Wajib Suntik Vaksin Virus Corona, Warga Amerika yang Imunisasi Covid-19 Naik

Reporter

Tempo.co

Jumat, 15 Oktober 2021 10:00 WIB

Dokter umum Luisa Vera bereaksi setelah menerima vaksin virus corona (Covid-19) buatan Pfizer-BioNTech di Universitas Kesehatan Indiana, Rumah Sakit Methodist di Indianapolis, Indiana, Amerika Serikat, Rabu, 16 Desember 2020. Kredit: ANTARA FOTO/REUTERS/Bryan Woolsto/HP/djo/am.

TEMPO.CO, Jakarta - Angka rata-rata imunisasi vaksin virus corona di Amerika Serikat naik sampai lebih dari 20 persen. Kenaikan ini terjadi setelah banyak lembaga atau institusi di Negeri Abang Sam mewajibkan pegawainya suntik vaksin virus corona.

Bukan hanya itu, angka kematian akibat Covid-19 dan kasus baru infeksi virus corona di Amerika Serikat juga mengalami penurunan. Koordinator Satgas Covid-19, Jeff Zients, mengatakan sebanyak 77 persen warga Amerika Serikat yang berhak mendapat suntik vaksin virus corona, sudah mendapatkan setidaknya satu dosis vaksin Covid-19.

Seorang tenaga kesehatan menerima vaksinasi booster dengan menggunakan vaksin Covid-19 Moderna di RSCM, Jakarta, Jumat, 16 Juli 2021. Vaksin dari Amerika Serikat tersebut dinilai efektif untuk melawan virus Corona varian Delta yang tengah mewabah di Indonesia. Kemkes.go.id

Advertising
Advertising

Menurut Zients, angka rata-rata imunisasi vaksin virus corona mengalami kenaikan karena imunisasi Covid-19 menjadi kewajiban bagi perusahaan-perusahaan swasta, sistem kesehatan, institusi sosial, lembaga negara dan pemerintah daerah.

Sebelumnya tim penanganan Covid-19 Presiden Joe Biden terseok-seok dalam mengalahkan pandemi Covid-19 karena hampir sebagian besar populasi Negeri Abang Sam tersebut terus menolak suntik vaksin virus corona.

Pada bulan lalu, Presiden Biden mengumumkan kebijakan yang mewajibkan semua tenaga kesehatan dan PNS agar suntik vaksin virus corona. Amerika Serikat juga mendesak perusahaan-perusahaan di negara itu agar meminta pegawainya melakukan suntik vaksin virus corona atau melakukan tes virus corona setiap minggu.

“Sejak akhir Juli 2021, ketika Presiden pertama kali mengumumkan kewajiban suntik vaksin virus corona dan menyerukan perusahaan atau lembaga-lembaga mengikuti langkahnya, jumlah warga negara Amerika Serikat yang belum imunisasi Covid-19 sudah menurun signifikan sampai satu pertiga, atau dari sebelumnya 97 juta menjadi 66 juta warga,” kata Zients.

Baca juga: Maroko Cabut Aturan Bebas Visa WNI, 5 Wisatawan RI Dipaksa Pulang

Sumber; Reuters

Berita terkait

Pentingnya Imunisasi PCV untuk Cegah Anak Kena Pneumonia

12 jam lalu

Pentingnya Imunisasi PCV untuk Cegah Anak Kena Pneumonia

Imunisasi PCV diberikan untuk mencegah infeksi bakteri streptococcus pneumoniae yang sering menyebabkan pneumonia atau infeksi radang paru.

Baca Selengkapnya

Pejabat AS Terbang ke Arab Saudi Temui Pangeran MBS, Apa yang Dibahas?

12 jam lalu

Pejabat AS Terbang ke Arab Saudi Temui Pangeran MBS, Apa yang Dibahas?

Utusan Joe Biden menemui Pangeran MBS di Arab Saudi untuk membahas sejumlah hal termasuk Palestina.

