PBB Ingatkan Afghanistan Nyaris Hancur: Anak-anak Akan Mati Kelaparan
Reporter
Tempo.co
Editor
Dewi Rina Cahyani
Selasa, 26 Oktober 2021 14:54 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - Perserikatan Bangsa-bangsa mengingatkan krisis kemanusiaan parah yang terjadi di Afghanistan. Jutaan warga termasuk anak-anak bisa mati kelaparan dan Afghanistan berada di ambang kehancuran. PBB mengingatkan agar dana Afghanistan yang dibekukan bisa dicairkan untuk bantuan kemanusiaan.
Direktur Eksekutif Program Pangan Dunia (WFP) David Beasley mengatakan lebih 22,8 juta orang atau lebih dari setengah penduduk Afghanistan, sedang menghadapi kerawanan pangan akut. Jumlahnya melonjak pesat dibandingan dua bulan lalu yaitu 14 juta orang.
"Anak-anak akan mati, orang-orang kelaparan. Keadaan akan menjadi jauh lebih buruk," katanya di Dubai.
Anak-anak terutama, akan sekarat akibat kelaparan. Afghanistan tak punya uang hingga menyebabkan ekonomi runtuh.
Afghanistan terjerumus ke dalam krisis parah setelah Taliban mengambil alih kekuasaan dari pemerintah pada Agustus lalu. Negara-negara donor pun menahan bantuan ekonomi senilai miliaran dolar.
Krisis pangan, yang diperburuk oleh perubahan iklim, sangat mengerikan di Afghanistan bahkan sebelum pengambilalihan oleh Taliban. "Apa yang kami prediksi menjadi kenyataan jauh lebih cepat dari yang diperkirakan. Kabul jatuh lebih cepat dari perkiraan siapa pun," kata Beasley.
Dia mengatakan dana yang dialokasikan untuk pembangunan harus digunakan kembali untuk bantuan kemanusiaan. Dana yang telah dibekukan harus dicairkan melalui badan pangan PBB.
Badan Pangan PBB membutuhkan hingga US$ 220 juta per bulan untuk memberi makan sebagian dari 23 juta orang penduduk Afghanistan yang rawan pangan. Banyak warga Afghanistan menjual harta benda untuk membeli makanan.
Kemiskinan membuat sejumlah orangtua di Afghanistan gelap mata. Beberapa terpaksa menjual anaknya agar bisa bertahan hidup.
Seorang pembersih rumah di Afghanistan barat bernama Saleha, bahkan menjual putrinya yang berusia 3 tahun kepada seorang pria karena tak mampu membayar utang sebesar US$ 550. Kerawanan pangan selain terjadi di desa, juga di kota. Pegawai negeri tak menerima gaji akibat Taliban tidak mampu membayar.
WFP memanfaatkan sumber dayanya untuk mengucurkan bantuan pangan hingga Desember setelah negara-negara donor gagal memenuhi janji.
Baca: Orangtua di Afghanistan Jual Anak Agar Bisa Makan
REUTERS | BUSINESS INSIDER
Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.