Sean Turnell, Ekonom Australia Penasihat Suu Kyi yang Terseret Kudeta Myanmar

Reporter

Tempo.co

Editor

Yudono Yanuar

Sabtu, 16 Oktober 2021 09:00 WIB

Sean Turnell dan Aung San Suu Kyi sebelum dutahan Junta Militer Myanmar (Sean Turnell/Facebook/Myanmar Now)

TEMPO.CO, Jakarta - Lebih dari delapan bulan Sean Turnell meringkuk di tahanan Junta Militer Myanmar. Ekonom asal Australia ini terbawa-bawa dalam sengketa politik di Negeri Seribu Pagoda itu karena ia adalah penasihat ekonomi Aung San Suu Kyi.

Turnell ditangkap oleh Junta Myanmar pada 6 Februari 2021, lima hari setelah kudeta militer Myanmar yang menggulingkan pemerintahan Liga Nasional untuk Demokrasi yang terpilih.

Menurut Myanmar Now, 15 Oktober 2021, ia dituduh melanggar melanggar Undang-Undang Rahasia Negara dari zaman kolonial dengan ancaman hukuman penjara 14 tahun.

Menurut juru bicara Junta, Brigjen Zaw Min Tun, Turnell menghadapi dua tuduhan dia mencoba melarikan diri dari negara itu dengan membawa informasi keuangan rahasia setelah kudeta militer 1 Februari 2021. Kedua, ia dituduh melanggar Undang-Undang Keimigrasian dengan ancaman hukuman penjara lima tahun.

“Kami yakin Prof Turnell ditahan secara sewenang-wenang,” kata Menteri Luar Negeri Australia, Marise Payne, Juni lalu.

Advertising
Advertising

Ia mengatakan bahwa pejabat konsuler “telah secara konsisten mencari pembebasan [Turnell] sejak dia ditahan beberapa bulan yang lalu sekarang”, dan bahwa para pejabat telah berkomunikasi dengan Turnell dan keluarganya.

Berbagai cara dilakukan, namun tidak membuahkan hasil. Awal Juni lalu, Laksamana David Johnston, wakil kepala pasukan pertahanan Australia, sempat berbicara berbicara dengan Soe Win, wakil jenderal senior dan wakil panglima militer Myanmar, seperti dilaporkan Australian Broadcasting Corporation.

Johnston “menyatakan keprihatinan mendalam Australia pada situasi di Myanmar dan menegaskan kembali seruan Australia untuk segera membebaskan Profesor Sean Turnell” menurut pernyataan dari Departemen Luar Negeri dan Perdagangan Australia (DFAT) yang dilihat oleh ABC.

“Wakil Laksamana Johnston menggarisbawahi prioritas yang sangat tinggi yang diberikan Australia pada pembebasan Profesor Turnell, dan membuat berbagai permintaan mengenai keadaannya,” kata pernyataan itu.

Australia menangguhkan program pelatihan pertahanan dengan Myanmar senilai sekitar 1,5 juta dolar Australia (Rp16,8 miliar) selama lima tahun. Program ini telah dibatasi untuk area non-tempur seperti pelatihan bahasa Inggris.

Tapi sejauh ini, upaya Australia sia-sia. Turnell tetap ditahan dan Kamis, 14 Oktober 2021, diadili tanpa didampingi pengacara.

"Saya masih belum bisa mengadakan diskusi pribadi dengan klien saya mengenai kasus ini," kata pengacara Turnell, Ye Lin Aung, kepada Myanmar Now.

Ye Lin Aung mengatakan bahwa di persidangan, dia mengajukan permintaan kepada hakim untuk mengizinkannya bertemu dengan Turnell sendirian, tapi ditolak.

Permintaan pengacara untuk menyewa juru bahasa Burma-Inggris untuk Turnell juga ditolak.

Siapa Turnell?

Turnell sudah dekat dengan Myanmar sejak lama. Ia melakukan penelitian tentang ekonomi Myanmar, serta reformasi sektor keuangan di negara-negara berkembang, sejarah lembaga moneter global, dan sejarah penelitian ekonomi Australia.

Pada 2009, Studi Asia Institut Nordic menerbitkan bukunya tentang periode-periode penting dalam sejarah sektor keuangan Myanmar, Fiery Dragons: Banks, Moneylenders and Microfinance in Burma.

