Kudeta, Amerika dan PBB Menekan Militer Sudan

Reporter

Tempo.co

Sabtu, 30 Oktober 2021 09:30 WIB

Para pengunjuk rasa memblokir jalan selama apa yang disebut kementerian informasi sebagai kudeta militer di Khartoum, Sudan, 25 Oktober 2021. REUTERS/Mohamed Nureldin Abdallah

TEMPO.CO, Jakarta - Amerika Serikat dan PBB meningkatkan tekanan pada Sudan, yang sekarang dipimpin oleh militer setelah kudeta. Langkah itu diambil setelah pada Kamis, 28 Oktober 2021, terjadi bentrokan antara tentara Sudan dengan demonstran yang menolak kudeta.

Bentrokan tersebut setidaknya menewaskan 11 orang. Ke-15 negara anggota Dewan Keamanan PBB menyerukan adanya pemulihan pada pemerintah sipil Sudan, yang digulingkan pada Senin, 25 Oktober 2021. Presiden Amerika Serikat Joe Biden mengatakan pihaknya sama seperti negara lain, yang mendukung para demonstran.

“Pesan bersama kami kepada otoritas militer Sudan cukup jelas, yakni masyarakat Sudan harus diizinkan melakukan unjuk rasa secara damai dan pemerintahan sipil Sudan harus dipulihkan lagi,” kata Biden.

Advertising
Advertising

Warga Sudan menggelar aksi unjuk rasa menolak kudeta Militer di Atbara, Sudan, 27 Oktober 2021. Ebaid Ahmed via REUTERS

Menurut Biden, kejadian yang beberapa hari terjadi adalah sebuah kemunduran. Namun Amerika Serikat akan terus membela masyarakat Sudan dan upaya mereka untuk menegakkan keadilan tanpa kekerasan.

Ada ribuan orang turun ke jalan menentang kudeta militer, yang dipimpin oleh Jenderal Abdel Fattah al-Burhan. Saksi mata mengatakan peluru tajam dan peluru karet digunakan untuk menghalau demonstran di wilayah Bahri.

Seorang dokter mengatakan ada satu orang tewas dan dua orang dalam kondisi kritis akibat ledakan martir dalam bentrokan antara tentara dan demonstran. Sebelumnya sumber di bidang medis Sudan mengatakan ada laki-laki usia 22 tahun meninggal karena luka tembakan.

Dengan begitu, total dalam empat hari unjuk rasa menolak kudeta militer Sudan, sudah menewaskan setidaknya 11 orang. Pada Kamis, 28 Oktober 2021, Burhan mengatakan pihaknya sedang melakukan sejumlah konsultasi untuk memilih Perdana Menteri Sudan yang baru.

Baca juga: Kudeta Militer di Sudan, Amerika Hentikan Bantuan Rp 9,9 Triliun

Sumber: Reuters

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.

Berita terkait

Pejabat AS Terbang ke Arab Saudi Temui Pangeran MBS, Apa yang Dibahas?

10 jam lalu

Pejabat AS Terbang ke Arab Saudi Temui Pangeran MBS, Apa yang Dibahas?

Utusan Joe Biden menemui Pangeran MBS di Arab Saudi untuk membahas sejumlah hal termasuk Palestina.

Baca Selengkapnya

Dua Aktor Pengisi Suara di AS Gugat Perusahaan AI yang Diduga Gunakan Suara Mereka Secara Ilegal

11 jam lalu

Dua Aktor Pengisi Suara di AS Gugat Perusahaan AI yang Diduga Gunakan Suara Mereka Secara Ilegal

Dua aktor pengisi suara menggugat salah satu startup kecerdasan buatan atau AI, yakni Lovo di pengadilan federal Manhattan, AS. Begini kasusnya.

Baca Selengkapnya

Amerika Serikat Tengah Waspada FLiRT Subvarian Covid-19 Baru

13 jam lalu

Amerika Serikat Tengah Waspada FLiRT Subvarian Covid-19 Baru

Data Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Amerika Serikat, subvarian Covid-19 dari SARS-CoV-2 disebut FLiRT kini menjadi varian dominan di AS.

Baca Selengkapnya

500 Demonstran Unjuk Rasa Damai di Peru Mendesak Undang-undang yang Mengatur LGBT Dihapus

15 jam lalu

500 Demonstran Unjuk Rasa Damai di Peru Mendesak Undang-undang yang Mengatur LGBT Dihapus

Demonstran menuntut penghapusan undang-undang baru yang menggambarkan transgender dan jenis LGBT lainnya masuk kategori sebuah penyakit mental

Baca Selengkapnya

Bantuan Kemanusiaan Mulai Masuk ke Gaza Lewat Dermaga Buatan Amerika Serikat

1 hari lalu

Bantuan Kemanusiaan Mulai Masuk ke Gaza Lewat Dermaga Buatan Amerika Serikat

Amerika Serikat mulai mengirimkan bantuan kemanusiaan melalui dermaga terapung buatannya di lepas pantai Jalur Gaza.

Baca Selengkapnya

OCHA Ingatkan Warga Sudan Terancam Kelaparan dan Wabah Penyakit

1 hari lalu

OCHA Ingatkan Warga Sudan Terancam Kelaparan dan Wabah Penyakit

Dari total sumbangan dana USD2.7 miliar (Rp43 triliun) yang dibutuhkan, baru 12 persen yang diterima OCHA untuk mengatasi kelaparan di Sudan.

Baca Selengkapnya

Joe Biden Tanda Tangani Rancangan Undang-undang Penerbangan

2 hari lalu

Joe Biden Tanda Tangani Rancangan Undang-undang Penerbangan

Rancangan undang-undang penerbangan yang ditanda-tangani Joe Biden diharapkan bisa meningkatkan kualitas di sejumlah sektor.

Baca Selengkapnya

26 Perusahaan Kapas dari Cina Masuk Daftar Hitam Amerika Serikat

2 hari lalu

26 Perusahaan Kapas dari Cina Masuk Daftar Hitam Amerika Serikat

26 perusahaan kapas asal Cina tak bisa melakukam impor ke Amerika Serikat karena diduga melakukan kerja paksa ke minoritas warga Uighur.

Baca Selengkapnya

PBB: Dermaga Bantuan Terapung Buatan AS di Gaza Kurang Layak

2 hari lalu

PBB: Dermaga Bantuan Terapung Buatan AS di Gaza Kurang Layak

PBB menyebut dermaga terapung yang baru saja selesai dibangun di Gaza untuk pengiriman bantuan dinilai kurang layak dibandingkan jalur darat

Baca Selengkapnya

DPR AS Loloskan RUU yang Mendorong Biden Kirim Senjata ke Israel

2 hari lalu

DPR AS Loloskan RUU yang Mendorong Biden Kirim Senjata ke Israel

RUU tersebut diperkirakan tidak akan menjadi undang-undang, tetapi lolosnya beleid itu di DPR AS menunjukkan kesenjangan pada tahun pemilu soal Israel

Baca Selengkapnya