Eks Intel Sebut Putra Mahkota Arab Saudi Ingin Bunuh Raja Pakai Cincin Beracun

Reporter

Tempo.co

Selasa, 26 Oktober 2021 11:23 WIB

Putra Mahkota Abu Dhabi Sheikh Mohammed bin Zayed al Nahyan berfoto bersama Putra Mahkota Saudi Mohammed bin Salman di Jeddah, Arab Saudi, 6 Juni 2018.[REUTERS]

TEMPO.CO, Jakarta - Bekas pejabat intelijen Arab Saudi, Saad Al-Jabri membuat pernyataan mengejutkan dalam wawancara dengan stasiun TV CBS News dalam program 60 Minutes. Al-Jabri menyatakan bahwa Putra Mahkota Arab Saudi Mohammed bin Salman atau MBS adalah seorang psikopat. Pangeran MBS disebut sebagai ancaman bagi rakyatnya, Amerika Serikat dan bagi planet ini.

Dilansir dari CNN, Al-Jabri yang kini tinggal di pengasingan di Kanada juga mengatakan bahwa Pangeran Mohammed bin Salman ingin membunuh Raja Abdullah pada 2014 menggunakan cincin beracun dari Rusia.

Pernyataan itu diungkapkan Pangeran Mohammed bin Salman kepada sepupunya Mohammed bin Nayef (MBN). "Dia (MBS) mengatakan kepadanya (MBN), saya ingin membunuh Raja Abdullah. Saya mendapatkan cincin racun dari Rusia. Cukup bagi saya untuk berjabat tangan dengannya dan dia akan selesai," kata Al-Jabri.

"Itu yang dia katakan. Entah hanya membual atau tidak, tapi dia (MBS) mengatakan itu dan kami menganggapnya serius," ujar Al-Jabri. Ia mengaku mengetahui hal itu dari rekaman video yang ditontonnya.

Raja Abdullah meninggal pada usia 90 tahun dengan cara yang wajar. Raja Abdullah digantikan oleh saudara tirinya Raja Salman yang naik takhta pada Januari 2015. Raja Salman merupakan ayah dari Pangeran Mohammed bin Salman.

Advertising
Advertising

Pangeran Mohammed bin Salman menjadi putra mahkota setelah perebutan kekuasaan dengan sepupunya, Mohammed bin Nayef yang digulingkan dan berada dalam tahanan rumah sejak Juni 2017. Al-Jabri adalah orang dekat Mohammed bin Nayef selama bertahun-tahun sebagai pejabat intelijen Arab Saudi.

Selama wawancara, Al-Jabri juga menuduh MBS berencana membunuhnya di Kanada tiga tahun lalu. Mohammed bin Salman telah memenjarakan dua anak Al-Jabri, Sarah dan Omar di Arab Saudi.

Dalam sebuah pernyataan untuk "60 Minutes," seorang juru bicara pemerintah Kanada mengatakan tidak bisa mengomentari pernyataan Al-Jabri. Arab Saudi juga menolak mengkonfirmasi hal itu.

Namun pihak Kedutaan Arab Saudi di Washington menggambarkan Al-Jabri adalah mantan pejabat yang terlibat korupsi. "Saad Al-Jabri adalah mantan pejabat pemerintah yang mengarang cerita untuk menyembunyikan kejahatan keuangan berjumlah miliaran dolar," demikian bunyi pernyataan itu.

Klaim tersebut telah dibantah oleh Al-Jabri. Dia mengatakan membuka kasus ini karena dua anaknya dipenjara di Arab Saudi. "Saya memohon kepada rakyat Amerika dan pemerintah Amerika untuk membantu membebaskan anak-anak itu dan memulihkan hidup mereka," ujarnya.

Baca: Eks Intelijen Arab Saudi Sebut Anak-anaknya Ditahan Pangeran Bin Salman

CNN

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.

Berita terkait

Media AS Sebut Arab Saudi Tangkap Warganya yang Kritik Israel soal Gaza

1 hari lalu

Media AS Sebut Arab Saudi Tangkap Warganya yang Kritik Israel soal Gaza

Menurut media asal AS, Arab Saudi menangkap warganya karena mengkritik Israel di media sosial terkait perang di Gaza.

