AS Dakwa Bekas Komandan Taliban Bunuh Tentara Amerika

Reporter

Tempo.co

Jumat, 8 Oktober 2021 16:41 WIB

Pasukan Taliban bersenjata berjaga di Bandara Internasional Hamid Karzai yang telah ditinggalkan tentara Amerika Serikat, di Kabul, Afghanistan, 31 Agustus 2021. Taliban kini secara penuh mengendalikan bandara internasional Kabul pada Selasa (31/8), setelah pesawat terakhir Amerika Serikat meninggalkan Ibu Kota Afghanistan. REUTERS/Stringer

TEMPO.CO, Jakarta - Amerika Serikat mendakwa mantan komandan Taliban, Haji Najibullah dengan tuduhan pembunuhan pasukan tentara Amerika di Afghanistan pada 2008. Kantor Kejaksaan AS di Manhattan mengatakan Najibullah dijerat dengan 13 dakwaan di pengadilan federal.

Najibullah, 45, telah ditahan di Amerika sejak 2008 atas tuduhan penculikan terhadap seorang jurnalis Amerika dan dua warga sipil Afghanistan. Pada Kamis, jaksa mengatakan telah mengajukan dakwaan pengganti yang menambahkan jumlah pembunuhan ke lembar dakwaan.

Jaksa juga mengatakan Najibullah saat itu menjabat sebagai komandan Taliban di provinsi Wardak Afghanistan, yang berbatasan dengan ibu kota Kabul. Dia didakwa berkaitan dengan serangan Juni 2008 oleh pejuang Taliban yang berada di bawah komandonya. Saat itu Taliban menyerang tentara AS yang sedang berkonvoi dengan senjata otomatis, granat berpeluncur roket dan bahan peledak lainnya.

Serangan Taliban itu menewaskan tiga tentara Amerika dan penerjemah Afghanistan. "Haji Najibullah memimpin sekelompok pemberontak Taliban yang meneror sebagian Afghanistan dan menyerang pasukan AS," kata Jaksa AS untuk Distrik Selatan New York Audrey Strauss dalam sebuah pernyataan.

Najibullah juga didakwa menyerang helikopter militer AS dengan granat berpeluncur roket. Helikopter itu pun jatuh meski tak ada tentara yang tewas akibat serangan tersebut.

Advertising
Advertising

Jaksa juga menyatakan bahwa Najibullah didakwa membunuh warga negara AS, memberikan dukungan material untuk tindakan terorisme yang mengakibatkan kematian, penyanderaan, penculikan dan tuduhan lainnya.

"Najibullah sekarang akan dimintai pertanggungjawaban di ruang sidang Amerika," kata Penjabat Asisten Jaksa Agung Mark J Lesko dikutip dari Reuters.

Najibullah ditangkap dan diekstradisi dari Ukraina ke Amerika Serikat pada Oktober tahun lalu. Ia terancam hukuman penjara seumur hidup. Pada November tahun lalu, Najibullah telah mengaku tidak bersalah di pengadilan federal Manhattan.

REUTERS | AL JAZEERA

Berita terkait

Acara Wisuda di Columbia University Dibatalkan Karena Protes Pro-Palestina

2 jam lalu

Acara Wisuda di Columbia University Dibatalkan Karena Protes Pro-Palestina

Universitas Columbia membatalkan upacara wisuda setelah unjuk rasa pro-Palestina mengguncang kampus tersebut selama hampir dua pekan.

Baca Selengkapnya

AS Tinjau Proposal Gencatan Senjata yang Disetujui Hamas, Tolak Invasi ke Rafah

3 jam lalu

AS Tinjau Proposal Gencatan Senjata yang Disetujui Hamas, Tolak Invasi ke Rafah

Proposal senjata yang disetujui Hamas sedang ditinjau oleh Amerika Serikat. Dalam pernyataannya kemarin, AS juga menentang invasi ke Rafah.

Baca Selengkapnya

Senjata AS Digunakan dalam Serangan Israel ke Lebanon, Diduga Langgar Hukum Internasional

5 jam lalu

Senjata AS Digunakan dalam Serangan Israel ke Lebanon, Diduga Langgar Hukum Internasional

Sejak 7 Oktober, 16 pekerja medis tewas akibat serangan udara Israel di Lebanon, dan 380 orang lainnya tewas termasuk 72 warga sipil.

Baca Selengkapnya

5 Manfaat Energi Terbarukan yang Harus Dilestarikan

6 jam lalu

5 Manfaat Energi Terbarukan yang Harus Dilestarikan

Energi terbarukan perlu dijaga kelestariannya untuk generasi mendatang karena memiliki beberapa manfaat. Simak 5 manfaat energi terbarukan.

Baca Selengkapnya

Israel Usir Ratusan Ribu Warga Palestina dari Rafah, Hamas: Ini Eskalasi Berbahaya!

20 jam lalu

Israel Usir Ratusan Ribu Warga Palestina dari Rafah, Hamas: Ini Eskalasi Berbahaya!

Pejabat senior Hamas, kelompok pejuang Palestina yang menguasai Gaza, mengatakan perintah evakuasi Israel bagi warga Rafah adalah "eskalasi berbahaya

Baca Selengkapnya

Pagar Gedung Putih AS DItabrak Mobil, Sopir Tewas di Tempat

20 jam lalu

Pagar Gedung Putih AS DItabrak Mobil, Sopir Tewas di Tempat

Sebuah mobil menabrak pagar Gedung Putih pada Sabtu malam. Sopir langsung tewas di tempat kejadian.

Baca Selengkapnya

Pertama Sejak 7 Oktober, Amerika Serikat Sempat Tunda Pengiriman Amunisi ke Israel

20 jam lalu

Pertama Sejak 7 Oktober, Amerika Serikat Sempat Tunda Pengiriman Amunisi ke Israel

Amerika Serikat sempat menunda pengiriman amunisi senjata ke Israel pekan lalu hingga membuat para pejabat Israel khawatir

Baca Selengkapnya

Israel Usir Ratusan Ribu Warga Palestina dari Rafah, Siap Lancarkan Serangan Darat

21 jam lalu

Israel Usir Ratusan Ribu Warga Palestina dari Rafah, Siap Lancarkan Serangan Darat

Tentara Israel pada Senin 6 Mei 2024 mengusir ratusan ribu warga Palestina di Kota Rafah, selatan Jalur Gaza.

Baca Selengkapnya

Pertama Kalinya, AS Tunda Pengiriman Senjata ke Israel

23 jam lalu

Pertama Kalinya, AS Tunda Pengiriman Senjata ke Israel

Ditundanya pengiriman senjata dari Amerika Serikat membuat pemerintah Israel kebingungan.

Baca Selengkapnya

Mahasiswa di Malang Gelar Aksi "Solidarity Camp for Palestine"

1 hari lalu

Mahasiswa di Malang Gelar Aksi "Solidarity Camp for Palestine"

Aksi ini terinspirasi dari gerakan demonstrasi masif dan berskala besar yang dilakukan para mahasiswa di AS, Eropa, dan sejumlah negara lain.

Baca Selengkapnya