Junta Myanmar Langgar Komitmen, Menlu: ASEAN Tak Bisa Bertindak seperti Biasa

Reporter

Tempo.co

Editor

Yudono Yanuar

Selasa, 5 Oktober 2021 07:23 WIB

Presiden Jokowi bergandengan tangan ala ASEAN bersama Menlu Retno Marsudi, Sekjen ASEAN Datuk Lim Jock Hoi dan sejumlah petinggi ASEAN setelah meresmikan gedung baru Sekretariat Jenderal ASEAN, Kamis, 8 Agustus 2019. [KEMENLU]

TEMPO.CO, Jakarta - Anggota Perhimpunan Bangsa-Bangsa Asia Tenggara atau ASEAN menyuarakan kekecewaan tentang komitmen Junta Militer Myanmar menyangkut rencana perdamaian yang disepakati menjelang pertemuan puncak regional akhir bulan ini.

Militer Myanmar dikecam masyarakat internasional atas kudeta 1 Februari 2021 dan tindakan keras berdarah terhadap pemogokan dan demonstrasi pro-demokrasi, yang menggagalkan satu dekade demokrasi dan reformasi ekonomi.

Kekuatan dunia, termasuk Amerika Serikat, Cina dan PBB, telah mendukung upaya diplomatik oleh utusan khusus ASEAN untuk melibatkan junta dan lawan-lawannya dan mengakhiri krisis.

“Tidak ada kemajuan yang berarti di Myanmar. Militer belum memberikan respon positif terhadap apa yang telah diupayakan oleh utusan khusus tersebut,” kata Menteri Luar Negeri Retno Marsudi, dalam konferensi pers setelah pertemuan dengan Menlu ASEAN, Senin, 4 Oktober 2021.

"Sebagian besar anggota menyatakan kekecewaan," katanya. "Beberapa negara menyatakan bahwa ASEAN tidak dapat bertindak seperti biasa... ketika melihat perkembangan ini."

Advertising
Advertising

Menteri Luar Negeri Singapura Vivian Balakrishnan mengatakan utusan itu telah memberi tahu ASEAN tentang tantangan yang dia hadapi di Myanmar. Dia mengatakan para menteri mendesak Dewan Administrasi Negara (SAC), sebutan junta, untuk bekerja sama.

Menteri Luar Negeri Malaysia Saifuddin Abdullah dalam sebuah Tweet melangkah lebih jauh dan mengatakan bahwa kecuali ada kemajuan "akan sulit untuk ketua SAC berada di KTT ASEAN".

Tidak jelas apakah proposal telah dibuat untuk mengecualikan pemimpin junta Myanmar Min Aung Hlaing dari KTT akhir bulan ini. Pertemuan tingkat tinggi itu sangat penting bagi ASEAN, yang secara tradisional lebih menyukai pendekatan keterlibatan.
Sejarah panjang kediktatoran militer Myanmar dan dugaan pelanggaran hak asasi manusia telah menjadi masalah paling rumit ASEAN, dan bisa menjadi ujian batas kesatuan dan kebijakan non-intervensinya.

Juru bicara militer Myanmar Zaw Min Tun tidak menjawab panggilan dari Reuters pada hari Senin.

Pada konferensi pers pekan lalu, dia mengatakan Myanmar bekerja sama dengan ASEAN "tanpa mengorbankan kedaulatan negara".

Baca juga Junta Larang Utusan ASEAN Bertemu Suu Kyi, Malaysia: Tidak Ada Niat Kerja Sama

Berita terkait

5 Negara Ini Sedang Alami Cuaca Panas Ekstrem, Waspada Saat Mengunjunginya

3 hari lalu

5 Negara Ini Sedang Alami Cuaca Panas Ekstrem, Waspada Saat Mengunjunginya

Sejumlah negara sedang mengalami cuaca panas ekstrem. Mana saja yang sebaiknya tak dikunjungi?

Baca Selengkapnya

Cuaca Panas Ekstrem Melanda Asia, Myanmar Tembus 48,2 Derajat Celcius

4 hari lalu

Cuaca Panas Ekstrem Melanda Asia, Myanmar Tembus 48,2 Derajat Celcius

Asia alamai dampak krisis perubahan iklim. Beberapa negara dilanda cuaca panas ekstrem. Ada yang mencapai 48,2 derajat celcius.

Baca Selengkapnya

PM Singapura Sebut Jokowi Berkontribusi bagi Kawasan

6 hari lalu

PM Singapura Sebut Jokowi Berkontribusi bagi Kawasan

Perdana Menteri Singapura Lee Hsien Loong mengakui kontribusi Presiden Jokowi, baik bagi Indonesia maupun kawasan.

Baca Selengkapnya

Giliran KKP Tangkap Kapal Asing Malaysia yang Menangkap Ikan di Selat Malaka

9 hari lalu

Giliran KKP Tangkap Kapal Asing Malaysia yang Menangkap Ikan di Selat Malaka

KKP meringkus satu kapal ikan asing ilegal berbendera Malaysia saat kedapatan menangkap ikan di Selat Malaka.

Baca Selengkapnya

Inggris Kucurkan Rp505 M untuk Program Integrasi Ekonomi ASEAN

10 hari lalu

Inggris Kucurkan Rp505 M untuk Program Integrasi Ekonomi ASEAN

Inggris dan ASEAN bekerja sama dalam program baru yang bertujuan untuk mendorong integrasi ekonomi antara negara-negara ASEAN.

Baca Selengkapnya

Retno Marsudi Hadiri ASEAN Future Forum di Vietnam

11 hari lalu

Retno Marsudi Hadiri ASEAN Future Forum di Vietnam

Retno Marsudi di antaranya menghadiri ASEAN Future Forum di Vietnam sebagai platform tukar pandangan dan ide mengenai masa depan ASEAN

Baca Selengkapnya

Pupuk Indonesia Perluas Jaringan ke ASEAN

11 hari lalu

Pupuk Indonesia Perluas Jaringan ke ASEAN

PT Pupuk Indonesia memperluas jaringan ke tingkat ASEAN.

Baca Selengkapnya

Perang Saudara Myanmar: Kelompok Perlawanan Tarik Pasukan dari Perbatasan Thailand

11 hari lalu

Perang Saudara Myanmar: Kelompok Perlawanan Tarik Pasukan dari Perbatasan Thailand

Tentara Pembebasan Nasional Karen memutuskan menarik pasukannya dari perbatasan Thailand setelah serangan balasan dari junta Myanmar.

Baca Selengkapnya

Jenderal Myanmar Menghilang Setelah Serangan Pesawat Tak Berawak

11 hari lalu

Jenderal Myanmar Menghilang Setelah Serangan Pesawat Tak Berawak

Wakil Ketua Junta Myanmar menghilang setelah serangan drone. Ia kemungkinan terluka.

Baca Selengkapnya

Ribuan Warga Rohingya Berlindung ke Perbatasan Myanmar-Bangladesh

14 hari lalu

Ribuan Warga Rohingya Berlindung ke Perbatasan Myanmar-Bangladesh

Ribuan warga etnis Rohingya yang mengungsi akibat konflik di Myanmar, berkumpul di perbatasan Myanmar-Bangladesh untuk mencari perlindungan

Baca Selengkapnya