Baca Selengkapnya

Bidik Peziarah di Luar Ibadah Haji dan Umrah, Arab Saudi Kenalkan Platform Nusuk

2 hari lalu

Bidik Peziarah di Luar Ibadah Haji dan Umrah, Arab Saudi Kenalkan Platform Nusuk

Arab Saudi mengundang pelancong menjelajahi budaya, sejarah, dan petualangan di luar perjalanan keagamaan seperti haji dan umrah.

Baca Selengkapnya

5 Fakta Osama bin Laden, Pendiri Al-Qaeda yang Ditembak Mati AS pada 2 Mei 2011

2 hari lalu

5 Fakta Osama bin Laden, Pendiri Al-Qaeda yang Ditembak Mati AS pada 2 Mei 2011

Hari ini, 2 Mei 2011, Osama bin Laden ditembak mati oleh pasukan Amerika. Berikut fakta-fakta Osama bin Laden.

Baca Selengkapnya

Buat Jemaah Calon Haji 2024, Ini Aturan Terbaru dari Arab Saudi

3 hari lalu

Buat Jemaah Calon Haji 2024, Ini Aturan Terbaru dari Arab Saudi

Arab Saudi mewajibkan jemaah calon haji memenuhi kriteria vaksinasi dan mendapatkan izin resmi.

Baca Selengkapnya

Arab Saudi Terbitkan Smart Card untuk Jemaah Haji Mulai Tahun Ini, Apa Itu?

3 hari lalu

Arab Saudi Terbitkan Smart Card untuk Jemaah Haji Mulai Tahun Ini, Apa Itu?

Arab Saudi menyatakan pihaknya akan memperketat aturan haji tahun ini.

Baca Selengkapnya

Yaqut Bertemu Menteri Haji Arab Saudi, Bahas Upaya Peningkatan Layanan Jemaah

3 hari lalu

Yaqut Bertemu Menteri Haji Arab Saudi, Bahas Upaya Peningkatan Layanan Jemaah

Pertemuan Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas, dan Menteri Haji dan Umrah Arab Saudi, Tawfiq bin Fawzan Al-Rabiah untuk membahas kemudahan layanan bagi jemaah haji Indonesia.

Baca Selengkapnya

Reaksi DPR Soal Arab Saudi Izinkan Pemegang Semua Jenis Visa Lakukan Umrah

4 hari lalu

Reaksi DPR Soal Arab Saudi Izinkan Pemegang Semua Jenis Visa Lakukan Umrah

DPR menyatakan kebijakan Arab Saudi bertolak belakang dengan Undang-Undang tentang Penyelenggaraan Ibadah Haji dan Umrah.

Baca Selengkapnya

Top 3 Dunia: Kongres Amerika Serikat Berusaha Lindungi Benjamin Netanyahu dari Kemungkinan Penahanan oleh ICC

4 hari lalu

Top 3 Dunia: Kongres Amerika Serikat Berusaha Lindungi Benjamin Netanyahu dari Kemungkinan Penahanan oleh ICC

Top 3 Dunia, Kongres Amerika Serikat yang berupaya menghasilkan undang-undang agar bisa menghalangi ICC menerbitkan surat penahanan Netanyahu

Baca Selengkapnya

Arab Saudi Bakal Tindak Tegas Jamaah Haji yang Pakai Visa Tak Resmi

4 hari lalu

Arab Saudi Bakal Tindak Tegas Jamaah Haji yang Pakai Visa Tak Resmi

Arab Saudi akan menindak tegas siapa pun yang melaksanakan ibadah haji tanpa visa resmi.

Baca Selengkapnya

Menlu AS Temui Pangeran MBS di Arab Saudi, Bahas Gencatan Senjata Gaza

4 hari lalu

Menlu AS Temui Pangeran MBS di Arab Saudi, Bahas Gencatan Senjata Gaza

Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken terbang ke Riyadh untuk bertemu Pangeran MBS dari Arab Saudi guna membahas perang di Gaza.

Baca Selengkapnya