Setelah lulus dengan gelar sarjana ekonomi dan gelar PhD dari Macquarie University di Sydney, bekerja sebagai analis di Reserve Bank of Australia sebelum bergabung dengan Departemen Ekonomi di Macquarie University pada tahun 1991.

Berita terkait

Kelompok Perlawanan Myanmar Klaim Tangkap Ratusan Aggota Junta Militer

21 jam lalu

Kelompok Perlawanan Myanmar Klaim Tangkap Ratusan Aggota Junta Militer

Tentara Arakan atau Arakan Army menyatakan telah menangkap ratusan anggota junta Myanmar.

Baca Selengkapnya

Luhut Buka Kemungkinan Kewarganegaraan Ganda di Indonesia, Ini 5 Negara yang Sudah Menerapkannya

23 jam lalu

Luhut Buka Kemungkinan Kewarganegaraan Ganda di Indonesia, Ini 5 Negara yang Sudah Menerapkannya

Luhut bicara soal kemungkinan diaspora memperoleh kewarganegaraan ganda. Negara mana saja yang sudah menerapkannya?

Baca Selengkapnya

5 Daftar Negara Tersantai di Dunia, Indonesia Peringkat 1

1 hari lalu

5 Daftar Negara Tersantai di Dunia, Indonesia Peringkat 1

Beberapa negara ini dijuluki negara tersantai di dunia. Hal ini dinilai berdasarkan tingkat kenyamanan hingga suhu udara. Ini daftarnya.

Baca Selengkapnya

Gerakan Mahasiswa Pro-Palestina Meluas ke Australia dan Prancis

2 hari lalu

Gerakan Mahasiswa Pro-Palestina Meluas ke Australia dan Prancis

Gejolak demo mahasiswa Pro-Palestina merembet ke Australia dan Prancis, apa yang terjadi?

Baca Selengkapnya

Kepolisian Australia Menembak Mati Remaja Laki-laki karena Penikaman

2 hari lalu

Kepolisian Australia Menembak Mati Remaja Laki-laki karena Penikaman

Kepolisian Australia mengkonfirmasi telah menembak mati seorang remaja laki-laki, 16 tahun, karena penikaman dan tindakan bisa dikategorikan terorisme

Baca Selengkapnya

Menyusuri Kota Perth Australia pada Malam Hari, Singgah ke His Majesty's Theatre yang Ikonik

3 hari lalu

Menyusuri Kota Perth Australia pada Malam Hari, Singgah ke His Majesty's Theatre yang Ikonik

Banyak bar dan pub di Kota Perth buka sampai tengah malam, ramai dikunjungi wisatawan dan warga lokal tapi tertib dan bebas asap rokok.

Baca Selengkapnya

Mengenal Tanaman Herbal Suku Aborigin Bersama Dale Tilbrook di Perkebunan Anggur Tertua Australia Barat

3 hari lalu

Mengenal Tanaman Herbal Suku Aborigin Bersama Dale Tilbrook di Perkebunan Anggur Tertua Australia Barat

Salah satu warisan budaya Aborigin adalah pengetahuan tentang tanaman herbal dan penggunaannya dalam pengobatan tradisional.

Baca Selengkapnya

Ikuti Gerakan di AS, Mahasiswa Pro-Palestina Berkemah di Kampus-Kampus Australia

4 hari lalu

Ikuti Gerakan di AS, Mahasiswa Pro-Palestina Berkemah di Kampus-Kampus Australia

Gelombang protes pro-Palestina di kampus-kampus Amerika Serikat telah menyebar ke berbagai universitas di Australia.

Baca Selengkapnya

Berkunjung ke Optus Stadium Perth Australia yang Megah

4 hari lalu

Berkunjung ke Optus Stadium Perth Australia yang Megah

Optus Stadium Perth bukan hanya tempat untuk acara olahraga, tetapi juga tuan rumah berbagai konser musik, pertunjukan, dan acara khusus lainnya

Baca Selengkapnya

Ahli Soroti Transisi Energi di Indonesia dan Australia

5 hari lalu

Ahli Soroti Transisi Energi di Indonesia dan Australia

Indonesia dan Australia menghadapi beberapa tantangan yang sama sebagai negara yang secara historis bergantung terhadap batu bara di sektor energi

Baca Selengkapnya