Pelaku Serangan dengan Anak Panah di Norwegia Warga Denmark

Reporter

Tempo.co

Editor

Yudono Yanuar

Kamis, 14 Oktober 2021 13:20 WIB

Petugas polisi menggunakan anjing pelacak saat melakukan penyelidikan setelah beberapa orang tewas dan lainnya terluka oleh seorang pria yang menggunakan busur dan anak panah untuk melakukan serangan di Kongsberg, Norwegia, 13 Oktober 2021. Polisi sejauh ini tidak memiliki indikasi bahwa ada perubahan tingkat ancaman nasional. Hakon Mosvold/NTB/via REUTERS

TEMPO.CO, Jakarta - Seorang yang diduga sebagai pelaku penyerangan dengan anak panah hingga menewaskan 5 orang kota Kongsberg, Norwegia berasal dari Denmark.

Polisi mengatakan mereka memberikan informasi tentang kewarganegaraan pria itu setelah desas-desus beredar di media sosial tentang orang-orang yang tidak terkait dengan serangan itu.

Menurut polisi, warga Denmark yang menjadi terduga pelaku seorang pria berusia 37 tahun.

Serangan di kota kecil sejitar 68 km barat daya ibu kota, Oslo, dilakukan di dua lokasi, Rabu malam, 13 Oktober 2021.

"Situasi yang sangat serius ini tentu saja membuat kesan mendalam bagi Kongsberg dan mereka yang tinggal di sini," kata kepala polisi distrik, Oeyvind Aas, dalam sebuah pernyataan.

Advertising
Advertising

Tersangka, yang ditangkap, diyakini bertindak sendiri, kata polisi. Mereka tidak mengatakan apa-apa tentang kemungkinan motif.

Beberapa serangan dilakukan dengan busur dan anak panah, kata Aas pada Rabu malam, meskipun polisi juga menyelidiki apakah senjata lain digunakan.

Korban tewas adalah yang terburuk dari serangan di Norwegia sejak 2011, ketika ekstremis sayap kanan Anders Behring Breivik menewaskan 77 orang, kebanyakan dari mereka remaja di sebuah kamp pemuda.

Perdana Menteri Norwegia terpilih, Jonas Gahr Stoere, yang akan dilantik hari Kamis setelah memenangkan pemilihan umum bulan lalu, mengatakan dia telah diberitahu oleh pemerintah.

"Apa yang kami pelajari dari Kongsberg menjadi saksi dari tindakan yang mengerikan dan brutal," kata Stoere dalam sebuah pernyataan kepada kantor berita NTB.

Serangan berlangsung selama lebih dari setengah jam di "area luas" Kongsberg, termasuk di toko kelontong Coop Extra, kata surat kabar Aftenposten mengutip polisi.

Seorang wanita yang tinggal di dekat toko mengatakan dia mendengar alarm saat dia berjalan pulang.

"Saya melihat sekelompok petugas polisi, termasuk seorang yang memegang beberapa anak panah di tangannya," kata Marit Hoefle, kepada surat kabar itu.

Penyelidik sedang mempertimbangkan apakah serangan itu merupakan tindakan terorisme dan mengatakan mereka akan memberikan rincian lebih lanjut tentang insiden itu pada Kamis.

Polisi sedang menginterogasi tersangka dan dia bekerja sama, kata pengacara pembelanya.

"Dia bekerja sama dan memberikan pernyataan rinci mengenai acara ini," kata pengacara Fredrik Neumann kepada penyiar publik NRK.

Setelah serangan anak panah itu, direktorat polisi memerintahkan petugas di seluruh negeri untuk membawa senjata api. Polisi Norwegia biasanya tidak bersenjata tetapi petugas memiliki akses ke senjata bila diperlukan.

