Ratusan Tahanan Palestina di Penjara Israel Mengancam Mogok Makan

Reporter

Tempo.co

Kamis, 14 Oktober 2021 07:56 WIB

Warga Palestina antre untuk membuat surat izin bekerja, di Khan Younis, Jalur Gaza, 6 Oktober 2021. Warga Palestina berbondong-bondong membuat surat izin untuk dapat bekerja di Israel. REUTERS/Ibraheem Abu Mustafa

TEMPO.CO, Jakarta - Sekitar 250 tahanan Palestina di penjara Israel mogok makan untuk memprotes pemindahan mereka ke sel-sel yang terisolasi. Dilansir dari Associated Pers, aksi mogok makan yang dipimpin oleh kelompok militan Jihad Islam, terjadi di tengah meningkatnya ketegangan di fasilitas penahanan Israel.

Ketegangan meningkat menyusul pelarian enam tahanan dari penjara dengan keamanan tinggi bulan lalu. Keenamnya ditangkap kembali beberapa minggu kemudian, namun pelarian itu membuat malu otoritas Israel dan dipuji sebagai pembangkangan oleh warga Palestina.

Israel saat ini menahan lebih dari 4.600 warga Palestina sehubungan dengan konflik Timur Tengah. Para tahanan terdiri dari militan senior yang dihukum karena serangan mematikan terhadap Israel hingga aktivis politik yang mengambil bagian dalam demonstrasi. Ada pula remaja yang yang ditahan karena melempari tentara Israel dengan batu.

Para tahanan mengorganisir diri mereka oleh faksi politik dan telah mendapatkan konsesi selama bertahun-tahun melalui mogok makan dan aksi kolektif lainnya. Klub Tahanan Palestina, yang mewakili mantan tahanan mengatakan pemogokan terbaru adalah untuk memprotes pemisahan tahanan Jihad Islam ke dalam sel yang ditunjuk. Mereka diisolasi dari sebagian besar anggota kelompok lainnya.

Qadura Fares, kepala organisasi tersebut, mengatakan setidaknya 250 tahanan Jihad Islam di berbagai fasilitas akan ambil bagian dalam pemogokan. Sebanyak 100 di antaranya mulai menolak air minum setelah satu minggu.

Advertising
Advertising

Dia menyerukan protes untuk mendukung para tahanan dan mengatakan faksi Palestina lainnya, termasuk gerakan Fatah Presiden Mahmoud Abbas, akan berpartisipasi dalam mogok makan.

Layanan penjara Israel mengatakan tidak mengetahui adanya mogok makan massal. Mereka juga menyatakan tidak mengisolasi para tahanan Jihad Islam, namun mencampuradukkan mereka dengan masyarakat umum. Pencampuran tersebut menurut pihak penjara Israel, menyebabkan ketegangan.

Lima dari enam warga Palestina yang kabur bulan lalu adalah bagian dari anggota Jihad Islam. Kelompok militan ini adalah kekuatan pendorong di balik kerusuhan yang pecah di beberapa penjara saat Israel memperketat keamanan.

Jihad Islam telah melakukan sejumlah serangan mematikan selama bertahun-tahun. Israel serta negara-negara lain menganggapnya sebagai organisasi teroris. Sebagian besar tahanan Palestina berasal dari Tepi Barat yang diduduki dan direbut Israel dalam perang 1967.

AP

Berita terkait

Otoritas di Kementerian Luar Negeri Amerika Serikat Tak Percaya Israel Gunakan Senjata dengan Benar

7 jam lalu

Otoritas di Kementerian Luar Negeri Amerika Serikat Tak Percaya Israel Gunakan Senjata dengan Benar

Biro-biro di Kementerian Luar Negeri Amerika Serikat tidak percaya Israel gunakan senjata dari Washington tanpa melanggar hukum internasional

Baca Selengkapnya

Kisah Dokter Gigi dari Universitas Gaza, Awalnya Bahagia Kini Hidup Terasa Hampa

9 jam lalu

Kisah Dokter Gigi dari Universitas Gaza, Awalnya Bahagia Kini Hidup Terasa Hampa

Naim berasal dari keluarga dokter dan dokter gigi. Dia hidup gelimang kebahagiaan, namun penjajahan Israel telah membuat hidupnya hampa.

Baca Selengkapnya

Amerika Serikat dan Israel Diduga Bohong, Hanya 49 Truk Bantuan Kemanusiaan Masuk Utara Gaza

11 jam lalu

Amerika Serikat dan Israel Diduga Bohong, Hanya 49 Truk Bantuan Kemanusiaan Masuk Utara Gaza

Jumlah truk pembawa bantuan kemanusiaan yang masuk Jalur Gaza jumlahnya masih tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan warga Palestina

Baca Selengkapnya

Hamas Rilis Video Terbaru Dua Sandera, Buktikan Masih Hidup

12 jam lalu

Hamas Rilis Video Terbaru Dua Sandera, Buktikan Masih Hidup

Hamas merilis video terbaru dua sandera yang masih hidup dan sehat.

Baca Selengkapnya

Gelombang Protes Dukung Palestina Menyebar hingga ke Kampus Elit Eropa

13 jam lalu

Gelombang Protes Dukung Palestina Menyebar hingga ke Kampus Elit Eropa

Unjuk rasa mendukung Palestina terus melebar dari AS hingga ke kampus-kampus di Eropa.

Baca Selengkapnya

Ribuan Warga Israel Gelar Unjuk Rasa Usai Hamas Rils Video Sandera

17 jam lalu

Ribuan Warga Israel Gelar Unjuk Rasa Usai Hamas Rils Video Sandera

Ribuan warga Israel menuntut dilakukannya pemilhan umum dini dan meminta agar sandera dibebaskan menyusul video yang dilansir Hamas.

Baca Selengkapnya

Polisi AS Lakukan Tindakan Represif Terhadap Demonstran Pro-Palestina, Mahasiswa Tak Cuma Ditangkap

18 jam lalu

Polisi AS Lakukan Tindakan Represif Terhadap Demonstran Pro-Palestina, Mahasiswa Tak Cuma Ditangkap

Puluhan kampus di Amerika Serikat gelar aksi pro-Palestina. Apa saja tindakan represif aparat terhadap demonstran?

Baca Selengkapnya

Seleb TikTok Galih Loss Tampak Gundul Setelah Jadi Tahanan, Adakah Aturan Menggunduli Tahanan?

19 jam lalu

Seleb TikTok Galih Loss Tampak Gundul Setelah Jadi Tahanan, Adakah Aturan Menggunduli Tahanan?

Setelah ditangkap karena kasus penistaan agama, seleb TikTok Galih Loss tampak tampil gundul. Bagaimana aturan menggunduli tahanan?

Baca Selengkapnya

Lebanon akan Menerima Yurisdiksi ICC atas Kejahatan Perang Israel di Wilayahnya

19 jam lalu

Lebanon akan Menerima Yurisdiksi ICC atas Kejahatan Perang Israel di Wilayahnya

Lebanon akan menerima yurisdiksi Pengadilan Kriminal Internasional (ICC) untuk mengadili kejahatan perang Israel di wilayahnya sejak Oktober lalu.

Baca Selengkapnya

Iran akan Bebaskan Awak Kapal Portugal yang Disita di Selat Hormuz

20 jam lalu

Iran akan Bebaskan Awak Kapal Portugal yang Disita di Selat Hormuz

Iran mengatakan akan membebaskan awak kapal berbendera Portugal yang disita pasukannya bulan ini.

Baca Selengkapnya