Baca Selengkapnya

Dua Aktor Pengisi Suara di AS Gugat Perusahaan AI yang Diduga Gunakan Suara Mereka Secara Ilegal

13 jam lalu

Dua Aktor Pengisi Suara di AS Gugat Perusahaan AI yang Diduga Gunakan Suara Mereka Secara Ilegal

Dua aktor pengisi suara menggugat salah satu startup kecerdasan buatan atau AI, yakni Lovo di pengadilan federal Manhattan, AS. Begini kasusnya.

Baca Selengkapnya

Dharma Pongrekun Maju di Pilkada DKI Jalur Independen, Pernah Disorot Soal Covid-19 sebagai Rekayasa

14 jam lalu

Dharma Pongrekun Maju di Pilkada DKI Jalur Independen, Pernah Disorot Soal Covid-19 sebagai Rekayasa

Pernyataan Dharma Pongrekun pernah kontroversi saat pandemi Covid-19 karena menurutnya hasil konspirasi dan rekayasa. Kini, ia maju Pilkada DKI.

Baca Selengkapnya

Amerika Serikat Tengah Waspada FLiRT Subvarian Covid-19 Baru

15 jam lalu

Amerika Serikat Tengah Waspada FLiRT Subvarian Covid-19 Baru

Data Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Amerika Serikat, subvarian Covid-19 dari SARS-CoV-2 disebut FLiRT kini menjadi varian dominan di AS.

Baca Selengkapnya

Terkini: Penjelasan Wamendag Aturan Impor Tiga Kali Direvisi, Derita Warga Sekitar Smelter Nikel PT KFI

1 hari lalu

Terkini: Penjelasan Wamendag Aturan Impor Tiga Kali Direvisi, Derita Warga Sekitar Smelter Nikel PT KFI

Pemerintah telah merevisi kebijakan impor menjadi Peraturan Menteri Perdagangan atau Permendag Nomor 8 Tahun 2024. Wamendag sebut alasannya.

Baca Selengkapnya

Rumah Warga Retak Imbas Ledakan Pabrik Smelter Nikel PT KFI, Perusahaan Janji Bertanggung Jawab

1 hari lalu

Rumah Warga Retak Imbas Ledakan Pabrik Smelter Nikel PT KFI, Perusahaan Janji Bertanggung Jawab

PT Kalimantan Ferro Industry (PT KFI) janji bertanggung jawab atas dampak ledakan pablik smelter yang dialami warga.

Baca Selengkapnya

OJK Ungkap Potensi Kredit Bermasalah Perbankan usai Relaksasi Restrukturisasi Pandemi Dihentikan

1 hari lalu

OJK Ungkap Potensi Kredit Bermasalah Perbankan usai Relaksasi Restrukturisasi Pandemi Dihentikan

OJK mengungkap prediksi kredit bermasalah perbankan.

Baca Selengkapnya

Bantuan Kemanusiaan Mulai Masuk ke Gaza Lewat Dermaga Buatan Amerika Serikat

1 hari lalu

Bantuan Kemanusiaan Mulai Masuk ke Gaza Lewat Dermaga Buatan Amerika Serikat

Amerika Serikat mulai mengirimkan bantuan kemanusiaan melalui dermaga terapung buatannya di lepas pantai Jalur Gaza.

Baca Selengkapnya

Istri Eks Kepala Bea Cukai Purwakarta Jelaskan soal Tudingan Intimidasi dengan Menyebut Anak Hakim Tinggi

1 hari lalu

Istri Eks Kepala Bea Cukai Purwakarta Jelaskan soal Tudingan Intimidasi dengan Menyebut Anak Hakim Tinggi

Istri eks Kepala Bea Cukai Purwakarta Rahmady Effendy Hutahaean membantah apabila dia pernah mengintimidasi Wijanto Tirtasana, bekas kongsi bisnisnya.

Baca Selengkapnya