Berita terkait

Kepolisian Australia Menembak Mati Remaja Laki-laki karena Penikaman

19 jam lalu

Kepolisian Australia Menembak Mati Remaja Laki-laki karena Penikaman

Kepolisian Australia mengkonfirmasi telah menembak mati seorang remaja laki-laki, 16 tahun, karena penikaman dan tindakan bisa dikategorikan terorisme

Baca Selengkapnya

Antisipasi Protes Anti-Israel, Penyelenggara Eurovision Larang Pengibaran Bendera Palestina

2 hari lalu

Antisipasi Protes Anti-Israel, Penyelenggara Eurovision Larang Pengibaran Bendera Palestina

Keputusan penyelenggara Eurovision diambil meskipun ketegangan meningkat seputar partisipasi Israel

Baca Selengkapnya

Badan Mata-mata Seoul Tuding Korea Utara Rencanakan Serangan terhadap Kedutaan Besar

3 hari lalu

Badan Mata-mata Seoul Tuding Korea Utara Rencanakan Serangan terhadap Kedutaan Besar

Badan mata-mata Korea Selatan menuding Korea Utara sedang merencanakan serangan "teroris" yang menargetkan pejabat dan warga Seoul di luar negeri.

Baca Selengkapnya

Korea Selatan Tingkatkan Peringatan Terorisme di Kantor Diplomatiknya di Lima Negara

3 hari lalu

Korea Selatan Tingkatkan Peringatan Terorisme di Kantor Diplomatiknya di Lima Negara

Kementerian Luar Negeri Korea Selatan meningkatkan level kewaspadaan terorisme di kantor diplomatiknya di lima negara.

Baca Selengkapnya

10 Negara Terdingin di Dunia, Ada yang Minus 50 Derajat Celcius

4 hari lalu

10 Negara Terdingin di Dunia, Ada yang Minus 50 Derajat Celcius

Berikut ini deretan negara terdingin di dunia, mayoritas berada di bagian utara bumi, seperti Kanada dan Rusia.

Baca Selengkapnya

BNPT Apresiasi Partisipan yang Aktif Melakukan Pencegahan Terorisme

5 hari lalu

BNPT Apresiasi Partisipan yang Aktif Melakukan Pencegahan Terorisme

Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT), berikan Sertifikat Penerapan Standar Minimum Pengamanan kepada 18 pengelola objek vital strategis dan transportasi di Jakarta.

Baca Selengkapnya

BNPT Apresiasi Kerja Sama Penanggulangan Terorisme dengan Uni Eropa

10 hari lalu

BNPT Apresiasi Kerja Sama Penanggulangan Terorisme dengan Uni Eropa

Indonesia menjadi role model upaya penanggulangan terorisme. Uni Eropa sangat ingin belajar dari Indonesia.

Baca Selengkapnya

Norwegia Minta Donor Lanjutkan Pendanaan untuk UNRWA

12 hari lalu

Norwegia Minta Donor Lanjutkan Pendanaan untuk UNRWA

AS, Inggris, Italia, Belanda, Austria, dan Lituania masih belum mengakhiri penangguhan dana untuk UNRWA.

Baca Selengkapnya

Remaja Penikam Uskup di Sydney Didakwa Terorisme, Terancam Penjara Seumur Hidup

17 hari lalu

Remaja Penikam Uskup di Sydney Didakwa Terorisme, Terancam Penjara Seumur Hidup

Remaja laki-laki berusia 16 tahun telah didakwa melakukan pelanggaran terorisme setelah menikam uskup gereja Asyur di Sydney saat kebaktian gereja.

Baca Selengkapnya

Densus 88 Tangkap Tujuh Orang Terduga Teroris Anggota Jamaah Islamiyah di Sulawesi Tengah

17 hari lalu

Densus 88 Tangkap Tujuh Orang Terduga Teroris Anggota Jamaah Islamiyah di Sulawesi Tengah

Tim Densus 88 Antiteror Polri menangkap tujuh orang diduga terafiliasi sebagai anggota kelompok teroris Jamaah Islamiyah

Baca Selengkapnya