasifik itu berada di garis depan perubahan iklim. Negeri mini itu akan menderita paling berat jika dunia tidak segera berbuat nyata mencegah terjadinya pemanasan global.

Foto-foto Kofe berdiri dengan setelan jas dan dasi di podium yang didirikan di laut dengan celana digulung telah dibagikan secara luas di media sosial.

Aksi itu dilakukan untuk menarik perhatian dunia pada perjuangan Tuvalu sebagai negara pulau yang terletak di dataran rendah yang menghadapi ancaman tenggelam akibat naiknya permukaan laut .

"Pernyataan itu menyandingkan pengaturan COP26 dengan situasi kehidupan nyata yang dihadapi di Tuvalu karena dampak perubahan iklim dan kenaikan permukaan laut dan menyoroti tindakan berani yang diambil Tuvalu untuk mengatasi masalah mobilitas manusia yang sangat mendesak di bawah perubahan iklim," ujar Kofe dalam pesan videonya untuk COP26, seperti dikutip Reuters, Senin, 8 November 2021

Video itu direkam oleh stasiun penyiaran publik TVBC di ujung Fongafale, pulau utama di ibu kota Funafuti, kata seorang pejabat pemerintah Tuvalu.

Video itu akan ditampilkan pada pertemuan tingkat tinggi COP26 pada Selasa, 9 November 2021 saat para pemimpin regional mendorong tindakan lebih agresif untuk membatasi dampak perubahan iklim.

Banyak negara pencemar besar telah berjanji untuk mengintensifkan pengurangan karbon mereka selama beberapa dekade mendatang dan beberapa negara bermaksud mencapai nol bersih pada emisi karbon pada 2050.

Namun, para pemimpin negara-negara Kepulauan Pasifik menuntut tindakan segera dan menekankan bahwa kelangsungan hidup negara-negara dataran rendah sedang dipertaruhkan.

Peta Tuvalu

Tuvalu tetangga dekat kita

Advertising
Advertising

Masih banyak masyarakat yang belum tahu tentang Tuvalu. Salah satu tetangga Indonesia di Pasifik ini, merupakan negara dengan luas terkecil keempat di dunia setelah Vatikan, Monako, dan Nauru.

Mempunyai luas area 26 kilometer persegi, Tuvalu terdiri atas empat pulau karang dan lima atol besar. Jumlah penduduk mencapai 10.400 orang.

Setelah merdeka dari Inggris Raya pada 1 Oktober 1978, Tuvalu menjadi negara monarki konstitusional dengan masih mengakui Ratu Inggris.

Sempat mencapai pertumbuhan di atas 6 persen per tahun sampai 2002, ekonomi Tuvalu tergoncang harga minyak. Kini negeri itu mengandalkan pariwisata yang juga belum pulih akibat pandemi.

Berita terkait

Cegah Krisis Iklim, Muhammadiyah Luncurkan Program 1000 Cahaya

20 jam lalu

Cegah Krisis Iklim, Muhammadiyah Luncurkan Program 1000 Cahaya

Program ini berupaya membangun 'Green Movement' dengan memperbanyak amal usaha Muhammadiyah untuk mulai memilah dan memilih sumber energi bersih di masing-masing bidang usaha.

Baca Selengkapnya

Pabrik Sepatu Bata Tutup, Aprisindo: Pengetatan Impor Mempersulit Industri Alas Kaki

2 hari lalu

Pabrik Sepatu Bata Tutup, Aprisindo: Pengetatan Impor Mempersulit Industri Alas Kaki

Asosiasi Persepatuan Indonesia menanggapi tutupnya pabrik sepatu Bata. Pengetatan impor mempersulit industri memperoleh bahan baku.

Baca Selengkapnya

Suhu Panas, BMKG: Suhu Udara Bulan Maret 2024 Hampir 1 Derajat di Atas Rata-rata

4 hari lalu

Suhu Panas, BMKG: Suhu Udara Bulan Maret 2024 Hampir 1 Derajat di Atas Rata-rata

Suhu panas yang dirasakan belakangan ini menegaskan tren kenaikan suhu udara yang telah terjadi di Indonesia. Begini data dari BMKG

Baca Selengkapnya

Kemenkes, UNDP dan WHO Luncurkan Green Climate Fund untuk Bangun Sistem Kesehatan Menghadapi Perubahan Iklim

5 hari lalu

Kemenkes, UNDP dan WHO Luncurkan Green Climate Fund untuk Bangun Sistem Kesehatan Menghadapi Perubahan Iklim

Inisiatif ini akan membantu sistem kesehatan Indonesia untuk menjadi lebih tangguh terhadap dampak perubahan iklim.

Baca Selengkapnya

Kerusakan Alat Pemantau Gunung Ruang, BRIN Teliti Karakter Iklim, serta Kendala Tes UTBK Mengisi Top 3 Tekno

6 hari lalu

Kerusakan Alat Pemantau Gunung Ruang, BRIN Teliti Karakter Iklim, serta Kendala Tes UTBK Mengisi Top 3 Tekno

Artikel soal kerusakan alat pemantau erupsi Gunung Ruang menjadi yang terpopuler dalam Top 3 Tekno hari ini.

Baca Selengkapnya

Pusat Riset Iklim BRIN Fokus Teliti Dampak Perubahan Iklim terhadap Sektor Pembangunan

7 hari lalu

Pusat Riset Iklim BRIN Fokus Teliti Dampak Perubahan Iklim terhadap Sektor Pembangunan

Pusat Riset Iklim dan Atmosfer BRIN fokus pada perubahan iklim yang mempengaruhi sektor pembangunan.

Baca Selengkapnya

Kemenkes, UNDP dan WHO Perkuat Layanan Kesehatan Hadapi Perubahan Iklim

8 hari lalu

Kemenkes, UNDP dan WHO Perkuat Layanan Kesehatan Hadapi Perubahan Iklim

Kemenkes, UNDP dan WHO kolaborasi proyek perkuat layanan kesehatan yang siap hadapi perubahan iklim.

Baca Selengkapnya

Persetujuan Baru Soal Penularan Wabah Melalui Udara dan Dampaknya Pasca Pandemi COVID-19

11 hari lalu

Persetujuan Baru Soal Penularan Wabah Melalui Udara dan Dampaknya Pasca Pandemi COVID-19

Langkah ini untuk menghindari kebingungan penularan wabah yang terjadi di awal pandemi COVID-19, yang menyebabkan korban jiwa yang cukup signifikan.

Baca Selengkapnya

Pasca Pandemi, Gaya Belanja Offline Tetap Digemari Masyarakat

14 hari lalu

Pasca Pandemi, Gaya Belanja Offline Tetap Digemari Masyarakat

Riset menyatakan bahwa preferensi konsumen belanja offline setelah masa pandemi mengalami kenaikan hingga lebih dari 2 kali lipat.

Baca Selengkapnya

Amerika Perkuat Infrastruktur Transportasinya dari Dampak Cuaca Ekstrem, Kucurkan Hibah 13 T

15 hari lalu

Amerika Perkuat Infrastruktur Transportasinya dari Dampak Cuaca Ekstrem, Kucurkan Hibah 13 T

Hibah untuk lebih kuat bertahan dari cuaca ekstrem ini disebar untuk 80 proyek di AS. Nilainya setara separuh belanja APBN 2023 untuk proyek IKN.

Baca Selengkapnya